Mengucek mata dapat merangsang keluarnya air mata yang berfungsi untuk melembapkan mata kering dan meredakan rasa gatal. Meski begitu, kebiasaan ini jika dilakukan secara terus-menerus dan berlebihan justru dapat menimbulkan risiko terhadap kesehatan mata. Lalu, apa saja bahaya mengucek mata jika terlalu sering dilakukan?
Mengucek mata kerap dilakukan saat terasa gatal, mengantuk, baru bangun tidur, atau saat mata lelah. Aktivitas ini bisa merangsang keluarnya air mata untuk melembapkan dan membersihkan mata dari partikel asing, serta memicu saraf vagus yang membantu tubuh lebih tenang. Meski bermanfaat, kebiasaan ini jika dilakukan secara berlebihan dapat menimbulkan bahaya pada mata, seperti berikut ini:
1. Menyebabkan Kantung Mata Menghitam (Mata Panda)
Salah satu bahaya dari kebiasaan mengucek mata secara berlebihan adalah munculnya lingkaran hitam atau kantung mata yang tampak lebih gelap. Tekanan yang diberikan saat mengucek dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah kapiler di sekitar mata.
Kondisi ini tidak hanya menimbulkan kemerahan pada mata, tetapi juga membuat area bawah mata terlihat lebih gelap dari biasanya, sehingga tampak seperti mata panda.
2. Memicu Infeksi
Bahaya mengucek mata terlalu sering juga dapat meningkatkan risiko infeksi. Tangan yang kotor bisa menjadi media perpindahan bakteri dan kuman ke area mata saat melakukan gesekan.
Hal ini membuka peluang terjadinya gangguan seperti konjungtivitis atau peradangan pada selaput mata. Untuk mencegahnya, penting menjaga kebersihan tangan sebelum menyentuh bagian sekitar mata.
3. Mata Berdarah
Subconjunctival hemorrhage, atau yang dikenal sebagai mata berdarah, merupakan kondisi ketika area putih pada mata tampak memerah akibat pecahnya pembuluh darah kecil di bawah permukaan konjungtiva. Warna merah yang muncul berasal dari gumpalan darah yang menyebar, meskipun umumnya tidak menimbulkan rasa sakit.
Salah satu penyebab kondisi ini adalah kebiasaan mengucek mata dengan tekanan yang terlalu kuat. Saat mata digosok dengan kasar, tekanan yang timbul dapat memengaruhi pembuluh darah halus di dalam mata, hingga akhirnya membuatnya pecah. Meski kondisi ini biasanya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya, tetap perlu diwaspadai agar tidak terjadi secara berulang.
4. Iritasi Kelopak Mata
Saat menggunakan makeup di area mata, sebaiknya hindari mengucek mata dengan tekanan berlebihan. Tindakan tersebut dapat membuat partikel dari produk kosmetik (seperti maskara, eyeliner, atau eyeshadow) masuk ke dalam mata. Selain membawa bahan kimia, riasan juga dapat mengandung kuman atau kotoran yang tak terlihat, yang jika masuk ke mata berisiko menimbulkan iritasi, khususnya pada bagian kelopak mata.
Dalam kondisi tertentu, mengucek mata saat sedang memakai makeup bukan hanya memicu rasa tidak nyaman, tetapi juga bisa menyebabkan reaksi yang lebih serius. Gesekan berulang yang terlalu kuat dapat membuat kelopak mata mengalami pembengkakan, bahkan berpotensi menimbulkan luka di area tersebut. Maka dari itu, penting untuk menjaga tangan tetap bersih dan menghindari kebiasaan menggosok mata, terutama saat wajah masih dalam keadaan penuh riasan.
5. Kerusakan Kornea
Terlalu sering mengucek mata bisa berisiko menyebabkan kerusakan pada kornea, terutama jika dilakukan dengan kuku atau jari yang menekan dan menggores permukaan mata. Kornea yang tergesek secara terus-menerus dapat mengalami luka atau iritasi, yang lama-kelamaan bisa mempengaruhi penglihatan.
Dalam kondisi yang lebih serius, kebiasaan ini dapat berujung pada gangguan yang disebut keratokonus. Gangguan ini terjadi ketika struktur kornea melemah, menipis, dan berubah bentuk secara bertahap menjadi lebih runcing menyerupai kerucut. Perubahan bentuk ini membuat kornea menonjol ke arah luar dan dapat mengganggu kualitas penglihatan secara signifikan.
Itulah 5 bahaya mengucek mata yang wajib diperhatikan dan dipahami. Jadi mulai sekarang sebaiknya hentikan kebiasaan terlalu sering mengucek mata. Akan lebih baik membilas mata dengan air bersih jika terasa gatal atau mengganjal. Jika tidak teratasi segera saja datang ke pelayanan medis terdekat.