Pernikahan

Jangan Berlebihan dalam Menyayangi Suamimu

Ada kaidah penting yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam segala bidang, termasuk terkait cara mencintai pasangan hidup. Jika kaidah ini diterapkan, rumah tangga akan berjalan dengan baik dan bermuara di surga-Nya, insya Allah. Namun, jika diingkari, rumah tangga bisa menjadi sarana ketergelinciran di dunia dan penyebab siksa abadi di akhirat kelak.

Nabi, dalam sebuah kesempatan mengatakan, “Cintailah sesuka hatimu, tapi ingatlah bahwa kalian akan berpisah dengannya.”

Jangan berlebihan dalam mencintai pasangan.  Bagi istri, jangan berlebihan dalam menyayangi suami sehingga berdampak buruk. Bentuknya, bisa bermacam-macam dan samar. Daya hancurnya pun pelan, tapi pasti.

Seorang istri yang menyayangi suaminya secara berlebihan, kelak akan menuai kecewa. Apalagi, jika tingkat berlebihannya sudah akut sehingga menomorduakan Allah Ta’ala dan syariat-Nya.

Misalnya, seorang istri yang berlebihan dalam mencintai pasangan, ia akan merasa khawatir sehingga mencegah suaminya dari berbagai macam tugas ibadah dan dakwah. Ia akan mengeluarkan bermacam dalih agar suaminya urung melakukan perintah-perintah-Nya sebab di dalamnya terdapat banyak kesukaran.

Dalam tahap lainnya, seorang istri yang mencintai suaminya secara berlebihan akan menolak perintah sang suami, ketika ia hendak berniat melakukan satu di antara sekian banyaknya perintah Allah Ta’ala dan perbuatan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Apalagi jika si suami memahamkan soalan poligami dan berniat untuk melakukannya, sertamerta si istri marah-marah dan menuntut cerai tanpa alasan yang pasti; hanya karena cinta yang berlebihan hingga menolak diduakan.

Maka cinta berlebihan ini akan menghancurkan. Sebab, manusia tiada yang sempurna. Jangankan soalan besar, jika pun yang dikerjakan adalah permasalahan sederhana, sebab berlebihan itu, dampak kecewanya akan semakin akut dan sukar dihilangkan.

Karenanya, cintailah pasangan sesuai kadarnya. Sadari satu hal, dia hanyalah manusia biasa yang mustahil memuaskan semua pihak, pun Anda sebagai istrinya. Kesadaran ini akan menjadi obat yang efektif jika suami Anda melakukan sesuatu yang menurut Anda salah.

Dan efek yang lebih parah dari mencintai secara berlebihan adalah kondisi saat istri diam atau membiarkan suaminya yang bertindak salah. Apalagi jika kesalahan itu diulang-ulang, meski kecil. Atau, kesalahan besar yang mengancam keselamatan keluarga di dunia dan akhirat.

Padahal, sebagaimana terdapat dalam beberapa suami, bahkan ketika Anda baru meninggal tujuh hari lalu, mereka sudah lirak-lirik kanan-kiri untuk mencari istri berikutnya. Hal itu terjadi saat makam Anda belum kering. Maka, buat apa mencintai suami secara berlebihan? [Pirman/Keluargacinta]

2 Comments

  • is mail 16 November 2015

    hanya bisa berfikir

  • Hilmi 17 November 2015

    Semoga menjadi petunjuk bagi para akhwat maupun yg sudah bersuami..
    Dan untuk para suami semoga mempunyai ketegasan untuk mendidik san Istri..
    Aamiin

Comments are closed.