Pernikahan

3 Kriteria Wanita Baik Hati dan Membahagiakan Menurut Nabi

Setiap laki-laki yang belum menikah pasti menginginkan istrinya kelak adalah wanita baik hati dan membahagiakan. Bagaimana kriterianya? Dalam bab pernikahan, ada tiga kriteria wanita baik hati menurut Nabi. Kriteria ini juga perlu diketahui oleh muslimah untuk memperbaiki dirinya sehingga layak disebut Rasulullah sebagai wanita baik hati.

إِنَّ مِنْ يُمْنِ الْمَرْأَةِ تَيْسِيرَ خِطْبَتِهَا وَتَيْسِيرَ صَدَاقِهَا وَتَيْسِيرَ رَحِمِهَا

“Diantara tanda wanita yang baik hati dan membahagiakan adalah mudah khitbahnya, mudah maharnya, dan mudah rahimnya” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)

Mudah Khitbahnya

Ada kalanya wanita sangat sulit dikhitbah. Meskipun sudah datang lelaki shalih dan hatinya condong kepadanya, ia menyulitkan laki-laki tersebut untuk mengkhitbahnya karena mensyaratkan begini dan begitu. Mensyaratkan membawa ini dan membawa itu.

Umumnya, wanita yang menyulitkan khitbah ini karena keluarganya memiliki ‘SOP’ yang rumit terkait khitbah dan nikah. Memilih hari berdasarkan perhitungan ‘hari baik – hari nahas’ termasuk bagian dari menyulitkan khitbah. Mensyaratkan materi mahal dan tata cara rumit juga termasuk bagian dari menyulitkan khitbah.

Bilal bin Rabah radhiyallahu ‘anhu punya cara bagaimana mengetahui wanita yang mudah dikhitbah. Ia cukup mengatakan, ”Aku Bilal bin Rabah. Seorang sahabat Rasulullah. Dulu aku orang yang sesat, tetapi Allah telah menuntunku. Dahulu aku seorang budak dari Habasyah, tetapi Allah telah membebaskanku. Kedatanganku ke sini ingin melamar… Jika lamaranku diterima aku akan katakan Alhamdulillah, tetapi jika lamaranku ditolak, aku akan mengatakan Allahu Akbar!”

Mudah Maharnya

Kriteria kedua adalah mudah maharnya. Meskipun Islam memuliakan wanita dengan menyerahkan mahar kepadanya serta tidak membatasi jumlah maharnya, banyak contoh dari generasi pertama umat ini betapa mereka memudahkan mahar. Ada diantara mereka yang maharnya baju besi, ada pernikahan dengan mahar sepasang sandal, cincin besi, ada pula yang maharnya membaca Al Qur’an. (baca: Mahar Unik di Zaman Nabi)

Di negeri kita, urusan mahar umumnya mudah. Banyak pengantin yang maharnya seperangkat alat shalat meliputi mukena, sajadah dan sejenisnya. Namun ada pula yang meminta mahar yang menyulitkan; bisa karena jumlahnya yang sangat besar, atau jumlahnya yang membuat calon suami kerepotan. Misalnya nikahnya pada tanggal 22 November 2014, ia meminta mahar uang sejumlah Rp 22.112.014,-

Mudahnya mahar ini juga mengundang keberkahan tersendiri. Sebagaiamana disebutkan pada hadits lain yang dicantumkan Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah bahwa pernikahan yang besar keberkahannya adalah yang paling murah maharnya.

Mudah rahimnya

Mudah rahimnya maksudnya adalah subur, mudah hamil dan melahirkan. Jika dua kriteria sebelumnya mudah dilihat dan membuat calon suami bahagia sejak awal, kriteria ketiga ini sulit dilihat dan pengaruhnya pada kebahagiaan setelah pernikahan berjalan sekian lama.

Jika dua kriteria sebelumnya merupakan sikap wanita yang bisa dituntut untuk menjadi seperti itu, kriteria ketiga ini laksana ‘misteri’ dan seorang wanita tidak berdosa jika tidak berhasil memenuhinya manakala itu menjadi takdirnya.

Meskipun seperti ‘misteri’ dan tidak dapat diketahui secara pasti, namun ada cara untuk melihat apakah seorang wanita termasuk ‘mudah rahimnya’ atau tidak. Sedikitnya, ada 5 cara untuk mengetahuinya. (baca: 5 cara mengetahui wanita subur)

Jika pada dua kriteria sebelumnya seorang muslimah dapat memperbaikinya secara langsung melalui perubahan pemahaman dan sikap, pada kriteria ketiga ini ikhtiar yang bisa dilakukan seorang muslimah sebatas menjaga kesehatan agar tidak terkena penyakit yang berdampak pada kesuburan, mengkonsumsi makanan yang mendukung kesuburan serta banyak berdoa. Yakinlah, Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mengabulkan doa hambanya. Mintalah dengan sungguh-sungguh kepadaNya agar menjadi bagian pemegang saham dari kebanggan Rasulullah akan banyaknya umat beliau. [Muchlisin BK/Keluargacinta.com]

23 Comments

  • Farid 22 November 2014

    Assalamu’alaikum, bagi saya untuk soal mahar yg pernah di contoh kan rasulullah saw adalah emas bukan seperangkat alat shalat karena perempuan sangat berharga bagaikan emas. Walaupun emas yg murah yg penting emas

    • L 18 Maret 2015

      setau saya kok ga gt ya …

      seinget saya, Rosulullah صلى الله عليه وسلم melamar Siti Aisyah dengan 12 uqiyah (4 dirham) dan 1 nasy (2 dirham), jd total 500 dirham, pdhal qt tau kalo dirham itu perak, bkan emas

      Rosulullah صلى الله عليه وسلم jg pernah menikahkan sahabat dengan hafalan alquran, ada juga sahabat yg menikahi budak wanitanya dengan mahar kemerdekaannya

      • L 18 Maret 2015

        ralat, 1 uqiyah=40 dirham; 1 nasy=20 dirham

  • fajar 23 November 2014

    Insaallah Istri saya adalah istri yang membahagiakan karena masuk semua kriteria diatas

    • Nia 25 November 2014

      , 2014 at 10:56
      Hadist yang berupa ucapan Rasulullah tentang mahar yg murah tersebut ditujukan u/ wanita agar wanita tdk menuntut diluar kemampuan calon suaminya yg berakibat mpersulit khitbah.
      Tetapi ada juga hadist yg berupa perilaku Rasulullah yaitu mahar yg sangat besar kepada Siti Khadijah. Hadist ini ditujukan u/ laki2 agar laki2 berusaha memberikan yang terbaik u/ calon istrinya sehingga calon istrinya merasa dihargai dan ikhlas dikhitbah.
      Sayangnya kedua hadist ini jarang dibahas secara bersamaan & menyeluruh di dalam ceramah2 atau diskusi2 Islami. Hal ini yg menyebabkan salah paham & saling mau menang sendiri. Para laki2 muslim sering menggembar-gemborkan hadist ttg mahar murah. Sementara para muslimah membalas dg hadist ttg mahar Siti Khadijah.
      Bagi yg sdh mengetahui kedua hadist ini, mhn dibantu menyebarkannya secara komprehensif u/ membuktikan bahwa Islam itu adil & indah u/ semua mahluk-NYA

      • Landung 12 Desember 2014

        Yang menikahi Khadijah adalah Muhammad bin Abdullah, bukan Rasulullah.
        Artinya beliau belum diangkat menjadi Rasul.
        Jadi ketika pernikahan mereka, itu bukan termasuk hadits ataupun firman Allah.

      • Fariz Budiman Hanif 27 Desember 2014

        klo di indonesia yang rempong tentang mahar justru keluarga besar ny atau keluarga kecil si wanita itu sendiri
        kalo d tanya jujur , si wanita itu ga akan minta macem2 deh dijamin yang penting dinikahi , unless itu wanita emang matre dan nikah bukan berlandaskan cinta
        mahar yg memberatkan suami justru akan menyulitkan kehidupan keluarga baru tersebut klo si cwo ny ga kaya2 amad
        krn duit nya sebagian besar ud habis utk mahar , masi mending klo mahar nya emas batangan yg bsa d jual sewaktu waktu

  • Mencari surga ALLAH 24 November 2014

    Semakin cinta dengan Rasulullah..

  • iis sobariah 25 November 2014

    Saya pernah baca kisah seorang laki” pada zaman rasulullah ingin menikahi seorang peremouan,tetapi tdk bisa membayar mahar,rasulullah bertanya?mahar apa yg akan kamu berikan ketika akan menikah? laki” tersebut menjawab: saya tidak punya apa”,rasulullah bertanya lg: adakah ayat dari al quran yg kamu hafal ? jawabnya ada,ya sudahlah ayat yg kamu hafal itu bisa di jadikan sebagai maharnya,nah berarti mahar itu tdk selalu dg mas atau yg lainya….dlm islam tdk mrngajarkan membebani seseorang,kecuali org tersebut mampu…itu yg saya petik dari kisah rasulullah saw….

  • Hafidz 28 November 2014

    Insyaallah lelaki yang baik dapat calon seperti yang telah disebutkan.
    amin.

  • Ma'rifatun nafsi 9 Desember 2014

    peria yang baek akan bersama wanita baek pula begitupun jga sbalikx. Insya Allah…
    tidak usah khawatir,

  • Mail 10 Desember 2014

    Istrikuuuuuuu.…..smoga seperti istri para sahabat Nabi saw…

  • sohirah 25 Desember 2014

    Sayangnya jaman sekarang ini banyak wanita single mencari calon suami hanya diukur dgn materi….apalagi bagi wanita yg sdh memiliki segala titel duniawi….subhanalloh

  • kincuy46 26 Desember 2014

    Istri saya jauuuuuuhh dri kriteria di atas dan bodohy sya baru tau jg hadist2 di atas,,jd untuk skrg saya nikmatin sdri demi anak..semoga ALLAH S.W.T memberi hidayah kpd beliau? ( istri)

  • Ridwan 27 Desember 2014

    Bagaimana kalau besaran mahar ditentukan oleh orang tuanya?, sebagaimana komen diatas mahar yg mengatakan mahar mahal, bukankah mahar mahal salah satu tujuannya agar laki2 menghargai istrinya?…

    • L 18 Maret 2015

      tdak masalah menurutq, mahar murah itu lebih berkah, tp mahar mahal jg g dilarang

  • ERLAN HERDIANSYAH 27 Desember 2014

    Semoga saja aku mendapatkn istri yg kriteria nya baik hati dan bisa membahagiakn ku

    Aminnn…

  • selly 27 Desember 2014

    Ko liat dr prrnyataan mudah rahim ny, kya yg diskriminasi k cewe, kan bnyk dlm prkawinan susah pny ank tp bkn disebabkn krn pihak cewe ny yg ga subur, melainkan ad gangguan ksuburan dr laki2a.

  • khadi 3 Januari 2015

    kalau maharnya seperengkat alatan solat, suami pastikan juga sang istri itu solat penuh, juga suaminya jangan bolong, jangan maharnya di lemari terus,.(agak keluar topik kali ya).

  • dian 4 Januari 2015

    mahar berupa seperangkat alat solat itu emnag dibolehkan?? ada beberapa pendapat tidak dibolehkan? menurut anda bagaimana?

  • hamba Allah 7 Januari 2015

    Bagaimana jika mahar yang sudah diberikan kemudian diminta kembali olh suami, dan nafkah yg sudah diberikan.pun diungkit2 atau dipertanyakan kelebihannya, padahal tak perlu dijelaskan pun sudah kelihatan depan mata apa apa yg sudah dimiliki….trus bagaimana hukum,y jika istri punya penghasilan sendiri tapi suami ikut campur dlm mengelola uang istri, dan istri tak rela suami ikut campur, krn suami selalu berhianat….

  • renal syarif 16 Januari 2015

    Kalo di ukur dr mahar banyak utk menghormati wanita kesian sekali wanita, hidup tidak bisa di ukur dari banyak materi. Hidup tidak bisa di beli dengan uang segunung. Yg penting menikah karena Allah, untuk menyempurnakan separoh agama. Kebenaran hanya milik ALLAH.

  • puspita 15 Agustus 2015

    ada laki2 yg mengatakan ingin mmenghitbah sy..dia itu laki laki yg mmiliki wawasan agama nya itu cukup luas… namun sndri bru tw hri ini arti dri menghitbah… aku tidak memiliki ketertarikan dgn dia, hnya sebatas mengagumi kepintaran dia ttg ajaran islam… krna jjur kriteria yg aqqqu inginkn bkn hnya agama namun fisik dan pkerjaan. bgaiimna sikap yg hrus aku lakukan agar tdk melukai prasaan laki2 trsebut.. dan aapa salah jk aku tdddk puas akn kelebihan yg ia miliki.. mohoon jawabannya. terima kasihhh

Comments are closed.