Berbagai jenis penyakit penyebab gangguan pernapasan bisa terjadi. Jika pernapasan terganggu, tubuh akan kesulitan mendapatkan oksigen serta mengeluarkan karbon dioksida. Kondisi ini tentu bisa berdampak pada fungsi organ-organ dalam tubuh.
Sistem pernapasan kadang mengalami gangguan yang berujung pada kesulitan bernapas. Berbagai faktor dapat menjadi pemicunya, seperti paparan asap rokok, polusi udara, alergen, zat beracun, kecelakaan, faktor genetik, hingga penyakit tertentu. Beragam kondisi medis atau penyakit juga dapat menyebabkan gangguan pada pernapasan, di antaranya:
1. PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis)
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan kondisi peradangan pada paru-paru yang berkembang secara bertahap dan bisa semakin parah seiring waktu. Jika sudah dalam tahap lanjut, PPOK dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang bersifat permanen.
Gangguan pernapasan ini umumnya dipicu oleh kebiasaan merokok atau terpapar asap rokok. Namun, faktor lain seperti polusi udara, paparan asap atau gas kimia, serta debu juga dapat menjadi penyebabnya.
Dalam menangani PPOK, dokter biasanya meresepkan beberapa jenis pengobatan, seperti bronkodilator dan kortikosteroid, serta dapat merekomendasikan fisioterapi paru dan terapi oksigen. Selain itu, penderita disarankan untuk berhenti merokok serta menghindari paparan zat kimia yang berpotensi merusak paru-paru.
2. Asma
Asma juga dapat menjadi penyakit penyebab gangguan pernapasan. Penyakit ini menyebabkan gangguan pernapasan ketika saluran udara mengalami peradangan, membengkak, dan menyempit. Kondisi ini diduga berkaitan dengan faktor keturunan serta gangguan pada sistem kekebalan tubuh.
Gejala asma dapat kambuh apabila penderita terpapar pemicunya, seperti debu, bulu hewan, serbuk sari, asap rokok, atau udara dingin. Selain itu, stres dan kelelahan juga dapat memicu munculnya gejala.
Hingga kini, asma belum dapat disembuhkan sepenuhnya. Namun, kambuhnya gejala bisa dicegah dengan menghindari faktor pemicu serta menggunakan inhaler atau obat hirup untuk membantu mengendalikan kondisi ini.
3. ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome)
Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Penyakit ini umumnya terjadi secara tiba-tiba dan ditandai dengan gangguan pada paru-paru, yang berujung pada kesulitan bernapas serta penurunan kadar oksigen dalam tubuh.
Pasien yang mengalami ARDS harus segera mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. Biasanya, dokter akan menempatkan mereka di ruang ICU untuk mendapatkan bantuan pernapasan, seperti penggunaan ventilator, pemberian obat-obatan, serta pemantauan intensif hingga kondisinya stabil.
4. Bronkitis
Bronkitis merupakan gangguan pernapasan yang disebabkan oleh infeksi atau peradangan pada bronkus, yaitu saluran yang menghubungkan tenggorokan dengan paru-paru. Penyakit ini dapat dipicu oleh infeksi virus maupun bakteri, serta paparan zat iritan seperti asap rokok, debu, dan polusi udara.
Gejala bronkitis meliputi batuk berdahak, demam, nyeri di dada, sesak napas, serta tubuh terasa lemas. Bronkitis yang disebabkan oleh infeksi virus atau iritasi umumnya menghasilkan dahak berwarna jernih atau keputihan, sementara infeksi bakteri dapat menyebabkan dahak berwarna kekuningan atau kehijauan.
Nah itulah beberapa penyakit penyebab gangguan pernapasan. Selain penyakit yang telah disebutkan, gangguan pernapasan juga bisa dipicu oleh kondisi lain, seperti Tuberkulosis, emfisema, edema paru, serta kanker paru-paru.
Masalah pernapasan adalah kondisi medis yang memerlukan pemeriksaan segera oleh tenaga medis, sebab dapat dipicu oleh berbagai faktor dan berpotensi menimbulkan komplikasi serius.
Karena itu, segera lakukan pemeriksaan medis jika mengalami gangguan pernapasan, terutama jika disertai gejala yang serius, seperti napas berbunyi atau mengi, kulit pucat, tubuh lemas, keringat dingin, nyeri di dada, bibir serta kulit membiru, dan sesak napas atau bahkah hingga kehilangan kesadaran.