Seorang laki-laki yang tak layak dijadikan imam dalam rumah tangga tidak selalu berpenampilan awut-awutan. Pasalnya, ada laki-laki dengan penampilan menawan, tapi benar-benar perlu dipertimbangkan untuk diterima lamarannya.
Hal ini sebagaimana disebutkan oleh seorang wanita Quraisy yang menuturkan sifat suaminya secara jujur kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam.
“Kulit suamiku halus seperti bulu kelinci. Badannya wangi, seharum melati. Aku menyukainya dan orang-orang pun menyukainya.”
Kulit yang halus adalah karunia Allah Ta’ala. Namun, jika seorang suami salah menyikapinya, halusnya kulit bisa menjadi sebab baginya untuk bermalas diri dalam mengupayakan penghidupan yang layak.
Karena kulit halus, suami enggan bekerja yang membutuhkan banyak tenaga. Lantaran halusnya kulit, suami malas melakukan pekerjaan yang mengharuskannya berjemur lama di bawah sinar mentari. Dan alasan lainnya.
Wangi melati juga bagus. Sebagaimana suami yang menyukai istrinya menggunakan wewangian, istri pun demikian. Dia menyukai jika suaminya wangi. Namun, akan menjadi masalah jika suaminya hanya sibuk mematut diri di depan cermin; berdandan dan sibuk mencoba berbagai jenis wewangian hanya agar sesuai dengan selera dirinya.
Akibat besar dari semua itu, seorang suami berpeluang menjadi idaman di banyak tempat umum. Dan itu benar-benar mengganggu kelangsungan Anda dengannya sebagai suami-istri.
“Aku menyukainya. Dan orang-orang pun menyukainya.”
Sangat berbahaya. Apalagi jika orang-orang yang menyukai sumi berhati buruk sehingga tak segan mengalamatkan hal buruk yang mengancam kelangsungan rumah tangga kalian berdua.
Maka idealnya, seorang suami memang harus menjaga penampilan. Tapi khusus di depan istrinya sebagaimana istri yang hanya dianjurkan untuk dandan di depan suaminya. Jangan berlebih-lebihan hingga memicu datangnya pihak-pihak yang mengacaukan rumah tangga.
Suami juga penting menumbuhkan sifat kelelakiannya. Agar dia tidak terjerumus ke dalam sifat malas lantaran berlebih-lebihan dalam menjaga penampilan dirinya. Akan menjadi semakin parah jika dandannya suami dicintai oleh sesama jenis dan diwaktu bersamaan kecewa dengan sikap Anda sebagai seorang istri.
Karena itu, sebaik-baiknya suami adalah yang diteladankan oleh Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi Wa sallam sebagaimana termaktub dalam banyak riwayat.
Wallahu a’lam. [Pirman/Keluargacinta]