Kesehatan

Penyebab Dahak Kental di Tenggorokan

penyebab dahak kental

Dahak yang menumpuk atau memiliki tekstur kental menyerupai jelly di tenggorokan merupakan keluhan yang sering dialami. Keadaan ini bisa menyebabkan rasa gatal di tenggorokan serta memicu batuk. Lantas apa penyebab dahak kental?

Lendir terdapat pada saluran pernapasan, pencernaan, saluran kemih, hingga sistem reproduksi, di mana lendir berperan melindungi tubuh dari serangan kuman berbahaya. Selain itu, lendir juga berfungsi menjaga kelembapan dan melumasi organ-organ serta jaringan di dalam tubuh.

Pada saluran pernapasan, lendir yang ada di tenggorokan disebut dahak, sementara di hidung disebut ingus.

Walaupun memiliki peran penting, keberadaan dahak yang kental menyerupai jelly di tenggorokan dapat menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan tertentu. Berikut penyebab dahak kental di tenggorokan yang perlu diketahui:

1. Alergi

Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh memberikan respons berlebihan terhadap zat asing yang sebenarnya tidak berbahaya.

Sebagai contoh, jika seseorang alergi terhadap serbuk sari, debu, atau bulu hewan, tubuh akan memproduksi lendir dalam jumlah lebih banyak saat terpapar alergen tersebut.

Lendir berlebih ini dapat terkumpul di bagian belakang hidung dan mengalir ke tenggorokan, sehingga membentuk dahak yang kental menyerupai jelly. Kondisi ini dikenal sebagai post-nasal drip, yang sering kali menimbulkan gejala batuk.

2. Infeksi

Infeksi saluran pernapasan sering kali memicu penumpukan dahak di tenggorokan. Saat infeksi terjadi, warna dahak dapat berubah, misalnya menjadi hijau, kuning kehijauan, cokelat, atau bahkan merah muda jika terdapat bercak darah.

Beberapa jenis infeksi dapat menyebabkan dahak menjadi kental menyerupai jelly. Salah satunya adalah pneumonia, yakni peradangan akut pada jaringan paru-paru yang dipicu oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur.

Selain itu, bronkitis juga bisa menjadi penyebabnya. Infeksi ini mengakibatkan peradangan pada saluran bronkus akibat serangan bakteri maupun virus. Kondisi lain yang dapat memicu dahak kental adalah bronkiektasis, yaitu kerusakan serta pelebaran saluran bronkus yang umumnya disebabkan oleh riwayat tuberkulosis (TBC).

3. Masalah pada Paru-paru

Dahak kental juga bisa menjadi tanda adanya masalah pada paru-paru. Gangguan pada paru-paru, seperti asma, kanker paru-paru, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dapat menjadi penyebab terbentuknya dahak yang kental dan menggumpal di tenggorokan. Kondisi-kondisi tersebut biasanya memicu peningkatan produksi lendir di saluran pernapasan, sehingga dahak menjadi lebih sulit dikeluarkan.

Selain mengalami dahak yang menggumpal, penderita gangguan paru-paru ini umumnya juga merasakan berbagai gejala lain, seperti batuk yang berlangsung terus-menerus, kesulitan bernapas, hingga timbulnya suara mengi saat bernapas. Gejala-gejala tersebut sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari dan memerlukan penanganan medis yang tepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

4. Penyakit Genetik

Penyebab dahak kental juga bisa dikarenakan penyakit genetik. Kelainan genetik juga dapat memicu dahak yang kental dan batuk berkepanjangan. Salah satu contohnya adalah fibrosis kistik, yaitu gangguan yang membuat tubuh menghasilkan lendir dalam jumlah berlebihan, terutama di saluran pernapasan dan sistem pencernaan.

Tanda-tanda yang sering muncul meliputi batuk berkepanjangan disertai dahak yang kental menyerupai jelly, kesulitan bernapas, bunyi mengi, infeksi paru-paru yang sering kambuh, hidung yang terasa tersumbat, serta mudah merasa lelah.

5. Merokok

Dahak yang kental tidak hanya disebabkan oleh penyakit, tetapi juga oleh kebiasaan buruk seperti merokok. Hal ini terjadi karena zat-zat kimia dalam asap rokok dapat mengiritasi saluran pernapasan.

Sebagai respons tubuh untuk melindungi diri, produksi lendir akan meningkat. Dahak yang terbentuk akibat kebiasaan merokok biasanya berwarna cokelat atau hitam.

Itulah penyebab dahak kental yang terasa di tenggorokan. Tenggorokan yang mengandung dahak tidak selalu menyebabkan batuk. Namun, beberapa orang sering kali batuk, menelan dahak, atau mencoba untuk mengeluarkannya agar tenggorokan merasa lebih nyaman.

Jika Anda mengalami kondisi seperti ini, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Agar dapat menemukan cara yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut, dokter perlu mengetahui penyebab yang mendasari gejala yang Anda alami.