Setelah menikah, setan akan semakin bersungguh-sungguh dalam menggoda seorang hamba. Mereka akan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menjerumuskan manusia dalam dosa-dosa rumah tangga hingga banyak yang menjadi pengikutnya di neraka kelak.
Godaan-godaan setan itu, di antaranya muncul dalam bentuk perkataan atau perbuatan yang bisa memicu konflik dalam sebuah rumah tangga. Meski mulanya kecil, dengan bumbu-bumbu syaithoni, konflik tersebut bisa tersulut menjadi besar dan menghancurkan.
Maka waspadailah 3 hal ini. Ialah 3 hal yang tidak boleh Anda lakukan kepada istri. Sebab bisa memicu konflik kecil, pertikaian, hingga perceraian.
Jangan Ceritakan Kebaikan Perempuan Lain
Di banyak tempat, seorang laki-laki berinteraksi dengan banyak wanita. Baik saat di perjalanan, ketika berkunjung ke sebuah lokasi umum, atau di tempat kerjanya.
Di antara sekian banyak wanita yang ditemui, pasti ada sosok-sosok yang lebih baik dari istrinya-wanita yang menunggu dengan sepenuh doa di rumah, perempuan yang tulus dan meletakkan harapan kepada Anda sebagai laki-laki yang telah memintanya dari orang tuanya.
Sebagus apa pun wanita yang Anda temui di luar, jangan pernah sekali pun mengisahkannya kepada istri. “Cin, aku punya kenalan. Rekan kerja. Wanita. Pintar. Baik. Santun. Lembut. Dia juga pengertian.”
Ketika Anda menceritakan hal itu, setan bisa langsung membisiki istri Anda, lalu menebarkan ranjau-ranjau godaan.
“Tuh, dia mulai melirik wanita lain.”
“Nah, dia mengetahui sekian banyak sikap baik wanita itu, kan?”
“Mungkinkah hubungannya dengan wanita yang diceritakan kelebihannya hanya sebatas hubungan kerja?”
“Jangan-jangan, mereka sudah menjalin hubungan di luar kantor?”
“Tak menutup kemungkinan, mereka sudah biasa ketemuan sepulang kerja dan saling berbagi dalam berbagai persoalan hidup?”
Memang, seorang istri yang shalihah akan mudah berbaik sangka kepada suaminya. Dia akan menitipkan Anda, suaminya, kepada Allah Ta’ala saat berada di luar, tempat kerja atau tugas keluar kota.
Akan tetapi, sadarilah satu hal; suami yang shalih tidak akan pernah memperhatikan kebaikan wanita lain di luar, sebab di rumahnya ada wanita baik hati yang menyerahkan diri sepenuhnya untuk dididik dan diajak menuju surga.
Suami shalih tidak akan mudah melirik wanita lain, bahkan ia akan menepis semua bisikan setan dengan seluruh kebaikan istrinya. Bagi suami shalih, istri adalah sebaik-baik wanita, pusat pesona, dan tiada duanya.