Anak ini mengadu sembari menahan sedih nan mendalam. Ia, dan ribuan bahkan jutaan anak-anak seusianya di luar sana, mengalami ujian yang berat sebab ulah kedua orang tuanya. Alih-alih menikmati indahnya hidup masa sekolah dengan kebersamaan bersama ayah dan ibunya, mereka justru harus menanggung beban jiwa yang berat.
Ayahnya selingkuh. Dengan bangga memamerkan selingkuhannya di depan sang istri. Lalu, ibunya pun balas dendam; berselingkuh dengan laki-laki bujangan yang lebih tampan dari suaminya.
Banyak hal yang menjadi sebab perselingkuhan. Bermula dari berkurang lalu hilangnya cinta, tidak menerima pasangan apa adanya sembari berniat memperbaiki, hingga kesengajaan bermakna balas dendam lantaran merasa diselingkuhi.
Sebab terakhir ini sering terjadi. Amat ironis. Sebab, masing-masing pasangan merasa memiliki kemerdekaan kebablasan sehingga bisa melakukan apa saja, tanpa menghiraukan ajaran Islam yang mulia.
Semakin miris ketika kita melihat kasus ini secara lebih detil. Kadang, suaminya berselingkuh lantaran curiga kepada istrinya. Padahal, istrinya memang seorang pekerja yang bergaul dengan banyak laki-laki. Sebab sangkaan di dalam hatinya, dan tiadanya kedekatan emosi antara keduanya, si laki-laki pun lekas menyimpulkan dan bersegera melakukan aksi balas berselingkuh.
Selanjutnya, sebab merasa diselingkuhi lebih dulu, si laki-laki pun mendeklarasikan pengkhianatannya itu kepada istrinya. Maknanya, “Ini loh, saya juga bisa melakukan apa yang kamu lakukan. Saya masih laku.”
Alhasil, si istri pun merasa diselingkuhi. Sehingga, ia yang minim pemahaman agamanya pun mengambil jalan bodoh; balas dendam.
Fenomena ini amat banyak terjadi. Yang menjadi korban utama adalah anak-anak mereka. Orang tua, sejatinya juga korban. Sayangnya, mereka tidak menyadari hal ini. Lantas, siapakah pelaku utamanya? Ialah setan yang disebutkan sebagai musuh utama umat manusia. Bahkan seharusnya, kita sudah menganggap setan sebagai musuh, bukan sebaliknya.
Sungguh, menyelamatkan rumah tangga dari fitnah bukanlah hal yang mudah. Butuh perjuangan yang sungguh-sungguh. Teruslah menuntut ilmu terkait rumah tangga, mintalah pertolongan kepada Allah Ta’ala, dan waspadalah terhadap segala jenis pelanggaran syariat yang terjadi di rumah kita.
Amat banyak kisah, selingkuh bermula dari hal kecil yang dibiarkan. Bahkan, banyak sekali sosok pasangan-suami atau istri-yang terlihat shalih-shalihah, tapi tergoda sehingga mencicipi makanan beracun nan mematikan bernama selingkuh.
Semoga Allah Ta’ala melindungi keluarga kita dari bisikan dan godaan setan yang amat terkutuk. Aamiin. [Pirman/Keluargacinta]