Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam sedang bersama sahabat-sahabatnya. Di sana terdapat pula istri Nabi dan sahabat dari kalangan Muslimah. Dalam kesempatan itu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam menyampaikan pertanyaan yang tidak biasa. Terkait hubungan paling rahasia antara suami dengan istri.
“Apakah para suami menceritakan apa yang telah mereka perbuat bersama istrinya, ataukah mungkin para istri juga menuturkan apa yang diperbuat oleh suami kepadanya?” tanya Rasulullah.
Yang dimaksud ialah cerita soal teknis dan kronologis hubungan jima’ antara suami dan istri.
Semua yang berada di dalam majlis itu terdiam. Malu. Kemudian terdengarlah suara seorang Muslimah. Dengan berani, Asma’ binti Yazid bertutur, “Demi Allah, wahai Rasulullah, sungguh mereka telah melakukan itu.”
“Sungguh,” kata Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam, “perbuatan itu sama dengan setan laki-laki yang bertemu dengan setan perempuan di tengah jalan, kemudian keduanya melakukan hubungan jima’, sementara orang-orang di sekelilingnya melihat apa yang mereka kerjakan.”
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud Rahimahullahu Ta’ala dan dikutip oleh Ustadz Abu Umar Basyir ini terdapat peringatan yang keras kepada kaum Muslimin dan Muslimah. Inilah di antara larangan yang tidak boleh dilanggar sebagai salah satu konsekuensi kemusliman kita.
Pasalnya, fenomena ini terbilang umum dalam pergaulan masyarakat. Para suami terbiasa mengisahkan permainan dan pengalamannya dengan detail kepada laki-laki lain dalam perbincangan santai di berbagai lokasi.
Tidak hanya di warung kopi, perbincangan seperti ini marak juga di perkantoran atau saat-saat santai lainnya. Bahkan semakin gencar dikerjakan di dunia maya dengan perbincangan tanpa batas.
Dan ternyata, sebagian Muslimah pun melakukannya. Mereka menceritakan apa yang mula-mula dilakukan suaminya, kelanjutannya, lengkap sampai penutupan. Kemudian dia menuturkan responnya, atau kenakalan yang sesekali atau seringkali mereka kerjakan.
Cerita ini terbilang sering, kemudian disambut oleh ibu-ibu lain hingga menjadi perbincangan berseri yang tidak kelar-kelar.
Semoga Allah Ta’ala menjaga rumah tangga kita. Semoga Allah Ta’ala mengampuni kekeliruan yang pernah kita lakukan jika pernah melakukan perbuatan ini.
Wallahu a’lam. [Pirman/Keluargcinta]
*Beli Buku Sutra Ungu di 085691479667 (SMS/WA/Line/Telegram)