Sebagaimana umumnya kuburan, rumah tangga jenis ini juga memiliki banyak penghuni. Lengkap dengan ibu, bapak, anak-anak yang jumlahnya banyak, dan anggota keluarga lain yang mendiami bangunan segi empat tersebut. Penuh.
Sebagaimana pula kuburan yang sebenarnya ramai-tapi tak bisa diindra-, rumah tangga jenis ini pun demikian; ada begitu banyak kesibukan di sepanjang siang hingga malam hari, sering berkumpul, canda tawa yang terindra renyah, dan sebagainya. Bahkan, rumah tangga ini tak pernah sepi karena banyak perayaan dan aktivitas antar keluarga besarnya. Meriah.
Akan tetapi, dari begitu banyak aktivitas yang dilakukan, ada satu hal amat penting yang dialpakan oleh sebagian besar penghuninya. Padahal, aktivitas ini merupakan bagian terpenting dalam keseluruhan kehidupan seseorang sebagai hamba Allah Ta’ala. Pasalnya, sebagaimana dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, jika tiada aktivitas ini dalam diri seseorang (keluarga, masyarakat, atau bangsa), maka mereka tak ubahnya kuburan.
Ialah interaksi dengan al-Qur’an al-Karim dalam berbagai bentuknya. Mulai dari membacanya sebagai dzikir rutin saban hari, berupaya mengetahui maknanya dengan membaca terjemahnya, dilanjutkan dengan mendalami hakikatnya melalui tafsir, sampai kepada usaha sungguh-sungguh untuk menghafalnya sehingga terinstal di dalam diri, lalu bertransformasi menjadi amal shalih.
Inilah aktivitas amal shalih unggulan yang jika tidak dilakukan oleh seseorang, maka pelakunya disebut oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagaimana kuburan; angker, penuh kengerian, tersimpan begitu banyak misteri siksaan, dan tak dihajati oleh siapa pun untuk sekadar mampir meneduh atau berlama-lama di dalamnya.
Karenanya, agendakan aktivitas ini dengan baik dalam kehidupan Anda. Mulailah dari diri sendiri. Budayakan di rumah tangga yang tengah Anda jalani. Senantiasalah berupaya untuk bergabung atau menggerakkan masyarakat agar berakrab ria dengan Kalam Allah Ta’ala nan mulia itu.
Semoga dengan kesungguhan menjadikan amalan ini dalam kehidupan, Allah Ta’ala akan memberikan keberkahan di dalam diri, rumah tangga, masyarakat, dan bangsa yang kita cintai ini. Jangan berlaku sebaliknya.
Al-Qur’anlah sumber kebaikan, petunjuk yang tak pernah salah, penunjuk yang tiada kesalahan di dalamnya, sahabat di dunia, penerang di alam kubur, dan jaminan syafaat di akhirat kelak bagi siapa yang menjadikannya sebagai sahabat. [Pirman/Keluargacinta]