Pernikahan

5 Hal yang Sering Disalahpahami Istri tentang Suami

Karena perbedaan sifat pria dan wanita, banyak istri salah memahami suaminya. Bahkan, terkadang istri merasa suami tidak mencintainya lagi gara-gara mendapati suaminya melakukan hal-hal berikut ini.

Tak banyak bicara

Ketika melihat suaminya di rumah banyak diam, jarang bicara, ada kalanya istri menyangka bahwa suaminya tidak cinta kepadanya. Sebelum menikah, ia mengira suaminya nanti akan banyak bicara, menjadi teman curhat paling asyik baginya. Seperti teman-temannya sesama akhwat atau wanita.

Ketika ia telah menikah dan mendapati suaminya lebih banyak diam daripada bicara. Atau bicaranya hanya seperlunya, kadang ada istri yang bingung dan bertanya-tanya. “Adakah yang salah dengan diriku? Atau jangan-jangan suamiku tidak cinta kepadaku?”

Kondisi ini perlu dipahami kedua belah pihak. Baik suami maupun istri. Istri perlu memahami bahwa kaum pria memang secara umum tak banyak bicara. Jika wanita berbicara sekitar 20 ribu kata per hari. Pria hanya berbicara 7 ribu kata per hari. Penelitian Universitas Maryland yang dipublikasikan di Journal of Neuroscience dan dirilis Dailymail 21 Februari 2013 menemukan, hal itu dipengaruhi oleh kadar protein FOXP2 di dalam otak. Wanita memiliki protein FOXP2 30 persen lebih banyak daripada pria.

Pria juga umumnya bicara to the point. Apa maksudnya langsung disampaikan. Fokus pada ide, tidak memerlukan ilustrasi dan “bumbu-bumbu” kalimat.

Sedangkan suami, ia perlu memahami bahwa istrinya adalah makhluk yang sensitif perasaannya. Ia butuh lebih banyak waktu bicara, ia butuh lebih banyak waktu diskusi bersama. Jika masing-masing mau memahami kondisi ini dan saling menyesuaikan, alangkah indahnya pernikahan.

Tidak menyatakan cinta

Ada wanita yang sekian lama menunggu suaminya mengucapkan cinta, tetapi tak kunjung mendapatkannya. Ia mengira suaminya tidak mencintainya padahal sang suami sangat mencintainya. Hanya saja, memang ada tipe pria yang tidak mampu menyatakan cinta secara verbal. Cintanya ia wujudkan dalam kerja keras, memenuhi kebutuhan keluarga, mendidik anak-anaknya dan seterusnya.

Ada pula pria yang sebenarnya sangat ingin mengatakan “Aku cinta kamu” atau “I love You”, tetapi ia masih belum bisa. Para istri perlu memahami hal ini.

Sebaliknya, para suami juga perlu belajar agar ia tidak tabu mengucapkan cinta dan sayang. Sebab hal itu sangat ditunggu-tunggu oleh istrinya.

Tidak suka memuji

Diantara hal yang kadang disalahpahami istri adalah pujian suami. Sudah berhias, berdandan cantik, eh ternyata sang suami tak kunjung memujinya. Hal itu bukan berarti suami tidak cinta.

Atau istri sudah memancing dengan pertanyaan, “bagaimana baju ini?” Lalu suami menjawab singkat “bagus.” Bukan berarti suami tidak cinta.

Di samping istri memahami bahwa suaminya adalah makhluk yang jarang suka memuji, suami perlu meningkatkan kepekaannya. Agar istrinya tahu bahwa ia mencintainya. Agar istrinya tahu bahwa usahanya tidak sia-sia.

Tak pandai merayu

Jika jumlah kata yang keluar dari lisan suami tak banyak, ia juga kurang bisa memuji, tentu ia lebih sulit lagi bila harus merayu. Kehadirannya di rumah, membersamai istri dan anak-anak, menemani anak-anak bermain, adalah bukti cintanya. Jangan bandingkan suami Anda dengan tokoh-tokoh dalam drama Korea yang pandai merayu istri atau kekasihnya.

Meski demikian, sangat baik jika seorang suami belajar merangkai kata dan sekali-kali merayu istrinya. Mungkin istri langsung merasa surprise dengan hadiah cinta ini.

Tak ingat momen penting

Saya sering mendengar suami yang tak hafal tanggal pernikahannya. Namun saya tidak ragu mereka sangat mencintai istri-istrinya.

Terkadang ada istri yang ingin suaminya ingat tanggal pernikahan dan memberikan hadiah padanya di hari itu. Ia ingin suaminya ingat tanggal lahirnya, tanggal lahir anak-anaknya dan memberikan kado di hari itu.

Jika fakta yang didapati berbeda; suami tidak ingat tanggal-tanggal itu, bukan berarti suami tidak cinta. Bisa jadi kesibukan aktifitasnya membuatnya terlupa banyak hal.

Nah, bagi suami yang tahu istrinya sangat senang dengan hadiah pada tanggal pernikahan, ada baiknya ia memasukkannya dalam alarm di HP-nya; menjadi reminder baginya, sepekan atau beberapa hari sebelum tanggal itu sudah ada yang mengingatkan. [Muchlisin BK/keluargacinta.com]

1 Comment

  • yayaro 5 April 2015

    Suami saya sama seperti itu banget tap kadang menjadi jengkel krn sakingdiamnya saatnya libur tiba2 prgi acara dg temen2 tanpa omongan apa2.padahal saya kan kerja berharap bisa libur bareng setiap minggu tapi ada aja kesibukan sendiri.tp sama anak baik kebutuhan sehari hari saya dipenuhi gaji dikasih fuĺl…tp kdg urusan pribadinya tdk prnh bs dtunda dg alsn apapun.harus bgmn coba

Comments are closed.