Banyak hal yang menjadi sebab perselingkuhan seorang suami atau istri. Bisa karena cinta lama yang bersemi kembali, terlalu banyak menumpuk kekurangan pasangan di dalam ingatan dan hati, atau sebab-sebab lain yang amat banyak jumlahnya, termasuk penggunaan sosial media yang berlebihan.
Akan tetapi, jika dicermati dengan teliti, ada satu sebab utama lahirnya perselingkuhan. Ialah berkurangnya komitmen dalam diri salah satu pasangan atau keduanya. Dengan berkurangnya komitmen, akad nikah yang disaksikan oleh malaikat dan menggetarkan ‘arsy pun menjadi korban pengkhiatan hingga lahirnya perselingkuhan.
Adalah sahabat mulia Sa’ad bin ‘Ubadah Radhiyallahu ‘anhu sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim Rahimahumallahu Ta’ala dalam kitab Shahih-nya masing-masing, dia berkata, “Jika aku menyaksikan seorang laki-laki bersama istriku, sudah pasti akan kusabet dia dengan pedang. Tanpa ampun!”
Lantaran sangsi dengan kalimat ini, sebagian sahabat mengadukannya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam.
Setelah mendengarkan pengaduan sahabatnya, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam justru bertanya penuh keheranan, “Apakah kalian heran dengan kecemburuan (perkataan) Sa’ad?”
“Demi Allah, aku adalah orang yang lebih pencemburu dari Sa’ad. Dan Allah Ta’ala lebih cemburu daripada aku. Sebab itulah,” pungkas sang Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam, “Allah Ta’ala mengharamkan segala perbuatan keji, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.”
Melihat redaksi akhir yang disampaikan oleh Nabi dalam riwayat ini, kita menyimpulkan bahwa kebersamaan seorang istri dengan laki-laki lain merupakan sebuah perbuatan yang keji. Apalagi saat tidak ada urusan syar’i yang menjadi alasan.
Pasalnya, seorang istri dituntut untuk berkarya dari dalam rumah dan memperkecil peluangnya keluar dari rumah, kecuali untuk urusan mendesak dan ditemani mahram atau setelah mendapat izin dari suami atau walinya.
Kini, kaidah suci yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam dalam riwayat Imam al-Bukhari dan Imam Muslim Rahimahumallahu Ta’ala ini sering dikhianati. Ada begitu banyak laki-laki yang tidak tahu dan enggan belajar, padahal dia adalah pemimpin keluarga. Dan ada begitu banyak istri yang tidak taat hingga melanggar perintah suaminya.
Lantaran remehkan hadits ini pula, banyak perselingkuhan yang merebak di akhir zaman.
Mari jaga pasangan kita dengan menjaga diri sendiri.
Wallahu a’lam. [Pirman/Keluargacinta]