Kesehatan

Penyakit Bayi yang Berbahaya, Perlu Diketahui dan Diwaspadai Orangtua

penyakit bayi yang berbahaya

Bayi sering kali mengalami kesulitan dalam menunjukkan gejala sakit, mengingat mereka belum dapat berbicara atau mengungkapkan ketidaknyamanan yang dirasakannya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk lebih teliti dan sigap dalam mengidentifikasi tanda-tanda dan gejala penyakit bayi yang berbahaya.

Ketika bayi merasa sakit, mereka biasanya akan menangis terus-menerus atau tampak lebih rewel dari biasanya. Selain itu, ada beberapa gejala lain yang bisa menunjukkan adanya masalah kesehatan, seperti demam, tubuh yang tampak lemas dan pucat, serta tangan dan kaki yang terasa dingin. Berikut adalah beberapa penyakit berbahaya yang sering menyerang bayi:

1. Diare

Membedakan gejala diare pada bayi yang masih disusui dengan buang air besar biasa bisa cukup sulit. Namun, jika feses bayi cair dan frekuensi buang air besarnya lebih sering dari biasanya, ini bisa menjadi indikasi bahwa bayi sedang menderita diare.

Selain peningkatan frekuensi BAB dan feses yang cair, diare pada bayi dapat disertai gejala lain, seperti mulut yang kering, menangis tanpa air mata, bayi yang tampak rewel, kurang nafsu minum atau menyusu, tubuh yang tampak lemah, dan mata yang cekung.

Gejala-gejala ini bisa menunjukkan bahwa bayi mengalami dehidrasi akibat diare. Penanganan medis segera diperlukan karena kondisi ini berpotensi membahayakan kesehatan bayi.

2. Otitis Media

Otitis media merupakan salah satu penyakit bayi yang berbahaya. Penyakit ini terjadi saat ada infeksi pada telinga bagian tengah, yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Bayi yang sering mengalami pilek, batuk, atau terpapar polusi, seperti asap rokok, lebih rentan terkena kondisi ini.

Bayi yang terinfeksi telinga biasanya menunjukkan gejala seperti menjadi lebih rewel, menangis terus-menerus, sering menarik telinga, demam, muntah, mengeluarkan cairan dari telinga, hingga mengalami gangguan pendengaran.

Jika bayi menunjukkan gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Tindakan ini penting untuk menghindari komplikasi serius, seperti gangguan pendengaran yang permanen atau meningitis.

3. RSV (Respiratory Syncytial Virus)

Respiratory syncytial virus (RSV) adalah infeksi virus yang mempengaruhi paru-paru dan saluran pernapasan, dan sering kali menyerang bayi serta anak-anak, terutama yang lahir prematur. Infeksi ini dapat mengarah pada bronkitis atau pneumonia pada bayi.

Gejala umum dari RSV pada bayi meliputi napas yang cepat dan berbunyi, demam, batuk, pilek, serta kondisi tubuh yang tampak lemas. Jika bayi menunjukkan tanda-tanda infeksi RSV, sebaiknya batasi interaksi dengan orang lain dan pastikan kualitas udara di rumah tetap bersih dan segar. Hindari pula paparan terhadap polusi dan asap rokok.

RSV pada umumnya dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, jika bayi berusia di bawah 3 bulan atau menunjukkan gejala serius seperti sesak napas, tubuh yang sangat lemas, atau kulit yang kebiruan, segera bawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

4. Meningitis

Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada selaput otak dan saraf tulang belakang, yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.

Penyakit ini sering menyerang bayi dan anak-anak, dengan gejala yang dapat mencakup leher kaku, demam tinggi, sakit kepala berat, muntah, sensitif terhadap cahaya, ruam merah, sering mengantuk, kejang, dan penurunan nafsu makan.

Jika gejala-gejala tersebut terlihat pada bayi, segeralah bawa ia ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

5. Sepsis

Sepsis adalah kondisi medis yang sangat serius, yang terjadi akibat infeksi berat dalam tubuh. Penyebab utama sepsis adalah infeksi bakteri, meskipun virus juga dapat menjadi pemicunya.

Kondisi ini bisa menyerang bayi baru lahir maupun yang lebih tua, dengan risiko lebih tinggi pada bayi yang lahir prematur, memiliki berat badan lahir rendah, atau yang terinfeksi baik selama di dalam rahim atau saat kelahiran.

Bayi yang mengalami sepsis biasanya menunjukkan gejala seperti rasa kantuk yang berlebihan, napas cepat, muntah, diare, demam, penurunan suhu tubuh, tidak mau menyusu, serta kulit yang tampak pucat atau kuning.

Sepsis adalah penyakit bayi yang berbahaya dan memicu komplikasi fatal jika tidak segera diobati, penanganan medis yang cepat sangat diperlukan.

Itulah penyakit bayi yang berbahaya yang perlu dikenal dan diwaspadai oleh orangtua.
Bayi cenderung lebih mudah sakit karena sistem kekebalan tubuhnya belum sepenuhnya berkembang. Segera periksa ke dokter jika bayi menunjukkan gejala-gejala penyakit seperti diatas.