Stroke adalah kondisi medis yang dapat mengancam jiwa dan terbagi dalam beberapa jenis. Macam-macam stroke yang utama adalah stroke hemoragik, stroke iskemik, dan serangan iskemik sementara atau yang biasa dikenal dengan stroke ringan.
Lantas, apa yang membedakan ketiga jenis stroke tersebut, dan apakah terdapat tipe lainnya? Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut.
Stroke terjadi ketika pembuluh darah di otak mengalami gangguan, seperti penyumbatan atau pecah. Hal ini menyebabkan sebagian area otak kekurangan aliran darah, yang berakibat pada kematian sel atau jaringan otak. Berikut ini adalah macam-macam stroke stroke beserta penjelasan masing-masing.
1. Stroke Iskemik
Stroke iskemik merupakan salah satu dari macam-macam stroke yang paling sering ditemui di Indonesia. Kondisi ini bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak, meskipun risiko lebih tinggi dialami oleh orang tua.
Stroke iskemik terjadi akibat adanya bekuan darah yang menghambat aliran darah serta oksigen ke otak. Hal ini menyebabkan sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi, yang akhirnya menyebabkan kerusakan atau kematian sel otak secara perlahan.
Pada umumnya, stroke iskemik datang secara mendadak dan disertai gejala-gejala seperti:
- Mati rasa atau kelemahan pada wajah, lengan, atau kaki, terutama di satu sisi tubuh.
- Kesulitan berbicara.
- Penglihatan menjadi kabur atau berbayang.
- Gangguan saat berjalan.
- Kehilangan keseimbangan tubuh.
- Sakit kepala yang sangat hebat secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas.
2. Stroke Hemoragik
Dibandingkan dengan stroke iskemik, stroke hemoragik tergolong lebih jarang terjadi. Kondisi ini disebabkan oleh perdarahan yang tidak terkendali akibat pecahnya atau kebocoran pembuluh darah di dalam otak.
Peristiwa ini dapat menyebabkan tekanan pada jaringan otak di sekitarnya. Jika tekanan ini terlalu tinggi atau berlangsung terlalu lama, bisa merusak sel-sel otak dan menimbulkan kerusakan yang bersifat permanen.
Meskipun lebih jarang dibandingkan stroke iskemik, stroke hemoragik lebih berisiko dan dapat berujung pada kematian. Gejala-gejalanya sering kali muncul secara mendadak, sehingga penting untuk mengenali tanda-tandanya, seperti:
- Kejang.
- Kehilangan kesadaran.
- Sakit kepala yang sangat hebat yang muncul mendadak.
- Kelemahan tubuh yang muncul secara tiba-tiba.
- Mati rasa atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh.
- Kesulitan dalam berbicara.
- Tidak mampu mengendalikan pergerakan bola mata.
3. Stroke Ringan (transient ischemic attack)
Transient Ischemic Attack (TIA), atau yang sering disebut sebagai stroke ringan, memiliki perbedaan tertentu dibandingkan dengan jenis stroke lainnya. TIA terjadi akibat aliran darah yang terhambat menuju otak akibat penumpukan plak aterosklerosis pada pembuluh arteri.
Gejala awal TIA umumnya serupa dengan gejala yang muncul pada stroke, antara lain:
- Kelemahan, mati rasa, atau kelumpuhan pada wajah, lengan, atau kaki, biasanya terjadi pada satu sisi tubuh.
- Gangguan penglihatan pada satu mata atau kedua mata.
- Vertigo.
- Kesulitan berbicara, seperti bicara yang cadel atau sulit dimengerti.
- Kehilangan keseimbangan atau koordinasi tubuh.
Gejala-gejala ini biasanya datang mendadak, namun hanya bersifat sementara dan berlangsung tidak lebih dari 24 jam. Dalam beberapa kasus, gejala dapat hilang dalam beberapa menit.
Meskipun sifatnya sementara, TIA tetap harus diwaspadai, karena sering kali menjadi indikasi awal atau tanda bahwa jenis stroke lainnya bisa terjadi.
4. Stroke Mata
Meskipun stroke mata bukan bagian dari tiga jenis stroke utama, kondisi ini tetap memerlukan perhatian serius. Stroke mata terjadi akibat gangguan sirkulasi pada pembuluh darah yang mengalirkan darah ke bagian depan saraf optik.
Kondisi ini mengakibatkan berkurangnya pasokan darah ke mata, yang pada gilirannya menurunkan ketersediaan nutrisi dan oksigen. Hal ini dapat merusak jaringan saraf dan menyebabkan kehilangan penglihatan.
Selain itu, bila pembuluh darah di retina tersumbat, cairan dari pembuluh tersebut bisa bocor ke retina, yang menyebabkan pembengkakan dan kerusakan pada retina.
Keadaan ini dapat meningkatkan kemungkinan gangguan penglihatan, bahkan kebutaan permanen. Oleh karena itu, jangan mengabaikan masalah pada mata. Jika merasa ada gangguan pada mata, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.
Itulah sedikit penjelasan tentang macam-macam stroke. Penting untuk diingat, jika diri sendiri atau orang terdekat menunjukkan gejala awal stroke, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.