Perut kembung adalah gangguan pencernaan yang bisa dialami oleh siapa pun. Kondisi ini biasanya ditandai dengan rasa penuh dan tidak nyaman di perut yang terkadang disertai sesak. Lalu, apa saja penyebab perut kembung?
Secara umum, perut kembung (meteorismus) hal normal alami yang merupakan bagian dari proses biologis normal dan bisa dialami oleh siapa saja. Keadaan ini umumnya disebabkan oleh penumpukan gas di saluran pencernaan, yang dipengaruhi oleh berbagai gangguan pada sistem pencernaan seperti berikut.
1. Peningkatan Produksi Gas dalam Usus
Produksi gas berlebih di usus menjadi faktor utama pemicu perut kembung. Hal ini terjadi karena ada sebagian individu yang sistem pencernaannya tidak mampu mengolah jenis makanan tertentu, seperti biji-bijian.
Dalam situasi tertentu, tubuh melepaskan gas berupa hidrogen, metana, atau karbon dioksida. Gas tersebut kemudian dikeluarkan melalui sendawa atau buang angin.
Jika gas terbentuk dengan cepat, penumpukannya di saluran pencernaan dapat terjadi, sehingga menimbulkan rasa kembung, mual, dan tidak nyaman pada perut.
2. Makanan Pemicu Gas
Peningkatan jumlah gas di saluran pencernaan tidak muncul tanpa sebab. Beberapa faktor serta kondisi tertentu dapat memicu timbulnya gejala gangguan pencernaan ini. Salah satu penyebabnya adalah mengonsumsi makanan yang memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna oleh tubuh.
Beberapa jenis makanan dapat menjadi penyebab perut kembung. Kacang-kacangan, misalnya, mengandung karbohidrat kompleks jenis polisakarida yang sulit dicerna oleh lambung.
Makanan berlemak juga berkontribusi terhadap perut kembung karena lemak yang dikonsumsi dalam jumlah berlebihan memperlambat proses pencernaan dan pengosongan lambung, sehingga menimbulkan rasa penuh dan tidak nyaman.
Selain itu, buah dan sayuran tertentu yang kaya akan gula, pati, serta serat, seperti kol, brokoli, wortel, dan apel, dapat meningkatkan produksi gas. Biji-bijian yang memiliki kandungan serat tinggi juga termasuk jenis makanan yang sulit dicerna oleh tubuh.
3. Makan dan Minum Terburu-buru
Selain jenis makanan yang dikonsumsi, kebiasaan makan sehari-hari juga berpotensi menyebabkan perut kembung, misalnya kebiasaan makan atau minum dengan terburu-buru.
Makan dan minum secara tergesa-gesa dapat memicu rasa kembung dan begah karena udara yang masuk ke saluran pencernaan menjadi lebih banyak saat mengunyah atau berbicara.
4. Makan Terlalu Banyak
Perut kembung juga bisa disebabkan oleh kebiasaan makan berlebihan atau mengonsumsi porsi besar dalam satu waktu.
Ketika makan dalam jumlah yang terlalu banyak, perut akan meregang untuk menampung makanan yang masuk, yang akhirnya menyebabkan rasa sesak dan begah.
Sebagai alternatif, cobalah untuk mengurangi ukuran porsi makan dan makan lebih sering, misalnya 4 hingga 5 kali dalam sehari.
5. Minum Minuman Mengandung Alkohol
Alkohol adalah senyawa yang dapat memicu peradangan dalam tubuh. Oleh karena itu, mengonsumsi minuman beralkohol dapat menyebabkan pembengkakan, termasuk di area perut.
Peradangan ini bisa semakin parah jika alkohol dicampur dengan cairan lain, seperti minuman manis atau soda. Akibatnya, perut kembung menjadi sulit untuk dihindari.
6. Konstipasi
Konstipasi juga dapat menjadi penyebab perut kembung. Ketika seseorang mengalami sembelit, tubuh kesulitan untuk mengeluarkan feses dari usus besar.
Menurut Cleveland Clinic, feses yang terjebak di usus besar dapat menyebabkan makanan yang baru saja dicerna tertahan di saluran pencernaan.
Penumpukan sisa makanan ini mengurangi ruang yang tersedia untuk memproses gas dalam tubuh, sehingga perut terasa penuh dan mengembang.
7. Stres
Menurut American Psychological Association, stres dapat menjadi salah satu pemicu perut kembung. Hal ini disebabkan oleh perubahan suasana hati akibat stres yang berhubungan dengan bakteri yang ada di usus.
Sel-sel saraf di usus dan bakteri usus dapat mempengaruhi kinerja otak, begitu pula sebaliknya, perubahan kimiawi yang terjadi di otak akibat stres dapat berdampak pada bakteri di usus.
Selain itu, stres juga dapat membuat seseorang kesulitan menelan makanan atau meningkatkan jumlah udara yang tertelan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan perut kembung.
Nah itulah penyebab perut kembung. Jika rasa tidak nyaman di perut disertai dengan gejala lain, seperti nyeri, diare, atau darah pada tinja, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.