Penyebab napas berat perlu diketahui. Napas berat umumnya terjadi setelah melakukan olahraga intens atau aktivitas fisik yang menguras energi. Namun, jika tiba-tiba mengalami napas berat hingga menghambat kegiatan sehari-hari, hal ini bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang memerlukan penanganan segera.
Napas berat dapat terjadi ketika pasokan oksigen yang masuk ke dalam tubuh tidak mencukupi atau saat tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sistem pernapasan bekerja lebih intens dengan meningkatkan frekuensi napas.
Akibatnya, pernapasan terasa lebih berat dari biasanya. Beberapa kondisi atau penyakit tertentu dapat memicu rasa sesak di dada dan napas terasa berat, di antaranya:
1. Serangan Jantung
Serangan jantung terjadi ketika aliran darah menuju otot jantung terhambat atau tidak mencukupi, sehingga jantung tidak dapat berfungsi dengan baik. Kondisi ini menyebabkan gangguan dalam proses pemompaan darah ke seluruh tubuh, yang dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Seseorang yang mengalami serangan jantung biasanya akan merasakan gejala seperti kesulitan bernapas atau napas terasa berat, jantung berdebar kencang, serta nyeri dada hebat yang dapat menjalar ke lengan, leher, bahkan hingga punggung.
Gejala ini sering muncul secara tiba-tiba dan dapat disertai dengan keringat dingin, mual, atau pusing. Penanganan medis segera sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
2. Gagal Jantung
Gagal jantung juga dapat menjadi penyebab napas berat. Ini merupakan kondisi ketika kemampuan jantung dalam memompa darah mengalami penurunan, sehingga tubuh tidak mendapatkan pasokan darah dan oksigen yang cukup untuk menjalankan fungsinya dengan optimal.
Melemahnya kinerja jantung ini dapat menyebabkan berbagai gangguan, termasuk penumpukan cairan di paru-paru dan organ lainnya. Seseorang yang mengalami gagal jantung sering kali merasakan napas menjadi berat atau terengah-engah, terutama saat melakukan aktivitas fisik.
3. Aritmia
Aritmia merupakan gangguan pada irama jantung yang menyebabkan detak jantung menjadi terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Kondisi ini dapat mengganggu fungsi normal jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
Jika tidak ditangani dengan baik, aritmia berpotensi menimbulkan berbagai gejala, seperti jantung berdebar, mudah lelah, serta kesulitan bernapas atau napas terasa berat. Dalam beberapa kasus, aritmia yang dibiarkan tanpa pengobatan dapat meningkatkan risiko komplikasi yang lebih serius.
4. Alergi
Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat asing yang sebenarnya tidak berbahaya, seperti serbuk sari, rumput, bulu hewan, atau jenis makanan tertentu, misalnya susu, telur, dan makanan laut.
Ketika seseorang mengalami reaksi alergi, berbagai gejala dapat muncul, seperti gatal-gatal serta pembengkakan pada area tenggorokan dan mulut. Kondisi ini dapat menyebabkan saluran napas menyempit, sehingga menimbulkan kesulitan bernapas atau napas terasa lebih berat.
5. Serangan Panik
Serangan panik merupakan kondisi ketika rasa takut atau kecemasan muncul secara tiba-tiba dengan intensitas yang berlebihan. Saat mengalami serangan ini, seseorang bisa merasakan napas menjadi berat, disertai perasaan cemas yang mendalam serta ketakutan yang sulit dikendalikan.
Gejala ini dapat berlangsung dalam beberapa menit dan sering kali muncul tanpa peringatan, membuat penderitanya merasa tidak berdaya atau kehilangan kendali.
Itulah beberapa penyebab napas berat. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kesulitan bernapas dapat semakin memburuk dan lebih sulit untuk diatasi.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter apabila mengalami napas berat yang tidak kunjung membaik. Penanganan yang tepat dapat membantu mencegah kondisi semakin parah dan mengurangi risiko komplikasi.