Dengan menyebut nama Allah Ta’ala Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Semoga Allah Ta’ala limpahkan keberkahan kepada semua orang beriman, mereka yang sungguh-sungguh menjaga keislaman, pejuang dakwah yang senantiasa tebarkan kebaikan di sepanjang siang dan malam yang dijalani; semoga senantiasa dalam lindungan Allah Ta’ala, yang tiada lagi naungan selain naungan-Nya.
Jika kita seorang laki-laki, maka sadarilah bahwa Allah Ta’ala kelak akan menakdirkan kita sebagai seorang suami. Suami dari seorang perempuan yang awalnya asing dalam kehidupan kita. Suami dari wanita yang berharap sungguh-sungguh bahwa kita adalah imam terbaik yang kelak mengantarkannya menuju surga. Suami yang dipundaknya terletak tanggung jawab atas keselamatan wanita yang diamanahkan kepadanya.
Suami bukan sekadar predikat. Bukan pula kata lima huruf yang tak bermakna. Suami adalah sebuah tanggung jawab nan berat yang disebutkan oleh al-Qur’an sebagai mitsqan ghalidha; sebab seorang ia telah ucapkan akad menikahi wanita sebagai upaya menyempurnakan separuh agama. Suami adalah amanah; yang kelak akan ditanya pelaksanaannya di akhirat. Karenanya, menjadi suami tidak bisa dilakukan dengan main-main, apalagi penuh canda tawa sebab tak punyai ilmu.
Jika anda seorang suami, maka keselamatan istri-di dunia dan akhirat-adalah tanggung jawab yang harus anda emban. Sebab istri, telah pertaruhkan semua yang ia miliki untuk menerimamu. Ia telah merelakan ketaatan kepadamu dalam kebaikan. Ia juga kudu siapkan mental jika perintahmu adalah keburukan; maka ia harus berani mengingatkan dengan risiko dimarahi dan tindakan buruk lainnya.
Jika anda seorang suami, maka pendidikan istri adalah amanah yang harus ditunaikan dengan baik. Jangan sampai selepas menikah denganmu, istri yang tadinya merupakan bintang kampus, wanita cerdas, aktivis tangguh, setelah menikah denganmu malah menjadi lusuh pakaiannya, lemas tenaganya, redup pandangan matanya, dan tumpul pikirannya. Jangan, jangan sampai itu terjadi kepada istrimu. Sebaliknya, jadikan ia semakin matang, bertumbuh, berkembang dan semakin berkontribusi untuk umat yang kian terseok-seok dalam arus jahiliyah modern ini.
Sahabat, jika kau adalah suami, maka ingatlah satu hal; selamatkan istrimu dari siksa neraka. Bimbing, didik, dan semailah nilai-nilai keimanan dalam jiwanya. Tumbuhkan kesadarannya dalam iman dan taqwa. Sampaikan dakwah kepadanya dengan hikmah dan cinta. Tuturkan dengan lembut, disertai teladan yang senantiasa menyejukkan. Sebab istrimu adalah wanita yang lembut, dan hanya bisa disentuh dengan kelembutan serupa.
Jangan sampai, anda mengingatkan istri yang dicintai untuk mendirikan shalat; tapi anda sibuk dengan gadget ataupun televisi. Jangan pula anda mendesaknya untuk membaca al-Qur’an, semantara anda malah asyik ngobrol tak jelas di warung kopi. Berikan teladan, maka istri pun akan mencontohnya dengan baik.
Ingat pula, jika istri tak mentaati anda, bisa jadi karena anda lebih dahulu mendurhakai Allah Ta’ala dan tak penuhi hak-haknya sebagai seorang istri. [Pirman]
10 Comments
Comments are closed.