Kesehatan

Penyebab Radang Sendi yang Mungkin Terjadi

penyebab radang sendi

Peradangan pada sendi atau dikenal dengan istilah radang sendi merupakan kondisi yang ditandai dengan inflamasi di area persendian. Faktor pemicu kondisi ini bisa berbeda-beda, tergantung pada tipe radang sendi yang diderita. Berikut ini ringkasan mengenai berbagai kemungkinan penyebab radang sendi:

1. Osteoarthritis

Osteoartritis menjadi salah satu penyebab radang sendi yang paling sering dijumpai, khususnya pada kelompok usia di atas 40 tahun. Meski demikian, kondisi ini juga dapat menyerang individu dengan riwayat gangguan seperti asam urat atau rheumatoid arthritis.

Penyebab utamanya berkaitan dengan tekanan berlebih maupun penggunaan sendi secara terus-menerus. Akibatnya, pergerakan sendi yang terkena, terutama di area lutut, menjadi terbatas. Seiring waktu, tulang rawan mengalami penipisan dan permukaannya menjadi tidak rata. Hal ini memaksa ligamen dan tendon bekerja lebih ekstra, yang kemudian memicu terbentuknya osteofit atau tonjolan tulang.

Sebagai penyakit kronis, osteoartritis bisa membawa dampak besar terhadap kualitas hidup, terutama bila tidak segera terdiagnosis dan ditangani. Deteksi dini melalui pemeriksaan kesehatan secara berkala menjadi langkah penting dalam mencegah terjadinya radang sendi maupun perkembangan osteoartritis.

2. Gout arthritis

Radang sendi yang satu ini terjadi akibat pengendapan kristal asam urat pada persendian. Mereka yang menderita gout arthritis umumnya mengalami rasa nyeri hebat pada sendi yang terinfeksi, disertai dengan gejala kemerahan dan pembengkakan di area tersebut.

3. Rheumatoid Arthritis

Rheumatoid arthritis adalah kondisi peradangan pada sendi yang disebabkan oleh gangguan autoimun dan tergolong jarang terjadi. Penyakit ini umumnya menyerang individu yang berusia antara 30 hingga 50 tahun.

Kondisi ini dapat merusak tulang serta tulang rawan di sendi yang terpengaruh. Selain itu, penderita juga berisiko mengalami masalah pada otot di sekitar sendi, serta dapat mempengaruhi jaringan dan organ tubuh lainnya.

4. Septic Arthritis

Septic arthritis adalah peradangan pada sendi yang disebabkan oleh infeksi pada cairan sinovial dan jaringan di sekitar sendi. Kondisi ini lebih sering ditemukan pada anak-anak daripada pada orang dewasa.

5. Ankylosing Spondylitis

Ankylosing spondylitis adalah kondisi peradangan sendi yang berlangsung dalam jangka panjang, yang terutama mempengaruhi otot dan ligamen yang terhubung ke tulang belakang. Penyakit ini cenderung memengaruhi bagian punggung bawah, dan seiring waktu, bisa menyebabkan kekakuan serta rasa sakit pada area tersebut. Dalam beberapa kasus, kondisi ini juga dapat memengaruhi sendi lainnya dan menyebabkan peradangan yang mengganggu fungsi normal tubuh.

6. Reactive Arthritis atau Sindrom Reiter

Reactive arthritis, yang juga dikenal sebagai sindrom Reiter, adalah jenis peradangan sendi yang muncul akibat infeksi pada bagian tubuh lain, seperti saluran pencernaan, alat kelamin, atau saluran kemih. Kondisi ini tergolong langka dan pada beberapa penderita, gejala bisa muncul kembali dalam bentuk kambuhan. Meskipun demikian, banyak kasus yang sembuh sepenuhnya dalam waktu 12 bulan.

7. Juvenile idiopathic arthritis

Radang sendi yang terjadi pada anak-anak atau remaja di bawah usia 16 tahun disebut juvenile idiopathic arthritis. Beberapa penderita mungkin hanya merasakan gejala dalam beberapa bulan, sementara yang lain bisa mengalaminya dalam jangka waktu yang lebih panjang, bahkan bertahun-tahun.

Itulah berbagai penyebab radang sendi. Jika radang sendi tidak mendapatkan penanganan yang tepat, kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kelumpuhan, terutama jika peradangan tersebut berlangsung dalam jangka panjang dan mencapai tingkat keparahan yang signifikan. Penanganan yang terlambat atau tidak memadai dapat memperburuk kerusakan pada sendi dan jaringan sekitar, yang pada akhirnya dapat mengganggu mobilitas tubuh secara serius.