Bagi pengantin baru, kadang ada rasa canggung dan ragu, apakah suami telah mencintainya. Dan jika ia pengantin pria, apakah istri telah mencintainya. Ini pula yang dialami oleh seorang laki-laki dari Bani Balja’ah. Ia baru saja menikah, tetapi ia khawatir istrinya tidak mencintainya. Lalu ia pun menemui Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, sahabat Nabi yang tidak diragukan keilmuannya.
“Aku baru saja menikah dengan seorang gadis,” kata lelaki itu kepada Abdullah bin Mas’ud, “tetapi aku takut ia tidak mencintaiku”
Abdullah bin Mas’ud lantas memberinya solusi, “Rasa cinta itu berasal dari Allah dan rasa benci itu datangnya dari setan untuk menimbulkan kebencian terhadap apa yang telah dihalalkan Allah. Karena itu, jika engkau menemuinya, ajaklah ia shalat dua raka’at di belakangmu, lalu bacalah doa:
اللهم بارك لي في أهلي وبارك لهم في اللهم ارزقني منهم وارزقهم مني اللهم اجمع بيننا ما جمعت إلى خير وفرق بيننا إذا فرقت إلى خير
Ya Allah berkahilah aku pada keluargaku dan berkahilah mereka pada diriku. Ya Allah, karuniailah aku rezeki karena keluargaku dan karuniailah mereka rezeki karena diriku. Ya Allah, satukanlah kami selama itu demi kebaikan dan pisahkanlah kami selama itu demi kebaikan”
Dalam kesempatan yang berbeda, Abu Dzar Al Ghifari radhiyallahu ‘anhu juga menasehatkan hal senada. “Ajaklah istrimu shalat dua rakaat di belakangmu, kemudian peganglah ubun-ubunnya dan mohonlah kepada Allah kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari keburukannya”
Doa yang dimaksudkan Abu Dzar adalah doa yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yakni:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَمِنْ شَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ
Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiatnya yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa (HR. Abu Daud)
Demikianlah resep menumbuhkan cinta suami istri dari sahabat Nabi. Generasi terbaik itu sadar betul bahwa cinta adalah anugerah Allah. Cinta berasal dari Allah dan Allah-lah yang kuasa membuat hati seseorang mencintai istri atau suaminya. Maka jika suami istri ingin saling mencintai, mintalah kepada Allah. Rumus ini tidak hanya berlaku bagi pengantin baru, tetapi juga berlaku untuk pasangan suami istri yang telah menikah sekian tahun lamanya. Jika istri merasa suaminya kurang mencintainya, jika suami merasa istrinya kurang mencintai dirinya, maka berdoalah kepada Allah. Mintalah kepadaNya.
Di samping itu, tumbuhkanlah suasana spiritual di dalam rumah tangga. Beribadah bersama. Insya Allah doa lebih terijabah karenanya dan cinta pun bersemi dengan indahnya. [Muchlisin BK/keluargacinta.com]
1 Comment
Comments are closed.