Rumah Tangga

Kebiasaan Buruk Suami yang Akibatkan Mengecilnya ‘Mr P’

Dengarkan dan amalkan ajaran ulama yang benar-benar mewarisi ilmu dan meneladani Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam, insya Allah hidup kita akan bahagia. Merekalah sebaik-baik teladan dalam menjalani kehidupan. Pun dalam pola hubungan rumah tangga.

Dalam menjalani hidup rumah tangga, ada begitu masalah yang pasti muncul. Mirisnya, banyak di antara masalah itu yang disebabkan oleh para pelaku rumah tangga. Mirisnya lagi, mereka tidak sadar telah menjadi sebab munculnya masalah hingga enggan bergegas mengambil solusi.

Satu di antara masalah pelik yang melanda banyak suami dan akibat buruknya dirasakan oleh istri adalah kebiasaan buruk yang mulai dianggap lumrah. Padahal, ulama-ulama kita telah mengingatkan hal ini sejak lama.

Disebutkan oleh Ustadz Abu Umar Basyir dalam Sutra Ungu, sebagian ulama terdahulu memberi nasihat, “Hendaknya seseorang menjaga tiga hal pada dirinya. Jangan sampai tidak berjalan, sebab jika kelak butuh banyak berjalan, dia tidak akan kesulitan melakukannya. Jangan sampai tidak makan karena bisa menyebabkan menyempitnya usus. Dan jangan sampai meninggalkan jima’, karena air sumur bisa kering jika tidak digunakan, airnya akan habis dengan sendirinya.”

Poin ketiga ini sangat penting, dan banyak kasus yang disampaikan kepada kami, tentang para suami yang biasa meninggalkan jima’, padahal istrinya sehat dan tidak berhalangan untuk memberikan pelayanan.

Di antara mereka, bahkan ada yang sudah tidak menyentuh istrinya selama bertahun-tahun hingga meninggalkan jima’ ini menjadi kebiasaan buruk bagi sebagian laki-laki bergelar suami.

Masih dari sumber yang sama, Muhammad bin Zakariya menjelaskan, “Siapa yang tidak melakukan jima’ dalam waktu yang lama, kekuatan organ-organ tubuhnya akan melemah, syarafnya akan menegang, pembuluh darahnya akan tersumbat, dan ‘Mr P’-nya akan mengkerut.”

La haula wa la quwwata illa billah. Subhanallahi wal hamdulillahi wa laa ilaha illallahu wallahu akbar.

Tidaklah Allah Ta’ala mensyariatkan segala sesuatu, kecuali terdapat kebaikan di dalamnya. Dan ketika perintah-perintah itu ditinggalkan tanpa alasan yang dibenarkan, bersiaplah mendapatkan keburukan sebagai balasannya.

Muhammad bin Zakariya melanjutkan, “Saya menyaksikan sendiri. betapa banyak kalangan yang sengaja tidak melakukan jima’ dengan niat membujang, lantas tubuh mereka menjadi dingin, gerak-geriknya menjadi kaku, dan mereka sering muram tanpa sebab. Nafsu makan menjadi berkuurang, sistem pencernaannya menjadi rusak.”

Sebagai penjelas tambahan, Ustadz Abu Umar Basyir menyimpulkan, “Meninggalkan jima’ adalah kebiasaan yang tidak wajar, sangat mengganggu tubuh, menyebabkan tubuh menjadi lemah dan lumpuh, bahkan menyebabkan banyak penyakit kejiwaan.”

Wallahu a’lam. [Pirman/Keluargacinta]

NB: Jika berminat membeli buku Sutra Ungu (Panduan Jima’ dalam Perspektif Islam), silakan hubungi 085691479667