Uncategorized

Jika Hal Ini Dimiliki Anak-anak, Dia akan Memasukkan Anda ke Surga

Bocah kelas lima sekolah dasar ini berjalan cepat. Celana panjang, kaos lengan pendek, dan peci putih terpasang rapi menghiasi badannya. Ketika berjumpa dengan orang di sepanjang perjalanan, senyumnya tersungging. Menyejukkan.

Sosoknya pendiam. Ketika berjalan banyak menunduk. Saat ayahnya tidak mengajar dan berangkat bersama menuju masjid, keduanya pun lebih banyak diam. Hanya melempar senyum kepada orang lain atau jamaah yang ditemui di sepanjang rute.

Hampir lima kali dalam sehari, dia melakukan aktivitas tak biasa itu. Meski anak-anak seusianya asyik main layang-layang, sibuk dengan permainan, atau perbuatan-perbuatan sia-sia lainnya.

Ayahnya yang seorang guru di sebuah sekolah pinggiran Ibu Kota berhasil mendidiknya, hingga anaknya itu tetap berangkat ke masjid saat Shubuh, seorang diri, ketika anak-anak lainnya masih terlelap dalam mimpi dan ayahnya sudah terlebih dulu berangkat bekerja.

Lebih gemuk dari anak pertama, meski usianya lebih muda, anak bergigi ompong ini selalu terlihat di masjid saat shalat berjamaah, kecuali Shubuh. Badan yang tambun dan pipi layaknya kue bakpau itu membuat gemas siapa pun yang melihatnya.

Senyumnya ramah. Masih suka bermain layaknya anak-anak seusianya. Tapi, sisi spiritualnya terjaga lantaran didikan orang tua. Jangan heran, setiap kelar salam shalat, bocah yang baru kelas satu sekolah dasar ini selalu terlihat khusyuk melantunkan doa untuk kedua orang tua dengan lafal R yang berbunyi L.

Ia juga tak segan mengajari teman-teman seusinya saat didapati kesalahan dalam ibadah. Baik saat wudhu, gerakan shalat, ataupun bacaan dan keseriusan. Alhasil, bocah yang merupakan anak pertama dengan satu adik ini sering menjadi guru bagi teman-teman sebayanya.

Sosok terakhir, dan masih banyak di lokasi lain, adalah bocah yang pernah sekali tinggal kelas. Dilahirkan sebagai anak laki-laki terakhir di keluarga besarnya, dia sering menjadi olok-olok tetangga atau kakaknya lantaran tampilan fisik yang tak biasa; kulit hitam, gigi kurang rapi.

Tapi, jangan salah. Bocah yang terlihat rapi dengan peci dan baju putih, surban warna coklat dan sarung merah ini, sering dipanggil oleh ibu-ibu di kompleksnya dengan ‘ustadz kecil.’ Apalagi, bocah ini digadang-gadang oleh tetangganya sebagai jalan petunjuk bagi kakak-kakak dan orang tuanya yang belum terketuk hidayah.

Sahabat Keluarga Cinta, apakah anak-anak Anda juga melakukan hal ini? Jika ‘Ya’, insya Allah anak-anak itulah yang kelak membawa Anda untuk masuk ke dalam surga-Nya Allah Ta’ala.

Jika sebaliknya, berhati-hati, waspada, dan didiklah mereka dengan didikan agama yang shahih.

Wallahu a’lam. [Pirman/Keluargacinta]