Pernikahan

8 Hal yang Menguatkan Hubungan Pernikahan

ilustrasi suami istri romantis © Pinterest.com/kharghosni
ilustrasi suami istri romantis © Pinterest.com/kharghosni

Seperti iman yang bisa naik dan bisa turun, hubungan pernikahan pun demikian. Ia bisa hangat dan penuh cinta, ia juga bisa gersang dan renggang. Bersyukurlah Islam merupakan agama yang sempurna dan seimbang dalam memandang keluarga. Selain panduan melalui Al Qur’an, juga ada teladan dari Rasulullah dalam berkeluarga.

Berikut ini adalah 8 faktor penting yang insya Allah dapat memperkuat hubungan pernikahan:

1. Sikap Positif

Seorang muslim harus selalu memiliki sikap positif terhadap kehidupan. Kita meyakini bahwa apa yang dianugerahkan Allah kepada kita adalah hal terbaik bagi kita; bahwa apa yang terjadi pada kita selalu memiliki ibrah.

Pun, ketika saat ini kita sudah berkeluarga. Kita yakinkan pada diri kita bahwa istri atau suami kita adalah pasangan terbaik yang dihadirkan Allah untuk kita. Kita sadar istri atau suami kita adalah manusia biasa; ia bukan sosok sempurna yang tak ada cela. Maka jika mendapati kebaikan pada istri atau suami kita, kita bersyukur kepada Allah Ta’ala; jika ada hal yang tidak baik, kita bersabar sembari bersama melakukan perbaikan.

Sikap positif inilah yang akan menguatkan hubungan pernikahan dan mendatangkan keberkahan. Seperti nasehat Salim A Fillah dalam Lapis-Lapis keberkahan, “Mungkin bukan nikmat atau musibahnya, tapi syukur dan sabarnya. Bukan kaya atau miskinnya, tapi shadaqah dan doanya. Bukan sakit atau sehatnya, tapi dzikir dan tafakkurnya. Bukan sedikit atau banyaknya, tapi ridha dan qana`ahnya. Bukan tinggi atau rendahnya, tapi tazkiyah dan tawadhuínya. Bukan kuat atau lemahnya, tapi adab dan akhlaqnya. Bukan sempit atau lapangnya, tapi zuhud dan wara`nya. Bukan sukar atau mudahnya, tapi íamal dan jihadnya. Bukan berat atau ringannya, tapi ikhlas dan tawakkalnya.”

2. Bantuan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menekankan pentingnya suami membantu istri mereka. Pun istri membantu suaminya. Rasulullah biasa menjahit bajunya sendiri, memerah susu dan sebagainya.

Ketika Aisyah ditanya tentang apa yang dilakukan Rasulullah di dalam rumah, beliau menjawab, “Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam adalah seorang manusia biasa. Beliau menambal pakaian sendiri, memerah susu dan melayani diri beliau sendiri.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

3. Kepercayaan

Kehidupan suami istri harus dibangun di atas landasan saling percaya. Suami percaya bahwa istrinya adalah wanita shalihah yang setia. Pun istri percaya bahwa suaminya adalah suami shalih yang setia. Dengan kepercayaan ini, meskipun ada coba dan goda dalam berkeluarga, suami istri bisa melaluinya.

Di samping membangun kepercayaan kepada pasangan, suami istri juga perlu menjaga dirinya agar bisa dipercaya. Caranya, dengan bersikap jujur, menepati janji dan menunaikan amanah dengan baik. Marilah kita teladani junjungan kita yang mendapatkan gelar “Al-Amin” bahkan sebelum diangkat menjadi Nabi.

4. Menghargai, Menghormati

Anda akan mendapatkan rasa hormat, ketika Anda memberikan hormat. Anda akan dihargai orang lain, ketika Anda menghargai orang lain. Pun dalam kehidupan suami istri. Ketika kita menghargai pasangan kita, ia pun akan menghargai kita.

5. Humor, Hiburan, Romantisme

Rasulullah mencontohkan, beliau menghibur istrinya dengan berbagai cara; bercanda, berlomba, menonton atraksi militer, hingga mandi bersama.

Pasangan suami istri muslim perlu mencontoh keluarga Rasulullah. Jangan sampai keluarga menjadi hubungan kaku dan rumah menjadi tempat yang gersang. Selingi keseriusan dengan humor, hiburan dan romantisme.

6. Maaf

Tak ada manusia yang terbebas dari dosa dan kesalahan kecuali Nabi yang ma’shum (dijaga oleh Allah). Pun dalam kehidupan berkeluarga. Ada kalanya suami salah bicara. Ada kalanya istri menyinggung perasaan suaminya. Ada kalanya suami salah mengambil keputusan. Ada kalanya istri membuat suaminya kecewa. Namun jika saling memaafkan menjadi tradisi berkeluarga, hal-hal kecil yang tak akan merintangi tujuan pernikahan.

7. Waktu

Menghabiskan waktu bersama merupakan salah satu penguat hubungan pernikahan. Pergi untuk jalan-jalan. Naik bus bersama. Mengunjungi kerabat dan saudara. Menjenguk teman di rumah sakit dan sebagainya. Selain berpahala besar, hal-hal itu juga menguatkan hubungan pernikahan.

Bagi pasangan yang mampu, pergi haji dan umrah bersama merupakan salah satu poin besar untuk menguatkan hubungan pernikahan.

8. Ibadah

Rasulullah menganjurkan kepada umatnya untuk menghidupkan rumah dengan shalat sunnah dan tilawah. Alangkah indahnya ketika rumah berhias tialwah; suami membaca, istri menyimaknya. Istri membaca, suami menyimaknya. Lalu ada tadabur bersama. Alangkah indahnya rumah yang malamnya dihidupkan dengan qiyamullail. Dengan Allah kian dekat, hubungan pernikahan kian kuat. [Keluargacinta.com]

Maraji’: onislam.net, Lapis-Lapis Keberkahan

3 Comments

  • siti aminah 9 September 2014

    Subhanalloh alloh maha segalanya dia yan mempertemukan dan dia jugalah yang memisahkan semoga tulisan ini bisa menjadi penyejuk hati untuk semua pembacanya dan menjadi ibrah bagi kita semua amin ya roob.
    sukses terus ya buat semua tulisannya.

  • nizar alfarizi 25 September 2014

    Ya alla.jadikanla kluargaku sakinah mawaddah warahma.sampai ahir

  • Delatifah 13 Oktober 2014

    Subhanallah,, terkadang hal2 seperti ini sering terlupakan, terima kasih postingan.y bermanfaat sekali.

Comments are closed.