Inspirasi

Jangan Menikah dengan Orang yang Pernah Pacaran!

Pacaran menjadi sesuatu yang lumrah di akhir zaman ini. Bahkan, ada ungkapan jomblo ngenes bagi mereka yang tidak memiliki pacar. Mereka dianggap kaum terbelakang, tidak gaul, dan layak mendapatkan julukan mengenaskan (ngenes).

Padahal, pacaran disepakati sebagai perbuatan dosa yang mengantarkan seseorang menuju zina. Bahwa zina tak boleh didekati, sedangkan berpecaran tak ubahnya membuka sebanyak-banyaknya pintu menuju pacaran. Mulai dari zina melalui hati, mata, sentuhan kulit, hingga bercinta selayaknya suami istri.

Bagi laki-laki Muslim atau wanita Muslimah, hendaknya memperhatikan hal ini dengan baik. Jangan coba-coba menikahi wanita atau dinikahi oleh laki-laki yang pernah berpacaran jika dia tidak sungguh-sungguh bertaubat dengan menyesali kekeliruan dan kehendak yang besar untuk memperbaiki diri. Pacaran bukan soalan ringan. Ianya bisa memicu lahirnya masalah yang serius dalam rumah tangga yang Anda jalani kelak.

“Laki-laki Muslim,” nasihat Drs Muhammad Thalib, “sebaiknya berhati-hati terhadap perempuan yang pernah berpacaran atau gemar berganti pacar.” Alasannya, lanjut beliau dalam Menuju Pernikahan Islami, “Perempuan yang pernah berpacaran pernah mengenal kemesraan dengan laki-laki lain, sehingga hatinya tidak polos dan tidak bersih lagi.”

Perempuan-perempuan yang memiliki kenangan masa lalu dengan laki-laki lain, akan bermasalah ketika mendapatkan kemesraan dan perhatian dari suaminya. “Saat bercengkerama dengan suaminya, hati dan angannya tidak sepenuhnya tertuju kepada suaminya.”

Betapakah ini sangat menyakitkan bagi Anda, para lelaki? Anda menghidupinya, bekerja untuknya, bahkan mengerahkan kemampuan terbaik agar dia hidup dalam kelayakan. Akan tetapi, angan, hati, dan perasaannya sibuk dengan laki-laki lain yang pernah berinteraksi dengannya sebagai pacar.

Anda, dengan seluruh perjuangan yang dilakukan, tak lebih berharga dari dia yang jauh. Hanya karena istri Anda beranggapan bahwa pacarnya yang dulu, mungkin lebih baik dalam memperlakukan dia jika menjadi istrinya.

“Ia akan membandingkan sentuhan kemesraan pacarnya yang dulu dengan suaminya sekarang.” Pungkas beliau dengan nada mengkhawatirkan, “Keperawanannya juga dipertanyakan karena tidak bisa dipastikan sejauh mana dia berhubungan dengan pacarnya.”

Hal ini berlaku juga untuk wanita yang memutuskan mau dinikahi oleh laki-laki yang pernah atau sibuk berganti pacar.

Anda siap menanggung kemungkinan ini? Anda siap dibandingkan? Anda siap diselingkuhi? Belum lagi kemungkinan lain bahwa pasangan Anda itu sudah disentuh bahkan dinikmati atau menikmati pacarnya. Na’udzubillah.

Wallahu a’lam. [Pirman/Keluargacinta]

20 Comments

  • muhammad yanto 28 Januari 2016

    Apakah dizaman sekarang masih ada wanita yg belumpernah pacaran? dan bagaimana caranya yg tepat untuk kita memilih calon istri?

    • noname 28 Januari 2016

      masih ada bung, saya gak pacaran lebih milih cara taaruf

  • Budi Santoso 28 Januari 2016

    Bagaimana kalau sudah Janda?
    Menurut saya kalau memang sudah saling mencintai baiknya saling menghargai,menerima dan melengkapi apa yang menjadi kekurangan masing-masing.
    Justru masa lalu harus dijadikan sebuah media untuk belajar menjadi pribadi yang baik.

    • Sugi Kawulo Alit 28 Januari 2016

      Hm.. Jikalau menurut pendapat pribadi saya,
      Gadis tuh memang jelas Menawan, akan tetapi Janda kan lebih Menggoda. :p

  • Sugi Kawulo Alit 28 Januari 2016

    Cintaku hadir karena perkenalan denganmu,
    Cintaku bersemi karena perhatianmu,
    Cintaku dapat bertahan karena kesetiaanmu,
    Dan Cintaku akan halal karena pernikahan denganmu.

    Namun…

    Cintaku padamu dapat gugur karena Kebohonganmu.

  • lntan 29 Januari 2016

    Pernah pacaran bukan berarti *selalu negatif* karena hidayah, pemahaman agama, imu, pola asuh ortu dll tak sama. Saat pacaran, mungkin ilmu dan ketetapan hatinya baru sampai situ. Jadi jangan menghakimi satu sama lain. Bersyukur jika pemahaman ttg taaruf sdh dimengerti dan diterapkan. Dan tidak memandang sebelah mata yang pernah/sedang pacaran. Yang penting, sebarkan kebaikan dan doakan. Trims

  • soraya azzizah 29 Januari 2016

    Assalamualaikum penulis,

    to the point untuk postingan kali ini saya mengecam anda, bagaimana dengan seseorang yang memiliki masa kelam anda jadikan suatu larangan untuk menikahinya? padahal Allah sendiri adalah zat yang maha pengampun, bagaimana jika orang tersebut telat bertaubat? mereka memiliki hak dan kewajiban juga untuk menyempurnakan agama Allah dengan menikah dan itu berarti mengikuti sunnah Nabi. dan Anda melampaui batas dengan menyelipkan kalimat “dia akan membandingkan sentuhan kemesraan suaminya dengan pacarnya dulu”. Anda su’udzon, Allah adalah hakim yang sebenarnya, lalu bagaimana anda bisa menghakimi orang lain dengan cara seperti ini?

    buatlah postingan yang membantu orang lain untuk menuju kebaikan, bukan dengan menjatuhkan. kalau saudara kita berpacaran, katakan lah itu dilarang oleh agama kita, berikan pengertian dengan menjelaskan ayat ayat atau hadist yang shahih. berilah mereka support untuk meminta petunjukNya dan dibimbing ke jalan yang lurus.
    manusia itu dalam kerugian seperti yang diterangkan dalam surat Al-ashr. tapi jika anda beriman dan melakukan amal shaleh dengan saling menasehati untuk mentaati kebenaran dan kesabaran. maka Inshaa Allah kita semua bukan termasuk golongan yang merugi dikemudian hari, karena kita sudah berusaha untuk melakukan dan mengingatkan saudara muslim kita yang lainnya.

    terima kasih.

    • dauf 30 Januari 2016

      di tulisan diatas ada kata-kata
      “Jangan coba-coba menikahi wanita atau dinikahi oleh laki-laki yang pernah berpacaran JIKA DIA TIDAK SUNGGUH-SUNGGUH BERTAUBAT dengan menyesali kekeliruan dan kehendak yang besar untuk memperbaiki diri”

      jadi kalau sudah bertaubat ya gpp.. mungkin begitu maksudnya..

    • khalil 3 Februari 2016

      Assalamualaikum.. Mbak soraya Azizazah kayaknya belum bener” perhatikan postingannya keduluan emosi, yg mbak bilang itu sangat bener, to disana ada kata= jika dia tidak sungguh” bertaubat dng menyesali kekeliruannya..

  • Hari 29 Januari 2016

    Jangan coba-coba menikahi wanita atau dinikahi oleh laki-laki yang pernah berpacaran jika dia tidak sungguh-sungguh bertaubat dengan menyesali kekeliruan dan kehendak yang besar untuk memperbaiki diri.

  • Hari 29 Januari 2016

    Jelas penulis mengingatkan untuk tidak menikahi/dinikahi orang yang pernah berpacaran jika dia belum bertaubat secara sungguh2, jika memang dia sudah mendapat hidayah dan bertaubat dengan sungguh2 maka layak juga untuk menikah/dinikahi. *cmiiw

  • Diki 29 Januari 2016

    manusia tidak ada yg sempurna,terimalah masa lalunya yg terpenting adalah kita percaya akan taubatnya..bukankah kita tdk boleh su uzon?dan harus qusnudhon?Allah itu maha mengampuni dan kita dilarang diskriminasi..bahagia dunia akhirat itu bukan dari masalalu tapi bagaimana kita memperbaiki diri dimasa depan

  • Ar 29 Januari 2016

    Hmmmm….

  • ILma 29 Januari 2016

    saya setuju, semua org punya hak untuk meninggalkan masa silam nya dan bertaubat sungguh – sungguh. Allah Maha Penyayang,
    Allah tau apa yang ada dalam hati manusia yang benar – benar bertaubat. Laki – laki baik untuk wanita baik pula, begitupun halnya jika wanita atau pria itu buruk dan kembali ke jalan yg benar dan berusaha untuk menjadi lebih baik. Allah pun akan memberikan nya pasangan yg baik pula. Meskipun masa lalu nya seburuk apapun itu.

  • Nurfanessa 30 Januari 2016

    Nyari yang gak pernah pacaran susah banget pastinya,, tapi nyari pacar yang punya komitmen untuk menikah masih banyak juga,,apalagi kalau sudah mapan dan ada keinginan berkeluarga,,ketemu yang di rasa nyaman dan cocok tentunya berniat langsung kepelaminan,,

  • abdul rohim 3 Februari 2016

    Jangan pada ribut
    Wong muslim kang akur. Jangan pada sok pintar

  • khalil 3 Februari 2016

    Aahhhh… Nguantuk..!

  • Pencari Kebenaran 5 Februari 2016

    jodoh itu sdh ada yg mengatur, entah itu kita dijodohkan dg laki2/perempuan yg baik atau yg buruk akhlaknya

    anda tidak berhak menghakimi mereka yg pernah pacaran karna anda bukan Tuhan!
    belum tentu yg tidak pernah pacaran lbh baik dari yg pernah pacaran

    benerin dulu aja tuh tajwid sama makhrojul huruf yg msh belepotan, baru membuat fatwa!

  • udin 19 Februari 2016

    mungkin mksudnya postingan ini di tujukan pada orang yang belum pernah pacaran, agar mereka gk dapat yang bekas gak dapat yang second. nh untuk orang yang pernah pacaran nikahi saja orang yang juga pernah pacaran

  • ESPADA 13 23 Februari 2016

    Sya sangat S7 ALLAHU AKBAR yg menurun agama ni tanpa cacat sedikitpun semua telah diatur olehnya.

Comments are closed.