Sebagian besar orang mungkin pernah mengalami flu, tetapi sering kali kondisi ini dianggap sepele dan tidak dipandang sebagai sesuatu yang berbahaya. Padahal, terdapat beberapa jenis penyakit flu yang berpotensi menyebabkan komplikasi serius hingga membahayakan keselamatan jiwa.
Flu atau influenza sebenarnya terdiri dari berbagai jenis yang masing-masing memiliki ciri khas, gejala, serta penyebab yang berbeda-beda. Namun, hanya sedikit yang menyadari bahwa flu sebenarnya terbagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan virus yang menjadi penyebabnya.
Secara garis besar, terdapat empat tipe virus influenza, yakni tipe A, B, C, dan D. Influenza tipe A, B, dan C biasanya menjadi penyebab flu musiman yang menyerang manusia.
Sementara itu, tipe D lebih sering ditemukan pada hewan dan jarang menular ke manusia. Berikut ini penjelasan lebih rinci tentang berbagai jenis penyakit flu yang ada.
1. Influenza Tipe A
Influenza tipe A merupakan salah satu jenis influenza yang paling umum dijumpai. Virus ini memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi dan sering menjadi penyebab utama flu musiman.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan oleh Plos One, sekitar 75% kasus influenza dikategorikan sebagai tipe A. Penyebarannya terjadi melalui droplet yang dikeluarkan saat penderita batuk atau bersin, serta melalui kontak dengan permukaan yang telah terkontaminasi virus.
Karena kemampuan penyebarannya yang cepat, influenza tipe A berpotensi memicu wabah yang meluas. Selain menyerang manusia, virus ini juga dapat menginfeksi hewan seperti burung, babi, dan kuda.
Virus tipe A memiliki berbagai subtipe yang dibedakan berdasarkan kombinasi protein hemagglutinin (H) dan neuraminidase (N) pada permukaannya, seperti subtipe H1N1 dan H3N3.
2. Influenza Tipe B
jenis penyakit flu tipe B umumnya hanya menyerang manusia, berbeda dengan tipe A yang dapat menginfeksi berbagai spesies, termasuk hewan seperti burung dan babi.
Sama seperti tipe A, virus influenza tipe B menyebar melalui droplet yang dilepaskan ke udara saat seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.
Penyebaran virus ini lebih sering terjadi di lingkungan yang padat dan tertutup, seperti sekolah, kantor, atau transportasi umum.
Gejala yang ditimbulkan oleh influenza tipe B serupa dengan jenis flu lainnya, meliputi batuk, bersin, hidung tersumbat atau berair, nyeri tubuh, demam, serta sakit tenggorokan.
3. Influenza Tipe C
Influenza tipe C memiliki tingkat infeksi yang paling rendah dibandingkan jenis influenza lainnya, dengan tingkat keparahan yang cenderung ringan.
Virus influenza tipe C (ICV) umumnya menyebabkan gejala seperti pilek dan kadang-kadang infeksi saluran pernapasan bawah, terutama pada anak-anak berusia di bawah dua tahun.
Seperti jenis influenza lainnya, virus tipe C menyebar melalui droplet yang dihasilkan ketika penderita batuk atau bersin. Penularannya biasanya terjadi dalam jarak dekat, terutama di ruang tertutup.
Gejala yang ditimbulkan oleh influenza tipe C umumnya lebih ringan dibandingkan dengan tipe A atau B, seperti pilek atau batuk ringan.
4. Influenza Tipe D
Influenza tipe D adalah jenis virus influenza yang umumnya ditemukan pada hewan, terutama sapi, dan jarang sekali menyerang manusia.
Hingga saat ini, tidak ada bukti bahwa influenza tipe D memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan manusia. Namun, virus ini tetap menjadi perhatian karena kemampuannya untuk bermutasi dan kemungkinan menular ke manusia dalam situasi tertentu.
Meskipun belum diketahui menyebabkan penyakit pada manusia, kontak erat antara manusia dan hewan ternak dapat meningkatkan risiko adaptasi virus ini sehingga berpotensi menular. Risiko ini cenderung lebih tinggi pada individu yang bekerja langsung dengan hewan, seperti peternak atau pekerja di fasilitas pengelolaan hewan.
Itulah 4 jenis penyakit flu yang perlu diketahui. Meskipun tidak semua jenis influenza berbahaya, penting untuk tetap waspada terhadap risiko penularan dan komplikasi yang mungkin terjadi.