Kepada para pemuda yang masih ragu untuk menyempurnakan separuh agama, simaklah kisah ini dengan hati yang suci, dengan nurani yang tulus. Inilah kisah keberanian. Inilah sifat kesatria yang seharusnya dintunjukkan oleh seorang laki-laki Muslim.
Tersampaikan dengan derajat shahih dari Imam al-Bukhari Rahimahullahu Ta’ala, sahabat mulia Abdurrahman bin Auf bertanya kepada Ummu Hakim binti Qarizh, “Maukah kamu menyerahkan urusanmu kepadaku?”
Kepada Abdurrahman bin Auf, Ummu Hakim menyampaikan jawaban singkat dan jelas, “Baiklah.”
“Kalau begitu,” kata sahabat mulia Nabi yang terkenal kaya dan dermawan ini, “kamu saya nikahi.”
Peristiwa ini merupakan salah satu dalil dibolehkannya seorang laki-laki menyampaikan lamarannya secara langsung kepada wanita yang dia inginkan untuk dinikahi dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan yang digariskan oleh syariat Islam.
Niat untuk menikahi boleh disampaikan secara langsung, dengan sindiran, atau kepada wali si wanita sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Ta’ala di dalam surat al-Baqarah [2] ayat 235.
“Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran atau kamu menyembunyikan (keinginan mengawini mereka) dalam hatimu.”
Wahai para pemuda, belumkah kisah ini sampai kepadamu? Betapa kisah ini menggambarkan kesungguhan dan keberanian seorang pemuda yang berniat tulus untuk menikah karena Allah Ta’ala dan mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam yang mulia.
Tidakkah kisah ini memantik semangatmu untuk bergegas dengan mengoptimalkan ikhtiar? Tidakkah ini menjadi penyemangat, bahwa kebaikan harus disegerakan. Kebaikan tidak layak untuk ditunda-tunda dan diperlama. Apalagi ketika tidak ada alasan syar’i yang menjelaskannya.
Hendaknya kalian bersungguh-sungguh. Jangan bersikap malas dan lemah. Jangan banyak beralasan. Jangan suka menunda. Jangan bersikap banci. Janganlah menuruti bisikan setan dan musuh-musuh Islam yang bermaksud mencegah kaum Muslimin dari pernikahan, tapi menyuburkan zina dan praktek penyimpangan lainnya.
Bulatkan tekad. Luruskan niat. Mintalah pertolongan kepada Allah Ta’ala dengan berbagai jenis ibadah dan amal shalih yang disyariatkan. Selanjutnya, upayakan sesuai kemampuan terbaik yang engkau miliki.
Semoga kalian berhenti beralasan dan segera bersiap diri. Sebab bagaimanapun, menikah akan mengantarkan kalian pada kematangan hidup, dewasa dalam berpikir, dan lebih kuat dalam mengemban amanah perjuangan Islam. Insya Allah.
Wallahu a’lam. [Pirman/Keluargacinta]
2 Comments
Comments are closed.