Selama menjalani hemodialisis, ada beberapa jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari dan menjadi pantangan untuk pasien hemodialisis. Langkah ini dilakukan untuk membantu meringankan kerja ginjal serta mencegah kemungkinan terjadinya komplikasi di kemudian hari.
Hemodialisis, atau yang dikenal sebagai cuci darah, merupakan prosedur medis yang berfungsi membantu ginjal dalam menyaring zat-zat sisa yang tidak diperlukan tubuh. Namun, proses ini tidak dapat menggantikan sepenuhnya fungsi ginjal yang sehat, sehingga masih ada kemungkinan zat sisa dan cairan tertahan di dalam tubuh.
Karena itu, penderita yang menjalani hemodialisis disarankan untuk membatasi konsumsi cairan serta jenis makanan tertentu guna menjaga kondisi kesehatan tetap stabil. Selama menjalani prosedur cuci darah, dokter kemungkinan akan menyarankan pembatasan terhadap beberapa jenis makanan. Berikut beberapa makanan atau hal yang menjadi pantangan untuk pasien hemodialisis.
1. Terlalu Banyak Asupan Cairan
Ketika fungsi ginjal menurun, tubuh tidak mampu mengeluarkan cairan secara optimal, sehingga terjadi penumpukan yang dapat membebani jantung dan paru-paru. Untuk menghindari kelebihan cairan, dokter atau ahli gizi biasanya menentukan batasan jumlah cairan yang boleh dikonsumsi setiap hari, termasuk yang berasal dari makanan seperti sup, kari, puding, atau es krim.
Beberapa cara yang dapat membantu mengurangi kelebihan cairan dalam tubuh antara lain menghindari makanan dengan kadar garam tinggi, mengatasi rasa haus dengan mengonsumsi permen bebas gula atau anggur beku, serta memantau asupan cairan menggunakan wadah khusus.
2. Terlalu Banyak Makan Makanan yang Mengandung Kalium
Mengkonsumsi kalium dalam jumlah berlebihan saat ginjal tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan kelemahan otot serta gangguan pada irama jantung, bahkan berisiko memicu serangan jantung.
Oleh sebab itu, penting untuk membatasi asupan makanan yang mengandung kalium tinggi, seperti kentang, sereal, alpukat, kopi, pisang, jamur, cokelat, ubi, tomat, kelapa, jeruk, bayam, kurma, delima, melon, kacang-kacangan, dan mangga.
3. Makanan Tinggi Fosfor
Pantangan untuk pasien hemodialisis selanjutnya adalah makanan yang memiliki kandungan tinggi fosfor. Pembatasan makanan tinggi fosfor menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan selama menjalani hemodialisis.
Beberapa jenis makanan yang mengandung fosfor tinggi antara lain soda, brokoli, daging merah, bir, ikan, kentang, roti, wine, susu beserta olahannya, sereal, dan minuman cokelat..
Pembatasan ini penting karena ginjal yang tidak berfungsi optimal cenderung membuat fosfor menumpuk dalam darah.
Akumulasi fosfor dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kulit gatal, kerusakan tulang, serta pengerasan pembuluh darah. Dalam jangka panjang, kadar fosfor yang terlalu tinggi meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, hingga kematian pada pasien hemodialisis.
4. Makanan Tinggi Garam
Garam (sodium) menjadi salah satu hal yang perlu dibatasi selama menjalani hemodialisis. Asupan garam berlebihan dapat memicu berbagai masalah kesehatan, seperti pembengkakan, tekanan darah tinggi, sesak napas, serta penumpukan cairan di sekitar jantung dan paru-paru.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari makanan dengan kandungan garam tinggi, seperti mie instan, makanan kaleng, keju, daging olahan, dan kerupuk.
Sebaliknya, disarankan untuk mengonsumsi makanan berprotein, seperti daging ayam, ikan, telur, dan kacang kedelai. Protein diperlukan untuk menggantikan yang hilang selama proses cuci darah berlangsung.
Nah itulah beberapa pantangan untuk pasien hemodialisis. Jika sedang atau akan menjalani hemodialisis, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai pantangan serta pola makan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tubuh. Langkah ini bertujuan agar proses hemodialisis dapat berlangsung dengan optimal.