Anemia merupakan kondisi di mana tubuh mengalami kekurangan sel darah merah. Meskipun terdapat berbagai metode pengobatan untuk anemia, cara mencegah anemia tentu lebih diutamakan daripada mengobatinya setelah terjadi.
Sel darah merah memiliki fungsi penting dalam memastikan pasokan nutrisi dan oksigen mencapai setiap sel, jaringan, serta organ tubuh agar dapat beroperasi dengan optimal.
Saat anemia terdeteksi, tubuh tidak menerima darah yang kaya oksigen dalam jumlah yang memadai. Akibatnya, kondisi ini dapat menyebabkan mudah merasa lelah, lemah, pusing, atau bahkan sakit kepala.
Nah untuk meminimalisir terjadinya kondisi kurang darah atau anemia ini, tentu perlu mengetahui bagaimana cara mencegah anemia. Simak lebih lanjutnya berikut di bawah ini.
1. Konsumsi Makanan yang Mengandung Zat Besi
Zat besi memegang peranan penting dalam tubuh, terutama dalam proses pembentukan hemoglobin di dalam sel darah merah. Hemoglobin, yang memberi warna merah pada darah, memiliki kemampuan untuk mengangkut oksigen ke seluruh bagian tubuh.
Oleh karena itu, meningkatkan asupan makanan yang kaya akan zat besi menjadi langkah pencegahan anemia yang cukup sederhana. Beberapa sumber makanan yang kaya zat besi meliputi daging tanpa lemak, telur, sayuran hijau seperti bayam dan sawi, serta sereal yang diperkaya zat besi.
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan Indonesia, orang dewasa disarankan untuk mengonsumsi setidaknya 26 mg zat besi setiap hari guna mencegah terulangnya anemia.
2. Konsumsi Makanan yang Mengandung Vitamin B12
Cara mencegah anemia juga dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin B12. Nutrisi ini sangat penting untuk menjaga kesehatan saraf, membantu sintesis DNA, serta berperan dalam pembentukan sel darah merah yang sehat.
Berdasarkan data dari Angka Kecukupan Gizi (AKG) Kementerian Kesehatan, orang dewasa disarankan untuk memenuhi kebutuhan harian vitamin B12 sebanyak 2,6 mcg guna mencegah terjadinya anemia.
Beberapa sumber vitamin B12 yang bisa dimanfaatkan antara lain hati dari hewan seperti sapi dan ayam, kerang laut, ikan, daging, unggas, telur, serta susu dan produk olahannya yang kaya akan vitamin B12.
3. Konsumsi Makanan yang Mengandung Vitamin C
Mengkonsumsi makanan atau buah yang kaya akan vitamin C secara rutin bisa menjadi salah satu metode alami untuk mencegah anemia. Untuk menjaga kesehatan sel darah dan fungsi tubuh lainnya, orang dewasa disarankan untuk mengonsumsi minimal 75 mg vitamin C setiap hari.
Vitamin C memiliki peran penting dalam meningkatkan penyerapan zat besi di usus halus, sehingga kurangnya asupan vitamin ini dapat meningkatkan risiko terjadinya anemia.
4. Berhenti Minum Alkohol
Konsumsi minuman beralkohol dapat mengurangi produksi sel darah merah di sumsum tulang, karena alkohol menghambat penyerapan nutrisi dari makanan lainnya. Nutrisi yang paling terpengaruh akibat konsumsi alkohol adalah vitamin B12 dan folat.
Kedua nutrisi ini sangat penting dalam proses pembentukan sel darah merah. Oleh karena itu, menghentikan konsumsi alkohol bisa menjadi langkah yang efektif untuk mencegah anemia.
5. Makan Makanan yang Mengandung Asam Folat
Asam folat, yang juga dikenal sebagai vitamin B9, memiliki peran penting dalam membantu tubuh memproduksi sel-sel baru, termasuk sel darah merah untuk menggantikan yang sudah mati.
Oleh karena itu, asam folat menjadi salah satu nutrisi yang krusial dalam upaya mencegah anemia. Sumber asam folat dapat ditemukan dalam berbagai makanan, seperti sayuran berdaun hijau seperti bayam, buah jeruk, kacang polong, serta dalam roti, sereal, nasi, dan pasta.
Nah itulah tadi cara mencegah anemia yang dapat dilakukan. Meskipun berbagai cara pencegahan anemia di atas relatif mudah untuk dilakukan, ada beberapa jenis anemia yang tidak dapat dicegah.
Contohnya adalah anemia yang disebabkan oleh kelainan genetik, seperti anemia sel sabit dan thalasemia. Namun, hal ini tidak perlu membuat merasa putus asa. Langkah-langkah pencegahan yang disebutkan sebelumnya tetap dapat membantu meringankan gejala dan mencegahnya menjadi lebih parah.
Sebaiknya, konsultasikan keluhan yang dirasakan kepada dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.