Lanjutan dari Istri Anda Lambat ‘Panas’? Coba 3 Cara Ini
Inti dalam jima’ merupakan koordinasi otak. Meski demikian, hal itu bisa dilatih dengan berbagai latihan yang dianjurkan lantaran jima’ terkait pula dengan kondisi fisik dan kesehatan. Untuk melakukan jima’ dengan baik harus didukung fisik yang prima dan teknik yang benar.
Di antara bentuk latihan fisik yang dianjurkan oleh Ustadz Abu Umar Basyir dalam Sutra Ungu ialah, “Berbaring telentang. Kaki menginjak lantai. Angkat bagian tengah tubuh (pant*t). Rasakan kekencangannya pada kaki dan pant*t. Tahan sebentar, lalu turunkan. Ulangi gerakan ini selama beberapa kali.”
Latihan lainnya ialah olah raga secara umum. Baik berupa latihan serius atau sekadar memperbanyak jalan kaki dan aktivitas bersifat fisik lainnya. Jangan biarkan tubuh menjadi lemah karena tidak pernah berolah raga.
Selain sangat bermanfaat untuk menunjang kesuksesan jima’, olah raga juga merupakan sarana agar badan senantiasa sehat dan kuat. Orang yang kuat lebih disukai oleh Allah Ta’ala dan Rasul-Nya di banding orang yang lemah.
Olah Nafas
Jangan embuskan nafas secara sembarangan saat jima’. Atur dengan baik. Aktivitas ini membutuhkan nafas panjang dan hanya bisa didapatkan jika stamina seseorang prima. Dengan oleh nafas yang baik, maka rasa yang didapatkan saat jima’ pun akan semakin dahsyat.
“Jangan menahan nafas saat mendekati puncak. Sebab kekurangan oksigen akan menghambat terjadinya momen tersebut.” tulis Ustadz Abu Umar Basyir dalam buku yang sama.
Pada akhirnya, tetaplah melakukan ini dalam rangka beribadah kepada Allah Ta’ala. Agar semakin dekat dengan Allah Ta’ala dengan terjaganya syahwat. Agar lebih tenang dalam beribadah. Agar senantiasa meraih pahala sedekah saat melakukannya.
Jadikan ini sebagai salah satu jalan untuk mendekati Allah Ta’ala sebagaimana jalan yang telah ditempuh oleh para Nabi dan orang shalih terdahulu. Mereka rajin beribadah mahdhah dan memiliki pasangan hidup sebagai bentuk menaati aturan Allah Ta’ala dan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam.
Jangan malas mencari ilmu. Galilah sebanyak mungkin hikmah di balik perintah-perintah yang dicontohkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam. Tidaklah beliau menyampaikan anjuran, kecuali terdapat hikmah yang amat banyak di dalamnya.
Wallahu a’lam. [Pirman/Keluargacinta]