Malang sekali nasib Muslimah berkerudung lebar ini. Jejak-jejak keshalihan di dalam dirinya sirna seketika. Tepat satu pekan setelah pernikahannya yang amat membahagiakan, sebuah musibah menimpa sang suami. Lalu keluarga, tetangga, dan beberapa orang terdekatnya menyematkan gelaran, “Dasar istri pembawa sial!”
Musibah ini benar-benar misterius. Lebih misterius dari jaelangkung. Datang tanpa ketuk pintu, merusak semuanya, lalu pergi tanpa pamit dengan bekas yang masih menganga bahkan teringat jelas hingga kini.
Singkatnya, tepat satu pekan setelah pernikahan dua insan dimabuk rindu itu, sang suami harus menanggung akibat dari ketidaktelitiannya. Ditipu. Mending jika nilainya hanya ratusan ribu. Laki-laki berparas lumayan ini harus menanggung rugi miliaran rupiah atas uang yang tidak dia gunakan serupiah pun.
Ia mengumpulkan dana dari ratusan orang. Untuk sebuah usaha. Semua uang yang terkumpul sekitar lima sampai enam miliar. Setelah semua uang terkumpul, ia menyerahkannya kepada temannya.
Ia tidak menyadari semua itu saat helatan walimah nikahnya berjalan penuh syahdu. Tahu-tahu, dia harus digelandang ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan semuanya. Ia yang didakwa oleh ratusan nasabah sebagai pihak yang harus bertanggungjawab.
Hampir setiap hari selama beberapa pekan itu, ia mondar-mandir ke pihak berwajib. Memberikan keterangan sekaligus menahan teror dan caci maki dari para investor yang mempercayakan dananya.
Satu hal yang dituntut oleh para investor, “Ganti uang kami!”
Tanpa daya dan upaya, laki-laki ini dipaksa menerima semuanya. Semua aset yang sudah dikumpulkan dengan keringat sendiri dijual. Habis. Untuk mengganti uang investor. Sayangnya, jumlahnya tidak cukup. Dia pun harus menanggung hutang.
Atas musibah itu, ada pihak-pihak tak paham persoalan yang justru mencaci secara tidak langsung. Mereka menuduh istri si laki-laki sebagai biang kesialan. Karena menikahi wanita itu, karir si laki-laki yang tengah menanjak langsung terjun bebas tanpa ampun.
Ia menanggung hutang. Namanya tercoreng. Semuanya hancur. Semakin perih ujiannya tatkala ada kabar di tiga pekan setelah pernikahan. Istrinya terlambat datang bulan. Diperiksa; positif hamil.
“Sudah kena musibah, malah hami! Ada-ada saja.”
Seperti inilah komentar orang-orang yang tidak tahu. Mereka hanya menghina tanpa memberi solusi.
Beruntung, dua insan ini berhasil keluar dari krisis. Dengan kisah yang berliku, keduanya berhasil mendapatkan pertolongan dari Allah Ta’ala dari arah yang tidak diduga-duga.
Siapakah sepasang suami-istri inspiratif ini?
Wallahu a’lam. [Pirman/Keluargacinta]
*Kisah selengkapnya bisa didapatkan dengan mengikuti Sekolah Bisnis yang diasuh oleh guru dari laki-laki dalam kisah ini. Atas pertolongan Allah Ta’ala, melalui sentuhan gurunya, laki-laki ini berhasil naik kelas. Penghasilannya ratusan juta per pekan dari bisnis online.
Daftar sekolah bisnisnya di atau hubungi 085691479667