Secara umum, mengalami sensasi dingin pada tubuh merupakan hal yang wajar, terutama saat berada di lingkungan dengan suhu rendah. Namun, ada kalanya badan terasa dingin meskipun berada di tempat yang hangat. Situasi ini perlu diwaspadai, karena dapat menjadi pertanda adanya masalah kesehatan, seperti anemia.
Saat lingkungan berada dalam suhu dingin, tubuh cenderung merasakan dingin juga. Biasanya, kondisi ini tidak berbahaya dan bersifat sementara, karena suhu tubuh akan kembali normal ketika suhu sekitar meningkat.
Namun, jika tubuh merasa dingin meskipun cuaca sedang panas, hal ini bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan tertentu. Berikut ini adalah beberapa kondisi kesehatan yang dapat mengakibatkan badan terasa dingin:
1. Anemia
Salah satu penyebab umum badan terasa dingin adalah anemia. Kondisi ini terjadi ketika jumlah sel darah merah di dalam tubuh tidak mencukupi untuk mendistribusikan oksigen secara efektif. Akibatnya, seseorang dapat merasakan kedinginan akibat kadar oksigen yang rendah.
Selain sensasi dingin, anemia juga dapat menimbulkan gejala lain, seperti kulit yang tampak pucat, pusing disertai nyeri kepala, kelelahan yang berlebihan, serta peningkatan detak jantung.
2. Kadar Lemak Tubuh Berada Dibawah Batas Normal
Penyebab lain dari sensasi dingin pada tubuh adalah rendahnya kadar lemak. Lemak yang tersimpan dalam tubuh berfungsi penting dalam mengatur suhu tubuh.
Oleh karena itu, ketika kadar lemak berada di bawah tingkat normal, seseorang bisa mengalami perasaan kedinginan.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan penurunan kadar lemak tubuh ini meliputi penuaan, diet yang ekstrem, olahraga berlebihan, serta malnutrisi, termasuk kondisi anoreksia nervosa.
3. Dehidrasi
Sekitar 60% komposisi tubuh manusia adalah air. Cukupnya asupan air memiliki peran krusial dalam pengaturan suhu tubuh. Dengan demikian, ketika mengalami dehidrasi, tubuh akan menjadi lebih rentan terhadap suhu yang ekstrem.
Untuk menghindari dehidrasi, penting untuk memenuhi kebutuhan cairan dengan mengonsumsi setidaknya 8 gelas air setiap hari, terutama sebelum dan setelah beraktivitas fisik.
4. Hipotiroidisme
Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang menghasilkan hormon tiroid dan terletak di bagian depan leher, memiliki bentuk menyerupai kupu-kupu. Kadar hormon tiroid yang tidak memadai dapat memperlambat metabolisme tubuh serta mengurangi kemampuan tubuh untuk menghasilkan panas.
Seseorang yang mengalami kekurangan hormon tiroid berisiko mengalami hipotiroidisme, yang dapat ditandai dengan gejala seperti tubuh yang sering merasa dingin, kulit yang kering, kelelahan, dan masalah sembelit.
5. Diabetes
Diabetes yang tidak terkelola dengan baik dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk gangguan pada saraf dan ginjal. Salah satu masalah saraf yang umum adalah neuropati diabetik, yang terjadi akibat tingginya kadar gula darah pada penderita diabetes.
Kerusakan saraf ini sering kali mengakibatkan sensasi kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki, kulit yang tampak pucat, serta badan terasa dingin yang sering muncul. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan nyeri di area tersebut.
Diabetes juga berpotensi menimbulkan masalah pada ginjal, yang dikenal sebagai nefropati diabetik. Gejala yang muncul dapat mencakup perasaan kedinginan yang konstan, kehilangan nafsu makan, sesak napas, gatal-gatal, pembengkakan pada bagian tubuh tertentu, serta mual dan muntah.
6. Kurang Tidur
Seseorang yang mengalami kurang tidur lebih rentan merasakan sensasi dingin pada tubuh. Penyebabnya adalah kurang tidur dapat mengganggu fungsi sistem saraf serta kinerja hipotalamus di otak, yang berperan dalam pengaturan suhu tubuh.
Meskipun penyebab pasti dari fenomena ini belum sepenuhnya dipahami, sebuah penelitian menunjukkan bahwa penurunan kinerja hipotalamus dapat dipicu oleh respons tubuh terhadap stres yang dihasilkan akibat kurang tidur.
Itulah kondisi medis yang dapat menjadi penyebab badan terasa dingin. Kondisi-kondisi yang telah disebutkan diatas tidak menjamin bahwa seseorang akan mengalami kedinginan akibat penyakit tertentu.
Selain itu, informasi ini bersifat edukatif dan tidak dapat dijadikan pengganti diagnosis medis oleh dokter mengenai penyebab yang mendasari gejala yang berupa badan terasa dingin.