Empat belas abad yang lalu, manusia yang tidak pernah berdusta berjanji kepada umat manusia yang beriman kepadanya. Ucapan suci ini terjaga keasliannya selama beradab-adab hingga dunia berakhir.
Janji agung yang mustahil diingkari ini pasti diberikan kepada seseorang yang tengah dilanda emosi dan berkemampuan meluapkannya, tetapi memilih menahan diri atas nama sabar.
Kelak, orang yang bisa menahan emosi padahal berkemampuan meluapkannya, akan dipanggil di hadapan para makhluk pada Hari Kiamat yang amat menakutkan.
Ia dipersilakan untuk memilih bidadari-biadari bermata bening, yang cantik jelita, sesuai dengan seleranya.
***
Riwayat dari sahabat Mu’adz bin Anas Radhiyallahu ‘anhu ini berderajat hasan oleh Imam Abu Dawud dan Imam At-Tirmidzi Rahimahumallahu Ta’ala.
Imam An-Nawawi memasukkan riwayat agung ini ke dalam Ridyadhus Shalihin yang monumental.
***
Syeikh Mushthafa Dib Al-Bugha dkk, dalam syarahnya menerangkan, lelaki tersebut menahan emosi dengan tidak menampakkannya kepada orang lain. Ia memilih sabar. Sabar inilah yang menjadi alasan hingga dirinya diberi pilihan untuk memilih bidadari surga sesuai seleranya.
Bidadari itu memiliki ciri fisik berupa mata yang indah. Bola matanya putih jernih dengan hiasan pupil yang hitam sempurna. Sangat cantik. Jelita.
***
Dalam kehidupan rumah tangga, banyak sekali hal-hal kecil atau sederhana yang bisa memicu emosi antar anggota keluarga. Baik dari suami kepada istri dan anak-anak, dari istri kepada suami dan anak-anak, dan seterusnya.
Karena itu, penting bagi masing-masing anggota keluarga-khususnya suami-untuk mengetahui dan menghafalkan hadits ini agar mudah diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bahwa kemarahan yang terjadi karena urusan duniawi amatlah tercela dalam pandangan Islam. Kemarahan hanya menjadi baik jika dilakukan karena Allah Ta’ala di jalan-Nya.
Riwayat ini juga menjadi penegas akan buruknya sifat marah karena perkara dunia. Sehingga orang yang mampu menahan untuk tidak meluapkannya diberi ganjaran yang sangat agung berupa memilih bidadari cantik jelita.
Lantaran beratnya menahan amarah ini, kita perlu latihan. Agar terbentuk kepribadian yang agung dan tahan banting. Karena sebab kemarahan sering timbul serta-merta dan kesadaran diri langsung hilang ditelan setan terlaknat.
Ya Allah, jadikan kami keluarga yang sabar, yang mampu menahan amarah karena-Mu. [Keluargacinta]