Pernikahan

Amalan-Amalan Ruhani untuk Persiapan Pernikahan

Saking pentingnya pasal persiapan ruhani sebelum memasuki kehidupan pernikahan, ianya harus menjadi perhatian bagi siapa pun yang ingin memasuki kehidupan penuh tantangan ini. Harus ada upaya sungguh-sungguh dalam menapaki setiap fasenya. Sebab, amalan ini berjumlah banyak dan harus dikerjakan sepanjang waktu. Lebih-lebih jika sudah menikah, maka harus didawamkan agar biduk rumah tangga senantiasa sakinah, mawaddah dan penuh kasih sayang.

Amalan Keyakinan

Karena Allah Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang memerintahkan menikah, maka yakinlah bahwa keduanya telah menyediakan aturan yang jelas, obat jika ada penyakit setelah pernikahan, dan jalan keluar jika penyakitnya akut.

Benarnya niat, lagi-lagi menjadi penentu. Karenanya, yakinkan di dalam sanubari yang paling dalam, “Jika menikah karena Allah Ta’ala, Dia mustahil menelantarkan rumah tangga yang kita bina. Andai menikah karena menetapi Sunnah Rasulullah, beliau pasti telah memberikan teladan terhadap semua yang mungkin terjadi di dalam pernikahan.”

Pasalnya, jika niatnya benar-benar karena keduanya, Allah Ta’ala pasti akan memberikan kehidupan terbaik untuk Anda berdua hingga akhir hayat.

Amalan Ritual

Jadikan shalat lima waktu sebagai prioritas sejak dini hingga akhir hayat. Jika sudah terbiasa, tambahkan dengan shalat sunnah Rawatib. Prioritaskan pula untuk senantiasa berjamaah di masjid bersama imam di awal waktu. Jangan lupa dengan dzikir-dzikir sunnah sebelum dan selepas shalat.

Tambahkan juga dengan shalat-shalat sunnah di luar waktu shalat lima waktu. Utamakan Tahajjud, sebab inilah shalat yang paling utama setelah shalat fardhu. Biasakan juga dengan Dhuha. Dhuha adalah kunci kelapangan hidup, wujud syukur atas setiap ruas tulang, dan jaminan dari Allah Ta’ala di siang hari bagi siapa yang dawam mengerjakannya.

Yang tak kalah pentingnya, baca al-Qur’an. Akrabkan diri. Mulai dengan satu lembar per hari. Lanjutkan dengan membaca terjemah, lalu menghafal semampunya. Akan lebih baik jika mampu satu juz dalam satu hari, lalu alokasikan waktu untuk mengkaji tafsirnya. Kitab agung inilah yang akan menjadi petunjuk bagi Anda dan pasangan hidup dalam mengarungi kehidupan pernikahan yang penuh gejolak.

Saat tiga amalan ritual ini sudah menjadi kebiasaan, insya Allah jalannya akan lapang. Tambahkan dan sempurnakan sambil jalan agar menggapai derajat yang optimal.

Jika di dalam amalan-amalan ini saja lemah, ke depannya akan semakin rumit. Apalagi jika Anda tidak sungguh-sungguh dan beralasan, “Nanti saja setelah menikah.” Sebab, kehidupan setelah menikah adalah kelanjutan dari kehidupan yang Anda jalani sebelum menikah. [Pirman/Keluargacinta]

1 Comment

  • Sarmany 19 Oktober 2015

    Ok

Comments are closed.