Sakit kepala dan mual sering kali muncul bersamaan. Berbagai faktor dapat menjadi penyebabnya, dan kondisi ini terkadang menandakan adanya penyakit tertentu. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab kepala pusing dan mual agar dapat melakukan penanganan yang tepat supaya gejala tersebut tidak mengganggu kenyamanan saat beraktivitas.
Kepala pusing sering kali dirasakan sebagai sensasi melayang, berputar, atau kelemahan, bahkan dapat menyebabkan perasaan pingsan. Di sisi lain, mual merupakan kondisi tidak nyaman di area perut yang mendorong dorongan untuk muntah.
Kepala pusing dan mual biasanya tidak disebabkan oleh masalah yang serius. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan kedua gejala ini, beserta penjelasannya.
1. Mabuk Perjalanan
Kepala pusing dan mual dapat muncul saat mengalami mabuk perjalanan. Hal ini disebabkan oleh otak yang menerima terlalu banyak rangsangan, baik dari pemandangan, suara, maupun gerakan tubuh.
Selain kedua gejala tersebut, mabuk perjalanan juga dapat menyebabkan masalah lain, seperti berkeringat dingin, nyeri kepala, dan muntah. Beberapa faktor, seperti membaca terlalu banyak atau terlalu lama menatap layar gadget, dapat memperburuk rasa pusing dan mual saat mabuk perjalanan.
2. Gula Darah Rendah
Penyebab kepala pusing dan mual yang kedua bisa jadi karena kadar gula darah yang rendah. Tingkat gula darah yang rendah dapat menyebabkan otak kekurangan glukosa, yang merupakan sumber energi utama bagi organ tersebut. Ketika pasokan glukosa tidak mencukupi, gejala seperti pusing dan sakit kepala dapat muncul.
Selain itu, kadar gula darah yang rendah juga dapat meningkatkan produksi hormon adrenalin dalam tubuh. Hormon ini bereaksi terhadap kekurangan glukosa dengan cara melepaskan simpanan glukosa ke dalam aliran darah dengan cepat, yang pada akhirnya dapat menimbulkan efek samping seperti mual.
3. Kehamilan
Kepala pusing dan mual dapat menjadi tanda awal kehamilan. Selama masa kehamilan, perubahan hormon dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, yang dapat menyebabkan gejala pusing.
Di sisi lain, mual mungkin disebabkan oleh peningkatan kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG) yang terjadi pada saat kehamilan.
4. Vertigo
Vertigo, terutama yang disebabkan oleh BPPV (benign paroxysmal positional vertigo), dapat membuat penderitanya merasakan pusing dan mual. Umumnya, vertigo akibat BPPV berlangsung selama beberapa hari dan muncul saat penderitanya menggerakkan kepala.
Selain pusing dan mual, vertigo BPPV juga dapat ditandai dengan kehilangan keseimbangan dan pergerakan bola mata yang tidak normal, yang dikenal sebagai nystagmus.
5. GERD
Ketika mengalami GERD (gastroesophageal reflux disease), asam lambung dapat naik ke kerongkongan, bahkan mencapai bagian dalam telinga. Kondisi ini dapat menyebabkan iritasi pada area telinga, yang kemudian memicu gejala pusing disertai mual.
Selain itu, GERD juga dapat menimbulkan gejala lain, seperti nyeri di ulu hati, batuk, kesulitan menelan, dan nyeri dada.
6. Alergi Makanan
Jika gejala pusing dan mual muncul setelah mengonsumsi makanan tertentu, hal ini mungkin disebabkan oleh alergi makanan. Alergi makanan terjadi ketika sistem imun tubuh menganggap makanan yang dikonsumsi sebagai zat berbahaya, padahal sebenarnya tidak.
Gejala alergi makanan tidak hanya meliputi pusing dan mual, tetapi juga bisa ditandai dengan gatal pada kulit, pembengkakan pada wajah, batuk, bersin, hidung tersumbat, nyeri perut, dan diare.
7. Migrain Vestibular
Migrain vestibular adalah tipe migrain yang ditandai oleh gejala vertigo, termasuk pusing dan mual yang datang dan pergi. Pusing yang disebabkan oleh migrain vestibular umumnya berlangsung selama beberapa menit.
Meskipun penyebab pasti dari migrain vestibular masih belum sepenuhnya dipahami, banyak yang percaya bahwa kondisi ini disebabkan oleh kerusakan pada sel-sel saraf di otak.
Nah demikian itulah tadi penyebab kepala pusing dan mual. Jika mengalami pusing dan mual disertai gejala lain seperti leher kaku, kebingungan, kejang, sensitivitas terhadap cahaya, ruam kulit, dan penurunan nafsu makan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Gejala-gejala ini dapat menjadi indikasi adanya penyakit tertentu yang memerlukan penanganan medis segera.