Kondisi badan lemas dan mual sebaiknya tidak dianggap remeh, karena dapat berpotensi memburuk jika tidak ditangani dengan cepat. Penting untuk memahami berbagai faktor yang dapat menyebabkan gejala tubuh lemas dan mual tersebut.
Kondisi badan yang lemas dan mual dapat menghambat aktivitas sehari-hari. Agar segala sesuatu berjalan lancar dan tetap dapat berkonsentrasi, penting untuk menjaga tubuh tetap bugar.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika gejala seperti pusing, mual, atau tubuh yang lemas dapat menyebabkan rasa malas untuk beraktivitas.
Meskipun bukan merupakan penyakit yang mengancam jiwa, kondisi tersebut bisa menjadi pemicu munculnya masalah kesehatan yang lebih serius jika tidak ditangani dengan baik dan segera.
Berikut adalah beberapa faktor yang mungkin menyebabkan badan lemas dan mual yang perlu diperhatikan.
1. Gastritis
Gastritis merupakan infeksi yang terjadi pada lambung, sering kali dialami oleh individu yang tidak menerapkan pola makan yang sehat.
Selain itu, bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit maag, gastritis sering kali muncul setelah mengonsumsi makanan yang terlalu pedas atau asam.
2. Hipoglikemia
Kondisi tubuh yang lemas dan perut mual bisa jadi disebabkan oleh hipoglikemia, yaitu saat kadar gula darah turun di bawah normal. Gejala yang muncul biasanya meliputi mual serta rasa lemas.
Penurunan kadar gula dalam tubuh, atau hipoglikemia, sebenarnya lebih berisiko dibandingkan dengan keadaan kadar gula darah yang terlalu tinggi.
3. Infeksi Virus
Infeksi virus, yang sering kali diakibatkan oleh penyakit seperti demam berdarah atau flu, dapat memberikan dampak signifikan pada kesehatan seseorang. Ketika virus ini menyerang, sistem kekebalan tubuh akan merespons dengan cara yang bisa menyebabkan berbagai gejala, termasuk tubuh yang terasa lemas dan perasaan mual.
Dalam keadaan ini, tubuh berjuang melawan virus, yang menguras energi dan mengganggu keseimbangan normal. Rasa lemas yang muncul bisa membuat seseorang merasa tidak bertenaga, sedangkan mual menambah ketidaknyamanan dan membuat sulit untuk beraktivitas.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami bahwa infeksi virus tidak hanya mempengaruhi fisik, tetapi juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup secara keseluruhan.
4. Kelelahan
Ketika seseorang mengalami kelelahan, dampaknya sering kali meluas ke berbagai aspek kesehatan, termasuk pola tidurnya. Rasa lelah yang berkepanjangan dapat mengganggu ritme tidur yang seharusnya teratur, membuat seseorang sulit untuk mendapatkan istirahat yang berkualitas.
Akibatnya, masalah tidur ini dapat memicu munculnya sakit kepala, yang semakin memperparah kondisi fisik secara keseluruhan. Tidak hanya itu, ketidaknyamanan yang dirasakan juga bisa menjalar ke bagian perut, menimbulkan rasa mual yang mengganggu.
5. Stres dan Depresi
Faktor-faktor emosional, termasuk stres, kecemasan, dan depresi, sering kali dapat memicu gejala fisik seperti badan lemas dan mual. Hal ini menjelaskan mengapa individu yang mengalami depresi sering kali merasa enggan untuk terlibat dalam berbagai aktivitas.
Rasa malas ini bukan hanya disebabkan oleh kurangnya motivasi, tetapi juga oleh kelelahan yang sangat mengganggu keseharian mereka.
6. Hipotensi
Ketika tekanan darah berada pada level yang rendah, berbagai gejala tidak nyaman dapat muncul, seperti mual pada perut, pusing di kepala, dan rasa lemas yang cukup mengganggu.
Kondisi ini dapat menjadi sangat serius, bahkan pada beberapa kasus, penderita hipotensi bisa mengalami black out atau hilang kesadaran untuk sementara waktu.
Gejala-gejala tersebut menciptakan tantangan tersendiri dalam menjalani aktivitas sehari-hari, dan dapat membuat seseorang merasa sangat rentan. Perhatian yang tepat dan penanganan yang cepat menjadi penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut dari keadaan ini.
Itulah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan badan lemas dan mual. Badan lemas dan perut mual dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup yang lebih teratur. Salah satu cara yang efektif adalah dengan mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang, memastikan istirahat yang cukup, melakukan olahraga secara rutin, serta mengelola stres dengan baik.