Assalamualaikum.. mohon bantu jawabannya.. jika saya ingin tau siapa jodoh saya tapi saya dalam berumah tangga. Dan selain tu saya selalu bingung apakah saya harus terus atau tidak dengan suami saya, karna saya ada masalah sama suami saya. Suami saya sudah boongi saya dengan chat-an diam-diam dari saya dan beri perhatian juga hadiah. Sedangkan sifat dan skap dia sama saya istrinya berubah.. (Mufida)
Jawaban:
Wa’alaikum salam warahmatullah. Kak Mufida yang baik, ketika seseorang telah menikah, maka mereka telah berjodoh. Suami istri adalah jodoh selama mereka masih dalam ikatan suami istri. Bahkan kalau terpisah oleh kematian lalu di surga berkumpul lagi, mereka adalah jodoh dunia akhirat.
Bagaimana dengan suami istri yang bercerai? Ya jodohnya sampai di situ. Ketika mereka bercerai, mereka tidak berjodoh lagi.
Karenanya dalam kondisi sudah berkeluarga, tidak perlu lagi menanyakan siapa jodoh kita. Ya suami itulah jodoh bagi istrinya. Yang kemudian perlu dijaga agar keluarga menjadi sakinah mawaddah wa rahmah. Keluarga penuh cinta, sehidup sesurga.
Baca juga: Shalat istikharah Jodoh Terbaik
Tapi suami berbohong dengan mendekati wanita lain bahkan memberikan hadiah dan sikapnya pada istri mulai berubah? Seharusnya seorang suami setia dengan istrinya dan tidak berkhianat. Mendekati wanita lain, merayu, dan seterusnya merupakan salah satu bentuk mendekati zina. Memandang wanita lain yang bukan mahram dan menikmatinya merupakan zina mata. Merayu wanita lain yang bukan mahram merupakan zina lisan.
Bagaimana sikap istri? Jangan berpikir untuk langsung cerai. Sebab di situlah syetan menggoda. Mereka sangat ingin suami istri cerai dan sangat puas ketika itu terjadi. Menceraikan suami istri merupakan prestasi tinggi di kalangan syetan dan iblis.
Maka ikhtiarkan perbaikan dulu. Dimulai dari introspeksi apakah ada yang salah atau kurang akhir-akhir ini. Misalnya kedekatan dengan suami, pelayanan kepada suami, dan seterusnya.
Kedua, ingatkan suami. Dengan cara yang baik, pada kesempatan yang baik. Kalau berat melakukannya, bisa diingatkan secara tidak langsung. Misalnya diajak ke majelis taklim, diberi hadiah buku Islam untuk dibaca, dan sebagainya. Ketika suami paham dan komitmen dengan Islam, ia tidak akan mengkhianati istrinya dan tidak akan mendekati zina.
Ketiga, dan ini yang sangat penting, doakan suami. Perbanyak berdoa di waktu mustajabah, terutama di sepertiga malam terakhir. Sangat bagus jika Kak Mufida mengamalkan sholat tahajud dan sholat hajat.
Setelah sholat hajat, bacalah doanya dan mohon kepada Allah agar mengembalikan suami seperti dulu dan mensholihkannya. Sehingga keluarga Kak Mufida menjadi keluarga sakinah mawaddah warahmah. Aamiin. [Muchlisin BK/KeluargaCinta]