Dalam hidup rumah tangga, sebagai suami atau istri, kita harus sering mengalah. Mengalah tidak pernah bermakna benar-benar kalah. Dalam banyak konteksnya, mengalah merupakan stretegi jitu untuk mendapatkan kemenangan bersama, bukan mempertahankan egoisme.
Sebagai suami, laki-laki sering merasa kuat hingga bisa melakukan apa saja, termasuk perkataan dan tindakan kasar atau tak layak lainnya. Ada begitu banyak laki-laki yang tidak memahami kewajibannya sebagai pemimpin sehingga mudah melakukan tindakan-tindakan sewenang-wenang atas nama ketegasan.
Saat itu, seorang istri harus mampu bersikap sabar. Ialah kesungguhan menerima takdir dengan sepenuh syukur, lantas melakukan serangkaian upaya untuk membenahi kerusakan yang terjadi di dalam rumah tangga.
“Apabila Anda sebagai istri merasa disalahkan atau dikritik,” demikian nasihat Ustadz Salim A Fillah dalam Bahagianya Merayakan Cinta, “mengadulah kepada Allah Ta’ala terlebih dahulu.”
Mengapa harus mengadu kepada Allah Ta’ala sebagai solusi mula-mula? Lanjut dai muda asal Yogyakarta ini, “Agar ruh kita lebih terasah, perasaan kita lebih lembut, dan hati kita lebih tenang.”
Inilah akhlak yang seharusnya ada dalam setiap kita sebagai seorang Muslim. Senantiasalah mengadu kepada Allah Ta’ala atas persoalan yang menimpa. Jangan pernah fokus apalagi menuhankan solusi. Sebab hanya Allah Ta’ala yang layak dijadikan tempat bergantung atas seluruh persoalan.
“Sesudah itu,” lanjut beliau di buku yang sama halaman 249, “barulah kita berbicara (mengajak bicara) kepada suami.”
Sebagai akhir yang menenangkan, ustadz muda beranak dua ini mengutip firman Allah Ta’ala surat Yusuf [12] ayat 86 yang bermakna, “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya.”
Mengadulah hanya kepada Allah Ta’ala sebelum melabuhkan kisah kepada sesama manusia, pun kepada pasangan kita. Sampaikan semua yang kita hajatkan pada-Nya. Kisahkan kelemahan-kelemahan diri kita sebagai pasangan kepada-Nya, meski Dia Mahatahu sebelum kita menyampaikan aduan.
Berharaplah hanya kepada-Nya. Mintalah kepada Allah Ta’ala. Agar Dia melembutkan hati suami sehingga bertutur selembut mungkin dan berperilaku sebaik mungkin kepada kita, istrinya. Berdoalah pula agar kita senantiasa diberi kekuatan untuk mengabdikan diri kepada-Nya dengan taat kepada suami dalam kebaikan-kebaikan dan mampu mengingatkan ketika suami bersalah.
Semoga Allah Ta’ala memberkahi keluarga kita. Aamiin.
Wallahu a’lam. [Pirman/Keluargacinta]
NB: yang berminat memiliki buku Bahagianya Merayakan Cinta tulisan Salim A Fillah bisa pesan di 085691479667