Kesehatan

5 Gejala Pilek Karena Alergi, Hampir Serupa Dengan Flu

Penyakit pilek sering kali dianggap sebagai masalah kesehatan yang biasa, baik disebabkan oleh infeksi virus seperti flu ataupun oleh reaksi alergi. Meskipun gejala pilek karena alergi dan flu hampir serupa, keduanya sebenarnya merupakan kondisi kesehatan yang berbeda.

Pilek yang disebabkan oleh flu terjadi karena infeksi virus, sementara pilek akibat alergi disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap alergen, seperti serbuk sari, debu, atau jenis makanan tertentu. Berikut ini adalah gejala pilek karena alergi.

1. Tidak Mengalami Demam

Pada pilek yang disebabkan oleh alergi, demam seharusnya tidak muncul. Kehadiran demam justru menunjukkan bahwa pilek tersebut disebabkan oleh flu.

Secara umum, flu dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh yang memicu demam. Biasanya, demam ini berlangsung selama 3 hingga 4 hari dan disertai dengan gejala lain seperti sakit kepala, kelelahan, dan nyeri tubuh.

Gejala-gejala tersebut jarang ditemukan pada kasus alergi. Jika demam muncul bersama dengan tanda-tanda flu lainnya, segera konsultasikan kondisi ini dengan dokter.

2. Bersin

Bersin sering kali menjadi gejala yang tidak bisa dihindari saat seseorang mengalami pilek. Namun, banyak orang yang masih bingung apakah bersin yang terjadi disebabkan oleh alergi atau faktor lainnya.

Pada umumnya, gejala pilek karena alergi cenderung lebih sering bersin dibandingkan dengan mereka yang terinfeksi flu, terutama jika mereka terus-menerus terpapar oleh zat pemicu alergi.

Beberapa bahan atau substansi yang dapat memicu bersin akibat alergi meliputi serbuk sari, bulu hewan, jamur, tungau debu, serta serangga seperti kecoak. Paparan terhadap elemen-elemen ini bisa diminimalisir atau dihindari untuk mengurangi frekuensi bersin yang muncul.

3. Gatal Pada Hidung, Tenggorokan dan Mata

Orang yang mengalami pilek akibat alergi umumnya merasakan rasa gatal pada hidung, tenggorokan, dan mata. Hal ini berbeda dengan pilek yang disebabkan oleh flu, di mana kondisi tersebut biasanya tidak menimbulkan gatal pada mata.

Pada dasarnya, alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap alergen dengan melepaskan histamin. Zat kimia ini yang kemudian memicu timbulnya gejala seperti gatal, pembengkakan, hingga hidung tersumbat.

4. Hidung Tersumbat

Hidung tersumbat sering menjadi salah satu gejala yang muncul ketika seseorang mengalami pilek, baik akibat flu maupun alergi. Pada kasus flu, gejala hidung tersumbat biasanya hanya berlangsung dalam waktu singkat, sekitar beberapa hari.

Setelah tubuh berhasil mengatasi infeksi virus penyebab flu, gejala hidung tersumbat ini umumnya akan menghilang dengan sendirinya.

Berbeda dengan itu, hidung tersumbat yang disebabkan oleh alergi bisa berlangsung lebih lama dan bahkan dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Kondisi ini biasanya akan terus berlanjut selama seseorang terpapar alergen yang memicu reaksi alergi.

5. Batuk

Seseorang yang mengalami pilek, baik akibat flu atau alergi, umumnya juga akan merasakan batuk. Batuk yang disebabkan oleh flu biasanya berlangsung beberapa hari selama tubuh melawan infeksi virus dan akan berkurang ketika kondisi tubuh mulai membaik.

Namun, batuk kering yang bertahan lebih dari tiga minggu bisa menjadi tanda adanya alergi atau asma. Batuk yang disebabkan oleh alergi sering kali disertai dengan gejala-gejala lain, seperti bersin, hidung tersumbat, serta rasa gatal pada kulit, mata, dan hidung.

Itulah 5 gejala pilek karena alergi. Walaupun gejalanya serupa, kedua kondisi ini memerlukan penanganan yang berbeda. Pilek akibat infeksi virus memerlukan obat flu untuk mengatasi infeksinya, sementara pilek yang disebabkan oleh alergi memerlukan pengobatan seperti antihistamin atau semprotan hidung steroid. Selain itu, penting untuk menghindari paparan terhadap alergen yang memicu reaksi alergi.