Featured Pernikahan

Dari Bisnis ke Pelaminan

Wanita yang telah dua kali menikah ini akhirnya memutuskan untuk menikah lagi, untuk ketiga kalinya. Setelah menolak banyak pinangan laki-laki mapan yang tak terhitung jumlahnya, wanita yang membesarkan 3 anak peninggalan dua suaminya ini akhirnya luluh.

Tak biasa, wanita ini memutuskan untuk menikah dengan lelaki yang usianya terpaut jauh. Ia 40 tahun, sedangkan calon suaminya berusia 25 tahun. Selisih 15 tahun.

Apa pertimbangan si wanita hingga memilih laki-laki ini? Apa yang menguatkan si laki-laki hingga mau melanjutkan proses dan menikah dengan wanita yang pernah menjadi atasan dalam bisnisnya?

Cinta, memang rumit. Soalan asmara ini benar-benar tak selalu bisa dibahas dengan logika apalagi hitung-hitungan bak ilmu pasti. Ia benar-benar misterius. Kisah dan bumbunya akan terus bertambah seiring bertambah usia kehidupan umat manusia.

Lalu, bagaimana kelanjutan kisah cinta dua anak Adam ini?

Monumental. Abadi dalam catatan emas sejarah. Mengagumkan. Benar-benar membuat banyak umat manusia berdecak kagum karenanya.

Ya. Ini kisah tentang Ibunda Khadijah binti Khuwailid dengan manusia teragung sepanjang sejarah, Muhammad bin Abdullah.

Khadijah, sebenarnya, sudah lama mendengar tentang kepribadian Muhammad yang berbeda. Ia memang baru berusia 20-an tahun, tetapi kedewasaannya amat mengagumkan.

Bukan hanya tampan dan enak diindra, Muhammad juga terjaga dari berbagai jenis keburukan yang menjadi kebiasaan masyarakat di masanya kala itu. Muhammad tetap suci ketika banyak orang bergelimang dalam kebodohan perjudian, perzinaan, penyembahan berhala, dan kebodohan-kebodohan lainnya.

Kekaguman Khadijah itu makin terbukti setelah Muhammad menerima tawarannya untuk menjadi mitra bisnis. Khadijah bukan hanya melihat dari dekat tetapi juga mendapatkan rekomendasi dari Maysarah yang mendampingi Muhammad sepanjang perjalanan menuju Syam.

Muhammad benar-benar tanpa cela. Ia sempurna. Terbukti, Khadijah mendapatkan untung berkali-kali lipat setelah bermitra dengan Muhammad. Pemuda ini juga membawa banyak komoditas yang dibeli di Syam dengan harga murah padahal kualitasnya bagus.

Setelah hubungan kemitraan dengan Muhammad berakhir, Khadijah mengalami kebingungan. Bayang-bayang Muhammad terus hadir dan benar-benar mengganggu perasaannya sebagai wanita normal yang berjuluk ‘wanita suci’.

Khadijah dengan otak bisnisnya yang cerdas itu lekas mencari jalan. Tunai berkisah kepada sahabatnya, ia mengutus seorang wanita untuk menjajaki; apakah Muhammad mau menikah dengannya.

Terpilihlah Nafisah binti Umayah yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Muhammad. Nafisah kemudian berdiskusi dan didapatilah kesimpulan, Muhammad membuka hatinya untuk menikah dengan Khadijah.

Kita tahu akhir kisahnya. sebuah kisah cinta yang abadi dalam ingatan manusia hingga akhir zaman kelak.

Bermula dari pesona akhlak, kemitraan dalam bisnis, lalu pelaminan yang suci dan memimpin peradaban umat manusia. [Keluargacinta]