Kesehatan

Badan Terasa Panas Tapi Tidak Demam, Apa Penyebabnya?

badan terasa panas tapi tidak demam

Kondisi tubuh yang panas sering kali dianggap demam. Seseorang dianggap mengalami demam ketika suhu tubuhnya melebihi 38°C. Namun, ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan badan terasa panas tapi tidak demam.

Peningkatan suhu tubuh tidak selalu berhubungan dengan masalah kesehatan. Kadang-kadang, ini bisa terjadi akibat aktivitas sehari-hari.

Agar tidak merasa cemas saat merasakan tubuh yang panas tapi tidak demam, penting untuk mengenali berbagai penyebabnya berikut ini.

1. Olahraga Atau Aktivitas Berat

Saat berolahraga, tubuh memerlukan lebih banyak energi. Untuk memenuhi kebutuhan ini, lemak yang tersimpan akan dibakar sebagai sumber energi.

Proses ini menghasilkan panas sebagai efek samping. Namun, biasanya, kondisi ini tidak berlangsung lama karena panas tersebut akan dikeluarkan melalui keringat.

Rasa panas dapat semakin meningkat jika melakukan olahraga atau aktivitas berat di lingkungan yang panas.

2. Stres

Saat stres, peningkatan hormon adrenal dan kortisol dapat memicu berbagai gejala fisik, termasuk detak jantung yang lebih cepat.

Ketika jantung memompa lebih kuat, aliran darah dalam tubuh akan meningkat. Jika darah terakumulasi di dekat permukaan kulit, suhu tubuh bisa terasa lebih tinggi meskipun tidak disertai demam.

Kondisi ini umumnya terjadi bersamaan dengan respons fight-or-flight (melawan atau melarikan diri) ketika menghadapi situasi yang menimbulkan stres.

3. Konsumsi Makanan dan Minuman Tertentu

Badan terasa panas tapi tidak demam juga dapat disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman tertentu. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Temperature (2015) menunjukkan bahwa senyawa capsaicin yang terdapat dalam cabai dapat meningkatkan suhu tubuh.

Capsaicin bekerja dengan merangsang reseptor panas di lidah dan tenggorokan, yang dikenal sebagai vanilloid type 1 (TRPV1).

Ketika TRPV1 aktif, ia mengirimkan sinyal ke otak yang memberi tahu bahwa tubuh mengalami peningkatan suhu. Inilah alasan mengapa tubuh terasa lebih panas setelah mengkonsumsi makanan pedas.

Selain cabai, makanan pedas, alkohol, dan minuman berkafein juga dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh.

4. Hipertiroidisme

Kenaikan hormon tiroid pada seseorang yang mengalami hipertiroidisme akan mempercepat proses metabolisme.

Akibatnya, tubuh akan membakar energi lebih cepat dari biasanya, yang menyebabkan sensasi panas.

Hormon tiroid juga berkontribusi pada peningkatan suhu tubuh melalui aktivitas protein yang dikenal sebagai uncoupling protein 1 (UCP1).

Dengan meningkatnya aktivitas UCP1 akibat hipertiroidisme, tubuh akan semakin terasa panas.

5. Diabetes

Seseorang dengan diabetes lebih rentan mengalami dehidrasi, dan kondisi ini dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap panas. Hal ini dapat diperparah jika sering mengalami frekuensi buang air kecil yang tinggi.

Kerusakan pada pembuluh darah dan saraf yang diakibatkan oleh diabetes juga dapat menyebabkan sensasi panas, meskipun hasil pengukuran suhu tidak menunjukkan demam.

Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa orang dengan diabetes cenderung memproduksi lebih sedikit keringat, sehingga sulit untuk mengatur suhu tubuh dengan baik.

6. Anhidrosis

Saat berolahraga, tubuh biasanya akan berkeringat untuk mempertahankan suhu yang stabil. Namun, individu yang mengalami anhidrosis mungkin tidak mengalami hal ini.

Anhidrosis adalah kondisi di mana seseorang kesulitan untuk berkeringat, bahkan setelah beraktivitas fisik atau berada di lingkungan panas. Karena keringat tidak dapat dikeluarkan, tubuh akan terasa panas meskipun tidak sedang mengalami demam.

Penderita kondisi ini perlu segera mendapatkan perawatan jika mulai merasakan gejala seperti detak jantung yang meningkat atau seringnya sakit kepala.

7. Hamil

Selama masa kehamilan, aliran darah dalam tubuh akan meningkat, yang membuat kulit ibu hamil terasa lebih hangat.

Asalkan tidak ada gejala lain yang menyertai, sensasi panas saat hamil umumnya bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan.

Untuk mencegah kondisi ini semakin parah, disarankan untuk menghindari pakaian yang terlalu ketat serta mengurangi paparan langsung sinar matahari.

Itulah kondisi yang dapat menjadi penyebab badan terasa panas tapi tidak demam. Mntuk mengatasi tubuh yang terasa panas tapi tidak demam harus disesuaikan dengan faktor penyebabnya.