Kenalilah calon istrimu dengan baik. Gunakan parameter-parameter al-Qur’an dan hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam untuk menentukan. Di antara wanita yang paling baik untuk dijadikan istri adalah mereka yang memiliki 3 ciri ini sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Thusy Rahimahullah.
Subur
Wanita yang subur disebut terbaik karena bisa menjadi sarana untuk memperbanyak keturunan yang bertauhid kepada Allah Ta’ala. Apalagi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam juga berbangga dengan banyaknya umat beliau, kelak di Hari Kiamat.
Cara mengetahui wanita yang subur adalah dengan bertanya kepada orang tuanya dan melihat garis keturunan. Selain itu, bisa juga menempuh cara medis agar mendaptakan data yang akurat. Wanita yang subur juga amat menyenangkan dan membuat suami bahagia, apalagi jika mereka memahami hakikat berumah tangga hingga tak pernah menolak saat dibutuhkan oleh suaminya.
Cintanya Besar
Laki-laki memiliki kecenderungan manja. Inginnya dilayani, tidak mau diduakan. Wanita yang besar cintanya akan fokus memberikan potensi terbaik untuk laki-laki yang dia cintai. Cintanya besar, tidak terbagi kepada laki-laki lain, meski suaminya memiliki sekian banyak daftar kekurangan.
Cinta yang besar dari seorang istri juga menjadi salah satu jaminan agar suami puas sehingga tidak sibuk mencari yang haram di luar sana. Dengan besarnya cinta, seorang suami akan merasa amat bahagia, puas, dan tercukupi.
Teguh Memegang Rahasia
Kriteria ini adalah kata kunci. Betapa banyak rumah tangga yang akhirnya kandas karena istri tidak bisa menjaga rahasia suaminya. Alhasil, masalah pribadi diumbar hingga memicu konflik yang lebih besar. Lebih parah lagi jika seorang istri berkecenderungan mengisahkan seluruh persoalan suami, pun terkait urusan kantor dan lain sebagainya.
Pasalnya, wanita memiliki fitrah lebih banyak bicara, mengedepankan perasaan, dan mengesampingkan logika. Apalagi jika sudah berkumpul dengan sahabat lama, mereka cenderung melupakan pagar-pagar yang seharusnya dijaga saat bercerita.
Sampai di sini, tak ada yang bisa menjamin tiga sifat ini, kecuali kualitas agama seorang calon istri. Jika pun tidak subur, maka ia akan mengesampingkan perasaan dan mendukung suaminya untuk berpoligami, jika memang diperlukan. Jika pun cintanya tak besar, dia akan melakukan serangkaian usaha sebagaimana diajarkan Nabi untuk menumbuhkan cinta. Dan jika dia kurang piawai menjaga rahasia, pengetahuan agamanya akan mendukung agar dia tidak sibuk dengan percakapan sia-sia, tapi mengoptimalkan waktu untuk berdzikir dan melakukan amal shalih lainnya.
Wallahu a’lam. [Pirman/keluargacinta]
1 Comment
Comments are closed.