Kesehatan

5 Penyebab Insomnia Pada Remaja, Ketahui Agar Dapat Melakukan Penanganan yang Tepat

Penyebab insomnia pada remaja

Masalah tidur atau insomnia pada remaja dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti tekanan dari tuntutan akademik atau gangguan kesehatan mental. Identifikasi penyebab insomnia pada remaja yang mendasarinya penting untuk menentukan langkah pengobatan yang tepat.

Tidur malam yang cukup penting bagi semua orang, termasuk remaja. Namun, masalah tidur pada kalangan remaja kini semakin sering dijumpai. Gangguan tidur atau insomnia membuat beberapa remaja tetap terjaga di malam hari meskipun mereka merasa lelah dan ingin beristirahat.

Kurangnya tidur dapat berdampak negatif pada prestasi akademik mereka di sekolah. Remaja sebaiknya mendapatkan tidur antara 8 hingga 10 jam setiap malam. Oleh karena itu, jika mereka harus memulai sekolah pukul 6 pagi, mereka perlu tidur sekitar pukul 10 malam.

Namun, kenyataannya, banyak remaja mengalami kesulitan tidur pada waktu tersebut karena ritme biologis mereka cenderung aktif lebih larut malam. Nah berikut ini adalah beberapa hal yang mungkin dapat menjadi penyebab insomnia pada remaja.

1. Jadwal Aktivitas yang Padat

Tidak dapat dipungkiri bahwa jadwal aktivitas dan tugas sekolah para remaja saat ini semakin padat. Terutama bagi mereka yang berada di tingkat sekolah menengah, seringkali mereka harus begadang untuk menyelesaikan pekerjaan rumah atau mempersiapkan ujian.

Beban pekerjaan yang berat dan tuntutan akademik yang tinggi seringkali menyebabkan tingkat stres yang signifikan pada para remaja. Akibatnya, mereka mungkin mengalami gangguan tidur seperti insomnia, di mana mereka kesulitan untuk tidur atau tidur dengan kualitas yang buruk.

2. Gadget

Banyak remaja saat ini menghabiskan waktu yang cukup lama dengan menggunakan smartphone atau tablet mereka. Mereka sering begadang untuk menonton video, berselancar di media sosial, dan melakukan berbagai aktivitas lainnya di perangkat tersebut.

Masalahnya, cahaya terang dan cahaya biru yang dipancarkan oleh gadget dapat mengganggu proses alami tubuh dalam melepaskan melatonin, hormon yang berperan penting dalam regulasi tidur. Akibatnya, bahkan setelah mereka mematikan perangkat, efek cahaya tersebut masih dapat membuat mereka kesulitan untuk tidur dengan nyenyak.

3. Kafein

Remaja yang sering mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein mungkin menghadapi kesulitan dalam tidur di malam hari. Berbagai minuman seperti teh, kopi, dan minuman berenergi yang populer di kalangan remaja mengandung kafein dalam jumlah yang cukup tinggi.

Kafein adalah stimulan yang dapat mengganggu pola tidur dengan cara meningkatkan kewaspadaan dan memperlambat proses alami tubuh untuk bersiap tidur. Akibatnya, konsumsi kafein yang berlebihan dapat menjadi salah satu faktor utama penyebab gangguan tidur pada remaja.

4. Kondisi Medis Tertentu

Berbagai kondisi medis tertentu juga dapat menjadi penyebab gangguan tidur pada remaja. Salah satunya adalah Restless Legs Syndrome (RLS), sebuah kondisi di mana remaja merasakan dorongan yang kuat untuk menggerakkan kaki mereka, terutama di malam hari.
Sensasi yang mungkin dirasakan termasuk kram, kesemutan, rasa gatal, atau sensasi terbakar, yang dapat mengganggu tidur malam mereka.

Selain itu, obstructive sleep apnea juga dapat mempengaruhi kualitas tidur, di mana individu mengalami jeda dalam bernapas selama tidur, menyebabkan gangguan tidur yang signifikan.

Meskipun lebih jarang, narkolepsi juga bisa menjadi faktor penyebab, dengan gejala yang sering mulai muncul sejak masa kanak-kanak atau remaja. Narkolepsi dapat menyebabkan remaja kesulitan untuk tidur nyenyak di malam hari dan sering terbangun, yang berkontribusi pada masalah tidur mereka.

5. Masalah Kesehatan Mental

Masalah kesehatan mental, seperti depresi dan gangguan stres pasca trauma (PTSD), dapat berkontribusi signifikan terhadap gangguan tidur pada remaja. Depresi seringkali mempengaruhi pola tidur dengan menyebabkan kesulitan untuk tidur atau tidur berlebihan, serta gangguan kualitas tidur yang membuat remaja merasa tidak segar saat bangun.

Sementara itu, PTSD dapat menyebabkan mimpi buruk, kecemasan, dan ketegangan yang mengganggu kemampuan untuk tidur nyenyak. Kedua kondisi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat menyebabkan gangguan tidur yang berdampak pada kesejahteraan dan fungsi sehari-hari remaja.

Itulah 5 hal yang mungkin menjadi penyebab insomnia pada remaja. Sebenarnya, setiap orang dapat mengalami kesulitan tidur dari waktu ke waktu. Namun, jika remaja mengalami gangguan tidur yang berlangsung beberapa malam dalam seminggu atau terus-menerus selama berbulan-bulan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.