Rumah Tangga

Jangan Pernah Lakukan 3 Hal Ini Kepada Istrimu! (Bagian 3)

Lanjutan dari Jangan Pernah Lakukan 3 Hal Ini Kepada Istrimu! (Bagian 2)

Jangan Ajak Bermaksiat

Pernah dikisahkan kepada seorang bijak, seorang istri mengeluhkan perbuatan suaminya. Lantaran hasrat ranjangnya berlebih, ia memaksa istrinya untuk menonton film tak bermoral. Alasannya belajar. Dalihnya agar terbangkitkan syahwatnya.

Di tahap itu, sang istri benar-benar tak bisa menolak dengan frontal. Ia hanya menurut, meski ada rasa berdosa yang mustahil ditutupi dari hatinya. Ada perasaan jijik sebab perbuatan itu memang tak layak dijadikan tontonan, apalagi tuntunan.

Dalam kasus lain, seorang istri mengeluhkan persoalan hidup yang melilitnya. Hutang ke bank terus bertambah. Setoran tak boleh libur hingga ia membantu suaminya berjualan. Ketika sang istri mencoba mencari bantuan dari langit dengan memperbaiki kualitas shalat, sang suami justru ketus mengomentari, “Shalat lagi! Lagi-lagi shalat! Emang shalat bisa mendatangkan uang?!”

Kelanjutannya, si istri merasa tak menikmati ibadahnya. Sebab di sepanjang perjalanan, ia dimarahi oleh sang suami karena shalat.

Anda sebagai suami, harus menyadari soal tanggung jawab kepada istri. Saat memilihnya, surga atau nerakanya istri ada di bawah kepemimpinan Anda. Anda berkewajiban membimbing istri agar menjadi yang terdepan dalam melakukan perintah Allah Ta’ala dan menjauhi larangan-Nya. Anda harus menjadi sosok pertama yang mendukungnya dalam kebaikan dan mencegahnya dari segala jenis keburukan, sekecil apa pun kadarnya.

Saat Anda mencegah istri dari berbuat taat, sejatinya Anda tengah mengajaknya untuk berbuat maksiat kepada Allah Ta’ala. Saat Anda atau istri telah melakukan maksiat, tidak disadari, dan terus ditambah kualitas dan kuantitasnya, tunggulah saat kehancuran menghampiri kapal rumah tangga Anda.

Ingatlah, pernikahan adalah ibadah. Allah Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang memerintahkannya. Ketika rumah tangga menjadi ajang yang lebih besar untuk mendurhakai keduanya, jangan pernah berharap selamat. Siksa-Nya pasti bagi siapa pun yang durhaka, apalagi secara berjamaah.

Karena itu, berhati-hatilah. Waspadalah. Perhatikan dengan baik. Jangan abai, pun untuk soalan yang kecil terkait hal ini. Ingatlah baik-baik, inilah penghancur utama sebuah keluarga. Saat Anda mulai memaklumi, kemudian Anda atau istri terbiasa melakukannya, bersiaplah untuk mendapat akibat buruk di dunia, dan di akhirat jika tak bertaubat sebelum meninggal dunia.

Sebaliknya, jadilah sosok yang membimbing istri-istri Anda menuju surga-Nya yang abadi dengan bergegas dan berlomba dalam taat kepada Allah Ta’ala.

Wallahu a’lam. [Pirman/Keluargacinta]

2 Comments

  • Sugi Kawulo Alit 24 Januari 2016

    Pasangan yang baik bisa mengerti tanpa harus membaca pikiran ataupun perasaan belahan jiwa-nya, ia mengerti karena komitmen bersama untuk saling menjaga keutuhan Cinta.

  • New 14 Februari 2016

    ada lagi Pak Unyil ditanyaorang jneapg : “gimana tadi malam?”Unyil : “he…luar biasa”orang jneapg : “oh ya…?”Unyil “yaa..tadi malam aku main di luar.”

Comments are closed.