Batuk yang terjadi di malam hari pada anak seringkali menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua. Selain mengganggu tidur dan istirahat, batuk yang berulang dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan, bahkan hingga memicu muntah. Jangan khawatir karena tentunya ada cara mengatasi batuk di malam hari pada anak.
Batuk, seperti halnya bersin dan demam, bukanlah penyakit itu sendiri melainkan gejala yang menunjukkan adanya kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Batuk adalah respons alami tubuh terhadap berbagai patogen atau gangguan dari luar. Penyebab batuk dapat meliputi infeksi virus, bakteri, atau reaksi alergi.
Batuk yang terjadi di malam hari seringkali lebih intens, terutama saat tidur dan dalam posisi berbaring. Ini disebabkan oleh penumpukan lendir di saluran pernapasan yang lebih mudah terjadi dalam posisi tersebut.
Walaupun batuk pada anak biasanya akan sembuh dengan sendirinya seiring dengan proses penyembuhan tubuh, orang tua dapat membantu meredakan batuk malam hari dengan menggunakan obat batuk berbahan alami serta menerapkan beberapa metode pengobatan sederhana di rumah. Berikut penjelasannya:
1. Berikan Madu Sebelum Tidur
Cara mengatasi batuk di malam hari pada anak yang pertama adalah dengan memanfaatkan madu. Madu dikenal sebagai obat batuk alami untuk anak yang sering dimanfaatkan karena memiliki sifat antiinflamasi, antibakteri, dan antijamur.
Untuk membantu mengurangi batuk pada anak di malam hari, bisa diberikan sekitar 1 1/2 sendok madu sebelum tidur.
Madu juga dapat dilarutkan ke dalam segelas air hangat untuk membantu meredakan infeksi tenggorokan. Namun, pemberian madu tidak disarankan untuk anak di bawah usia 1 tahun karena berpotensi menimbulkan risiko keracunan makanan yang bisa berakibat serius.
2. Tingkatkan Asupan Cairan
Untuk membantu meredakan batuk di malam hari, asupan cairan dapat ditingkatkan melalui berbagai cara, seperti memberikan ASI eksklusif bagi bayi yang berusia di bawah 6 bulan.
Selain itu, mengkonsumsi air putih hangat, jus buah, dan sup ayam hangat juga dapat membantu meredakan batuk pada malam hari sekaligus memberikan asupan nutrisi bagi tubuh anak-anak.
3. Berikan Larutan Garam
Menggunakan larutan garam adalah salah satu cara yang tepat untuk mengatasi batuk di malam hari pada anak di bawah usia 1 tahun yang belum boleh diberikan madu. Larutan garam dapat dibuat dengan mencampurkan 1/2 hingga 1 sendok teh garam ke dalam segelas air hangat.
Penggunaannya dilakukan dengan meneteskan 2-3 tetes larutan garam ke dalam lubang hidung, kemudian mengeluarkan lendir menggunakan alat penyedot ingus atau nasal aspirator. Meski metode ini diyakini mampu mengurangi sumbatan dan lendir pada hidung serta membantu pernapasan, perlu dilakukan dengan sangat hati-hati.
4. Gunakan Humidifier
Menggunakan humidifier atau pelembap udara bisa menjadi salah satu cara efektif untuk meredakan batuk di malam hari. Alat ini membantu menjaga kelembapan udara di dalam ruangan, sehingga saluran pernapasan tetap lembap dan tidak kering. Metode ini juga bermanfaat untuk meredakan gejala batuk serta hidung tersumbat.
Batuk di malam hari dapat disebabkan oleh paparan debu, tungau, bulu hewan, atau kotoran lain yang ada di sekitar. Oleh karena itu, menjaga kebersihan kamar sangat penting, termasuk membersihkan kasur, bantal, sprei, karpet, serta area di sudut dan kolong tempat tidur. Membersihkan dan mengganti perlengkapan tidur sebaiknya dilakukan setiap 1-2 minggu sekali.
5. Usap Punggung Anak dengan Balsam
Alternatif lain yang dapat dilakukan saat anak batuk di malam hari adalah mengusap punggung anak dengan balsam. Pijatan lembut dan efek balsam ini diharapkan bisa membantu meredakan batuk selama tidur dan memberikan kenyamanan bagi anak.
Namun, hindari penggunaan balsam pada anak di bawah usia 2 tahun dan jangan mengoleskannya di bawah hidung, karena hal ini dapat menyebabkan iritasi pada mukosa atau selaput lendir hidung, yang justru bisa memperburuk gejala.
Nah itulah penjelasan cara mengatasi batuk di malam hari pada anak. Apabila batuk pada anak terus berlangsung di malam hari dan tidak membaik setelah tiga hari, atau jika muncul gejala seperti kesulitan bernapas, wajah atau bibir yang tampak pucat atau kebiruan, demam tinggi, batuk berdarah, serta anak terlihat sangat rewel atau lemas, segeralah membawa anak ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.