Ramadhan akan segera tiba. Selain menyiapkan diri, perlu juga menyiapkan keluarga dan anak untuk menyambutnya. Bagaimana mempersiapkan keluarga dan anak menyambut Ramadhan? Ada lima poin sebagai berikut.
Persiapan Ruhiyah
Persiapan ruhiyah menyambut Ramadhan adalah dengan cara membersihkan hati dari penyakit aqidah sehingga melahirkan niat yang ikhlas. Juga dari seluruh penyakit hati yang mengotori.
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا
Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya. (QS. Asy-Syams : 9)
Persiapan ruhiyah juga termasuk pengkondisian ruhiyah kita sehingga bahagia menyambut datangnya bulan mulia. Termasuk berdoa minta dipertemukan dengan bulan Ramadhan dan mengkondisikan jiwa betul-betul merasakan tanda-tanda kehadirannya.
Persiapan ruhiyah ini juga termasuk mengajak keluarga dan anak untuk membersihkan hati, membangun keikhlasan dan mengkondisikan ruhiyah sehingga bahagia menyambut datangnya Ramadhan.
Persiapan Fikriyah Tsaqafiyah
Agar Ramadhan kita sukses, kita perlu membekali diri dengan persiapan fikriyah tsaqafiyah. Yakni persiapan ilmu dan wawasan keislaman.
Sebelum Ramadhan tiba sebaiknya kita telah membekali diri dengan ilmu agama terutama yang terkait secara langsung dengan amaliyah di bulan Ramadhan. Tentang kewajiban puasa, keutamaan puasa, fiqih puasa mulai dari niat puasa Ramadhan hingga sunnah-sunnah dan hal yang membatalkannya. Juga amaliah Ramadhan seperti tarawih, i’tikaf, zakat, dan sebagainya.
Untuk itu kita bisa mengkaji Fiqih Sunnah-nya Sayyid Sabiq, Fiqih Puasa-nya Dr. Yusuf Qardahawi, Fiqih Islam wa Adillatuhu karya Syaikh Wahbah Az Zuhaili dan lain-lain. Bisa juga buku karya penulis Indonesia seperti Panduan Ibadah Ramadhan karya Cahyadi Takariawan dan Panduan Sukses Ramadhan karya Muchlisin BK.
Persiapan ilmu ini sangat penting. Sebab seperti nasehat Umar bin Abdul Aziz, beramal tanpa ilmu akan lebih banyak mendatangkan kerusakan daripada kebaikan.
Pemahaman ilmu syar’i ini juga merupakan tanda kebaikan yang dikehendaki Allah terhadap seseorang. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ
Barangsiapa yang dikehendaki Allah akan kebaikan maka ia difahamkan tentang (ilmu) agama. (Muttafaq ‘alaih)
Tak hanya untuk diri sendiri, keluarga dan anak-anak juga perlu persiapan keilmuan ini. Cara yang lebih efektif untuk memfasilitasi persiapan ini adalah dengan membuat forum atau kajian keluarga. Semua anggota keluarga duduk bersama untuk saling mengingatkan tentang Ramadhan dan ilmu yang perlu dipersiapkan. Terlebih jika anak-anak belum bisa membaca.
Persiapan Jasadiyah
Persiapan ketiga adalah persiapan jasadiyah. Ramadhan membutuhkan persiapan fisik yang baik. Tanpa persiapan memadai kita bisa terkaget-kaget bahkan ibadah kita tidak bisa berjalan normal. Sebab Ramadhan menciptakan siklus keseharian yang berbeda dari bulan-bulan sebelumnya.
Bagaimana tetap produktif dengan pekerjaan kita masing-masing meskipun dalam kondisi berpuasa. Kita juga akan melakukan ibadah dalam porsi yang lebih lama dari sebelumnya. Mulai shalat tarawih hingga tilawah yang lebih banyak dari biasanya.
Karenanya kita perlu mempersiapkan jasadiyah kita dengan berolah raga secara teratur, menjaga kesehatan badan, dan kebersihan lingkungan. Ketika badan kita sehat dan kuat, insya Allah kita akan lebih dicintai Allah Subhanhu wa Ta’ala.
الْمُؤْمِنُ الْقَوِىُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ
Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah. (HR. Muslim)
Dalam persiapan jasadiyah ini, ajak keluarga dan anak-anak untuk rutin olah raga sebelum Ramadhan. Puasa sunnah di bulan Sya’ban, menjaga kebersihan, makan bergizi, dan istirahat yang cukup. Apalagi di era pandemi seperti ini.
Persiapan Maliyah
Persiapan keempat adalah maliyah. Yaitu persiapan materi. Kita memerlukannya dalam menyambut bulan Ramdhan bukan untuk membeli baju baru, menyediakan kue-kue lezat untuk Idul Fitri, dan lain-lain. Apalagi di tengah pandemi, yang kemungkinan Idul Fitri kita tahun ini juga masih menjaga jarak sebagaimana Idul Fitri tahun lalu.
Kita memerlukan dana lebih untuk memperbanyak sedekah, memberi ifthar (buka puasa) orang lain dan membantu orang yang membutuhkan. Tentu saja bagi yang memiliki harta yang mencapai nishab dan haul wajib mempersiapkan zakatnya. Di bulan Ramadhan, keutamaan sedekah dan zakat jauh lebih besar daripada di bulan-bulan lainnya.
Rasulullah adalah orang paling dermawan dan lebih dermawan lagi saat berada di bulan Ramadhan. Semoga Allah memudahkan kita meneladani beliau.
Baca juga: Dayuts
Persiapan Bi’ah
Yakni menciptakan suasana di rumah yang siap menyambut bulan Ramadhan. Ada bedanya antara bulan-bulan lainnya dengan penyambutan Ramadhan.
Di antara caranya, ajak anak-anak menghias rumah menyambut Ramadhan. Minimal dengan adanya pernik-pernik dan tulisan yang menunjukkan Ramadhan segera datang. Misalnya “marhaban ya Ramadhan” atau kaligrafi ayat dan hadits terkait Ramadhan.
Semoga dengan lima persiapan ini, kita dan keluarga lebih siap menyambut Ramadhan. Ramadhan menjadi lebih efektif dan sukses membentuk ketaqwaan. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/KeluargaCinta]