“Tidak apa-apa Juara Harapan II. Masih ada kesempatan tahun depan.” Kami menghibur Hamzah sepulang dari Lomba Cerdas Cermat.
Bagi saya dan istri, dia berani mewakili RT saja sudah bagus. Namun, ini juga kesempatan untuk menguatkan growth mindset-nya.
“Kalau kamu belajar, mempersiapkan diri, insya Allah hasilnya akan lebih bagus.”
Saat ini Hamzah masih kelas dua. Regu-regu lain hampir semuanya kelas 6. Hamzah juga belum sempat belajar karena baru ditunjuk di hari-H, dua jam sebelum lomba dimulai.
Sebenarnya, anak-anak kita terlahir dengan growth mindset yang dominan. Saat belajar bicara, mereka tidak peduli ucapannya masuk akal atau tidak. Dia terus berusaha. Pun ketika belajar berjalan, ia tidak peduli berapa kali terjatuh. Terus berusaha hingga bisa.
Growth mindset adalah keyakinan bahwa dengan ikhtiar, latihan,dan ketekunan, manusia memiliki kesempatan untuk berkembang. Bertumbuh menjadi lebih baik. Sebaliknya, fixed mindset adalah keyakinan bahwa manusia lahir dengan tingkat kecerdasan dan kemampuan tetap.
Pada dasarnya, setiap orang memiliki growth mindset dan fixed mindset sekaligus. Namun, ada orang yang growth mindset-nya dominan sehingga ia menyukai tantangan, pantang menyerah, tidak takut gagal. Ia melihat kegagalan dan kesalahan sebagai pijakan untuk meraih hasil lebih baik. Ia akan mencoba strategi baru saat terbentur rintangan.
Sebaliknya, orang yang fixed mindset-nya dominan biasanya tidak menyukai tantangan, mudah menyerah,takut gagal. Ia melihat kegagalan sebagai aib dan cenderung menyalahkan orang lain atas kegagalan yang terjadi.
Sering kali, orang tua sendiri yang membonsai growth mindset anaknya dan menggantinya dengan fixed mindset. Misalnya ucapan orang tua:
- “Kamu memang tidak bakat.”
- “Makanya jangan main sepatu roda. Jadinya jatuh kan?!”
- “Begini saja tidak bisa. Dasar goblok.” (astaghfirullah)
Baca juga: Agar Anak Kita Hanya Bergantung kepada-Nya
Bukan berarti saya sudah bisa sepenuhnya menanamkan growth mindset. Saya sendiri juga sedang berusaha. Ada beberapa referensi bagus untuk belajar tentang ini: Growth Mindset karya Carol Dweck, The Growth Mindset Coach karya Annie Brock, dan In Other Words: Phrases for Growth Mindset Coach yang juga karya Annie Brock. [Muchlisin BK/KeluargaCinta]