Beragam faktor dapat memicu terjadinya gagal ginjal. Gangguan pada organ ini lebih berisiko dialami oleh individu dengan kondisi medis tertentu atau pola hidup yang kurang sehat. Untuk mencegahnya sejak dini, penting memahami apa saja penyebab gagal ginjal serta risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit tersebut.
Gagal ginjal terjadi ketika ginjal mengalami kerusakan sehingga tidak mampu menjalankan tugasnya dalam menyaring zat hasil metabolisme dari darah dan mengeluarkannya melalui urine. Kondisi ini dapat terjadi pada usia muda akibat berbagai faktor, baik dari kebiasaan sehari-hari maupun masalah kesehatan tertentu. Berikut penjelasan lebih lanjut.
1. Kurang Minum Air Putih
Salah satu faktor yang sering luput dari perhatian sebagai penyebab gagal ginjal adalah kurangnya konsumsi air putih dalam keseharian. Ginjal memerlukan asupan cairan yang cukup agar dapat berfungsi dengan baik dalam membuang kelebihan cairan, elektrolit, serta racun dari tubuh secara efektif.
Selain itu, mencukupi kebutuhan cairan juga berperan dalam mencegah pembentukan batu ginjal. Bagi orang dengan kondisi sehat, dianjurkan untuk mengonsumsi sekitar 2 liter air putih per hari. Namun, jika seseorang sudah mengalami gangguan ginjal, justru perlu membatasi asupan cairan.
Hal ini disebabkan oleh menurunnya kemampuan ginjal dalam mengeluarkan kelebihan cairan dari tubuh. Jika asupan cairan berlebihan, kondisi ini dapat memicu penumpukan yang berisiko menyebabkan pembengkakan (edema) pada organ lain seperti paru-paru dan jantung.
2. Kegagalan Fungsi Hati
Gagal ginjal pada usia muda juga dapat dipengaruhi oleh masalah kesehatan lain, seperti sirosis hati. Kondisi ini terjadi ketika organ hati mengalami pembentukan jaringan parut akibat kerusakan yang berlangsung dalam jangka panjang, biasanya disebabkan oleh konsumsi alkohol atau infeksi virus hepatitis.
Hati memiliki peran penting dalam memproduksi cairan empedu untuk mencerna lemak, menyimpan gula, serta menyaring zat berbahaya dari darah dan membuangnya melalui urine. Jika fungsi hati terganggu, maka beban kerja ginjal akan semakin meningkat. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal.
3. Terlalu Sering Makan Makanan Manis
Selain kurangnya asupan air putih, kebiasaan mengonsumsi makanan manis secara berlebihan juga dapat memicu gagal ginjal di usia muda. Hal ini disebabkan oleh tingginya asupan gula yang berisiko meningkatkan tekanan darah tinggi (hipertensi) serta diabetes.
Perlu diketahui bahwa kedua kondisi tersebut merupakan faktor utama yang dapat memicu gangguan pada fungsi ginjal.
4. Diabetes
Masih terkait dengan poin ketiga, salah satu penyebab gagal ginjal di usia muda adalah diabetes, yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Diabetes tipe 1 merupakan jenis yang lebih sering muncul pada usia muda dan umumnya dipengaruhi oleh faktor genetik.
Jika tidak ditangani dengan baik, diabetes dapat berdampak pada ginjal, menyebabkan nefropati diabetik, yang membuat organ ini bekerja lebih keras. Kondisi tersebut berisiko memicu gagal ginjal.
Selain faktor genetik, kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman manis secara berlebihan juga dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami diabetes tipe 2 di usia muda.
5. Makan Daging Berlebihan
Daging memang memiliki rasa yang lezat, tetapi jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan tanpa diimbangi dengan asupan makanan sehat lainnya, dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Salah satu risikonya adalah meningkatnya kemungkinan gagal ginjal di usia muda. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kadar asam dalam darah akibat konsumsi daging yang berlebihan, yang dapat memicu asidosis, yaitu kondisi di mana pH darah menjadi terlalu asam.
Mengkonsumsi daging tetap diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani yang berperan dalam pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan sel tubuh. Namun, sebaiknya tetap dikombinasikan dengan sayur dan buah agar keseimbangan nutrisi tetap terjaga.
Itulah penyebab gagal ginjal pada usia muda. Gagal ginjal merupakan gangguan pada ginjal yang perlu diwaspadai dan ditangani dengan segera.
Karena kondisi ini dapat terjadi kapan saja, menjalani pemeriksaan ginjal secara rutin menjadi langkah penting untuk pencegahan serta deteksi dini.
Terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti yang telah disebutkan sebelumnya, menjaga kesehatan ginjal sejak awal sangat dianjurkan.