Manfaat kol untuk kesehatan kerap dianggap sebelah mata lantaran dikenal sebagai penyebab perut kembung. Namun, di balik anggapan tersebut, sayuran ini ternyata menyimpan banyak khasiat untuk kesehatan.
Kol memiliki kandungan makronutrien penting seperti protein dan karbohidrat. Selain itu, sayuran ini juga dikenal kaya serat serta menyediakan berbagai vitamin dan mineral, di antaranya vitamin C, vitamin B6, folat, dan zat besi.
Tak hanya itu, kol juga menyimpan sejumlah senyawa antioksidan, seperti polifenol, flavonoid, dan antosianin. Berkat kombinasi zat gizi dan antioksidan tersebut, sayur ini memberikan berbagai manfaat kesehatan, di antaranya sebagai berikut:
1. Mengurangi Peradangan
Kol mengandung senyawa antioksidan seperti polifenol dan flavonoid yang dikenal memiliki sifat anti radang. Kedua senyawa ini berperan dalam membantu menekan proses inflamasi di dalam tubuh, khususnya yang berkaitan dengan kondisi seperti peradangan pada saluran pencernaan, termasuk radang usus, serta gangguan autoimun seperti rheumatoid arthritis.
Dengan mengkonsumsi kol secara teratur sebagai bagian dari pola makan sehat, potensi peradangan tersebut dapat diredam, sehingga mendukung pemeliharaan kesehatan secara menyeluruh dan mencegah gejala yang lebih parah dari kedua kondisi tersebut.
2. Menurunkan Risiko Terkena Penyakit Jantung
Tak hanya membantu meredakan peradangan, senyawa polifenol dan flavonoid dalam kol juga diketahui mampu membantu menurunkan tekanan darah serta mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh. Kombinasi efek tersebut menjadikan kol sebagai salah satu sayuran yang dapat mendukung kesehatan jantung dan mengurangi potensi terkena penyakit jantung.
Lebih jauh lagi, kol juga mengandung berbagai nutrisi lain seperti serat, kalium, vitamin B3, dan folat. Kandungan ini turut berperan dalam menjaga fungsi sistem kardiovaskular, sehingga konsumsi kol secara rutin dapat membantu menekan risiko terjadinya stroke maupun serangan jantung.
3. Menurunkan Risiko Terjadinya Kanker
Berbagai studi ilmiah mengungkapkan bahwa konsumsi sayuran dari keluarga cruciferous, seperti brokoli, kubis, dan kol, berpotensi memperlambat perkembangan beberapa jenis sel kanker, termasuk kanker kerongkongan, kanker kolon, dan kanker lambung.
Manfaat kol untuk kesehatan dalam hal melawan sel kanker ini berkaitan erat dengan adanya senyawa yang memiliki sifat anti kanker di dalamnya. Selain itu, kandungan vitamin C serta antioksidan dalam kol juga turut berperan dalam menghambat pertumbuhan sel-sel kanker, sehingga menjadikannya sebagai salah satu pilihan sayuran yang bermanfaat dalam menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.
4. Mengontrol Tekanan Darah
Kol juga dikenal memiliki peran dalam membantu menjaga tekanan darah tetap stabil. Hal ini berkaitan dengan kandungan kalium di dalamnya, yang berfungsi menyeimbangkan kadar natrium berlebih dalam tubuh. Mekanisme ini terjadi melalui proses pengeluaran garam melalui urin, sehingga kadar garam dalam tubuh dapat dikendalikan.
Dengan menurunnya kadar natrium, ketegangan pada dinding pembuluh darah pun dapat berkurang. Hasil akhirnya adalah aliran darah menjadi lebih lancar dan tekanan darah dapat tetap berada dalam kisaran normal.
5. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Meski termasuk dalam kelompok makanan rendah kalori, kol justru menyimpan berbagai nutrisi penting yang mendukung sistem imun. Sayuran ini merupakan sumber yang baik untuk vitamin dan folat, dua zat gizi yang berperan dalam menjaga dan memperkuat kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit.
Tak hanya itu, kol juga mengandung antioksidan yang membantu tubuh melawan efek merusak dari paparan radikal bebas. Dengan rutin mengkonsumsi kol, tubuh mendapat perlindungan tambahan dari stres oksidatif yang bisa memicu berbagai gangguan kesehatan.
Beragam manfaat yang telah disebutkan sebelumnya membuktikan bahwa kol memiliki peran positif bagi kesehatan tubuh. Meski begitu, konsumsinya tetap perlu dibatasi agar tidak menimbulkan efek samping seperti perut kembung atau rasa mual akibat asupan yang terlalu banyak.
Agar manfaat kol untuk kesehatan bisa diperoleh secara optimal, sayuran ini dapat disantap dalam bentuk segar sebagai lalapan, atau diolah dengan cara ditumis maupun dijadikan bahan tambahan dalam sup. Pengolahan yang tepat akan membantu menjaga kandungan gizinya tetap terjaga.