Banyak fitnah yang terjadi di akhir zaman ini. Banyak sekali fitnah-fitnah yang bahkan belum terjadi sebelumnya, atau pengulangan dari kejahiliyahan masa lalu yang seringkali terkesan tidak logis. Semua itu merupakan ujian iman agar kita senantiasa berpegang teguh kepada aturan Allah Ta’ala dan petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam.
Kami harus menunggu sekian menit untuk benar-benar percaya pada pengakuan seorang ibu di grup media sosial. Si ibu menuturkan kepada seorang konsultan terkait keterkejutannya atas kelakuan suami kepada anak gadisnya.
Wanita itu berkata malu-malu sekaligus geram, “Saya melihat suami saya menci*m anak saya dengan ci*man syahwat. Bukan sayang.”
Ia lantas menuturkan bahwa suaminya itu terbiasa menyaksikan gambar dan tayangan khas binatang yang tak bermoral. Wanita itu mengaku bingung dan tak mampu berbuat banyak. Bahkan dia seperti putus asa seraya meminta pendapat kepada konsultan terkait apa yang seharusnya dilakukan.
Kejadian ini bukan isapan jempol. Bahkan banyak terjadi seorang ayah kandung yang menzinai anak kandungnya. Semakin parah ketika si anak akhirnya mengandung dan melahirkan anak serta tetap berada di rumah yang sama.
Semua kejadian ini sejatinya merupakan satu di antara sekian rahasia yang disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam sejak seribu empat ratusan tahun silam. Beliau menerapkan aturan yang jelas terkait aurat yang tidak bisa sembarangan diperlihatkan.
Hendaknya masing-masing anggota keluarga memahami perihal aurat ini dengan baik. Jangan biarkan anak perempuan yang sudah baligh berpakaian minim saat berhadapan dengan ayahnya. Si ayah hendaknya juga tidak masuk secara bebas ke dalam kamar anak gadisnya, terutama saat-saat istirahat dan berbenah.
Begitupun dengan anak laki-laki bersama ibunya. Harus ada batasan aurat. Hendaknya si ibu tidak memperlihatkan bagian-bagian khusus saat bersama anak laki-lakinya.
Saat zaman semakin tua dan godaan syahwat semakin mengemuka, hal ini harus semakin intens untuk kita amalkan. Bagi laki-laki khususnya, godaan untuk tergoda semakin besar bahkan saat dia hanya melihat wanita yang lewat.
Ketika istrinya sudah kurang menarik lantaran si suami kebiasaan menikmati yang haram, anak perempuan yang harusnya dijaga bisa serta-merta dimangsa. Dasar syahwat hewani!
Semoga Allah Ta’ala melindungi keluarga kaum Muslimin dari dahsyatnya fitnah ini. Aamiin.
Wallahu a’lam. [Pirman/Keluargacinta]
1 Comment
Comments are closed.