Rumah tangga yang harmonis adalah impian setiap manusia. Berbagai buku ditulis, banyak pelatihan dihelat; agar sepasang suami istri mampu merasakan keharmonisan di dalam rumah tangga yang mereka jalani.
Sayangnya, banyak yang tidak berhasil. Sayangnya, banyak yang justru semakin berantakan rumah tangganya. Mirisnya, kondisi ini juga terjadi di keluarga kaum Muslimin. Menyedihkan.
Padahal, kunci keharmonisan dalam rumah tangga sudah dibeberkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam sejak seribu empat ratusan tahun silam.
Bukan hanya membeberkan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam dan para istrinya adalah teladan terbaik dalam bidang keharmonisan rumah tangga.
“Wahai ‘Aisyah,” ujar Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullahu Ta’ala, “bersikaplah lemah lembut.”
“Karena sesungguhnya,” lanjut Nabi Shallallahu ‘ALaihi Wa sallam sebagaimana dikutip oleh Dr Ali Hasyimi dalam Membentuk Kepribadian Muslim Ideal Menurut al-Qur’an dan as-Sunnah, “jika Allah Ta’ala menghendaki kebaikan dalam sebuah keluarga, maka dia akan menunjukkan kepada mereka sikap lemah lembut.”
Inilah kunci keharmonisan dalam rumah tangga. Inilah rahasia keberkahan, sakinah, mawaddah, dan rahmah dalam rumah tangga. Bukan kiat remeh, rahasia ini dijamin oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam. Beliau yang mulia sudah membuktikan bagaimana keharmonisan sejati antara seorang suami dengan istri dan anak-anaknya.
“Jika Allah Ta’ala menginginkan kebaikan dalam sebuah keluarga,” sabda Nabi Shallallahu ‘AlaiI Wa sallam dengan redaksi serupa yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullahu Ta’ala, “maka Dia akan memasukkan ke dalamnya sikap lemah lembut.”
Mari berkaca. Mari melihat ke dalam diri dan keluarga kita.
Adakah di dalamnya ketenangan dan ketentraman?
Adakah di dalamnya rasa saling mencintai yang sehat dan menumbuhkan?
Apakah masing-masing angotanya saling menyayangi karena kesamaan visi dan komitmen?
Adakah keharmonisan antara suami, istri, anak-anak, dan anggota keluarga yang lain?
Jika tidak ada, pasti karena tiadanya sikap lemah lembut ini. Sebab adanya sikap ini merupakan jaminan bagi kebahagiaan, keharmonisan, dan keberkahan dalam rumah tangga.
Maka kepada para suami, berlaku lemah lembutlah terhadap istri dan anak-anak.
Kepada para istri dan anak-anak, bersikap lembutlah saat menerima nasihat dari pemimpin kalian.
Wallahu a’lam. [Pirman/Keluargacinta]
*Buku Membentuk Pribadi Muslim Ideal menurut al-Qur’an dan as-Sunnah karya Dr Ali Hasyimi bisa dipesan di 085691479667