Mungkin kita sudah melangkah terlalu jauh dalam mengarungi hidup rumah tangga bersama pasangan yang kita cintai. Saking jauhnya jarak yang ditempuh, kita pun lupa akan kemestian yang seharusnya diupayakan dengan sepenuh keyakinan. Lamanya perjalanan justru membuat rumah tangga semakin membosankan, tanpa pencapaian, dan menjauhkan kita dari Allah Ta’ala.
Barangkali kita lupa, bahwa ada satu kiat yang terkesan sederhana hingga sering dilupakan. Bisa juga lantaran ada setitik keangkuhan hingga kita merasa benar dan luput memperbaiki. Karenanya, mari jadikan keluarga sebagai rumah tangga yang selalu bertaubat.
Sebab jika hal ini yang kita lakukan, Allah Ta’ala menjanjikan kita enam kebaikan yang mustahil diingkari.
Dicintai Allah Ta’ala
Individu, keluarga, masyarakat, atau bangsa yang senantiasa bertaubat kepada Allah Ta’ala dijanjikan akan menjadi kesayangan-Nya. Cinta dari Allah Ta’ala tersaji melimpah ruah kepada mereka. Cinta tanpa batas. Cinta yang paling baik dan menyejukkan. Cinta yang tiada tandingannya.
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (Qs. al-Baqarah [2]: 222)
Diampuni Dosanya
Ketika seorang hamba atau keluarga telah merasakan cinta Allah Ta’ala dengan sebenarnya, Dia pun akan memberikan pengampunan atas dosa yang dilakukan oleh sang hamba. Sebuah pengampunan yang paling membahagiakan sebab dosa amatlah menyesakkan dada, baik secara individu maupun berkeluarga.
“Katakanlah, ‘Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’” (Qs. az-Zumar [39]: 53)
Inilah janji yang amat suci dari Zat Yang Mahasuci. Ampunan. Paksalah dirimu dan ajaklah keluargamu untuk senantiasa memohon ampun kepada Allah Ta’ala. Sebab Dia Maha Mengabulkan doa hamba-hamba-Nya.
Ditutupi Aibnya
Ada begitu banyak aib di dalam diri kita sebagai seorang individu, baik sebagai suami, istri, anak-anak, atau anggota keluarga lainnya. Saat bernaung dalam satu lokasi dan tertaut oleh nasab, aib itu pun semakin banyak jika disatukan. Tak terhitung. Tiada terbilang. Mustahil didetil satu persatu.
Maka beruntunglah rumah tangga yang anggotanya rajin memohon ampun kepada Allah Ta’ala melalui pintu taubat, sebab Allah Ta’ala akan menutupi aib masing-masing anggota di dalam rumah tangga itu.